Anda seorang Muslim? Kapan Anda pertama kali mengucapkan dua kalimat Syahadat? Ketika pertama kali mengucapkannya, sudahkah Anda menghayati maknanya?
Bagi kita yang terlahir dari ibu kandung yang beragama Islam, barang kali kita tidak ingat kapan pertama kali mengucapkan Syahadat, yang sebenarnya adalah kata-kata syakral, yang sangat menentukan nasib kita di akhirat kelak.
Kita hanya bisa mengira-ngira pertama kali mengucapkannya mungkin waktu pertama kali belajar mengaji di Masjid ketika baru berusia empat tahunan. Atau, bahkan ketika masuk Sekolah Dasar karena ada pelajaran Agama Islam.
Ok, Anda yakin sudah mengucapkan syahadat ketika masih sangat kecil dan selalu melafalkannya pada saat sholat. Tapi, jujur saja kapan Anda pertama kali benar-benar menyadari makna dua kalimat Syahadat? Atau, jangan-jangan kebanyakan dari kita, berulang kali mengucapkannya tapi tidak pernah menyadari maknanya!
Lafal Dua Kalimat Syahadat
Asyhadu allaailaaha illallaah
Wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullaah
Artinya:
Aku Bersaksi tiada Tuhan selain Allah.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad Utusan Allah.
Makna Syahadat
Syahadat adalah ikrar (pengakuan) bahwa seseorang telah memeluk agama Islam dan tunduk dengan segala aturan atau hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT melalui al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.
Dalam dua kalimat syahadat, yang pertama adalah pengakuan tentang ke-Esaan Allah SWT, dalam arti, hanya Allah lah Tuhan yang menciptakan dan menguasai alam dan seluruh isinya; dan hanya Allah lah yang wajib disembah.
Syahadat yang kedua adalah pengakuan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Mengakui kerasulan Muhammad SAW sama dengan mengakui adanya Malaikat, Kitab-kitab, hari Kiamat dan semua hukum syari’at yang dibawanya. Oleh karena itu, seperti dijelaskan oleh Syaikh Mahmud Syaltut, Syahadat mengandung dua unsur: Akidah Islam dan Syari’at Islam.
Syahadat adalah Pernyataan Misi
Islam mengajarkan ikrar Syahadat kepada semua pemeluknya sejak belasan abad yang lalu. Syahadat adalah pernyataan misi. Jika dua kalimat Syahadat itu benar-benar dihayati dan diresapkan dalam hati, dan bukan sekedar diucapkan dalam bibir, maka dampaknya akan luar biasa.
Mengucapkan Syahadat adalah sumpah dihadapan Tuhan. Ketika kita bersyahadat, kita serahkan hidup dan mati kita hanya kepada Tuhan; kita menyadari bahwa jika kita melanggar aturan-aturan-Nya kita akan disiksa. Itrulah makna Syahadat yang sebenarnya.
Seiring berkembangnya peradaban manusia, para pemikir Barat mengembangkan pernyataan misi baik dalam bidang politik, ekonomi maupun bidang lainnya.
Beberapa contoh diantaranya, seperti dikutip oleh Ary Ginanjar Agustian, pernyataan misi Angkatan Laut Inggris Raya yang sangat populer, “British Rules the Waves” (Inggris lah yang Mengatur Gelombang Samudera).
Pernyataan misi ini konon dapat mengantarkan Inggris menjadi Negara koloni terbesar di dunia pada abad pertengahan masehi. “Tenno Haika” (Demi Dewa Matahari) kabarnya dapat membuat orang Jepang begitu berani hingga rela bunuh diri.
Dalam dunia bisnis, pernyataan “Kapan Saja, Di Mana Saja Minum Coca Cola” diduga keras dapat membawa minuman Coca Cola tersebar ke seluruh dunia.
Jika pernyataan-pernyataan yang dibuat manusia bisa dihayati dan dimasukkan dalam hati sehingga dapat mendobrak segala rintangan yang menghadang untuk menuju sukses hidup di dunia.
Maka sudah seharusnyalah pernyataan yang langsung diajarkan oleh Allah SWT, yakni pernyataan dua kalimat Syahadat, kita tancapkan dalam diri kita untuk meraih sukses bukan sekedar di dunia yang fana ini, tapi juga di akhirat yang kekal abadi.
Demikianlah, semoga Syahadat yang selalu kita perbaharui setiap sholat itu dapat kita resapi maknanya, agar kita dapat meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Amin. Wallahu a’lam bishshawaab.
Bagi kita yang terlahir dari ibu kandung yang beragama Islam, barang kali kita tidak ingat kapan pertama kali mengucapkan Syahadat, yang sebenarnya adalah kata-kata syakral, yang sangat menentukan nasib kita di akhirat kelak.
Kita hanya bisa mengira-ngira pertama kali mengucapkannya mungkin waktu pertama kali belajar mengaji di Masjid ketika baru berusia empat tahunan. Atau, bahkan ketika masuk Sekolah Dasar karena ada pelajaran Agama Islam.
Ok, Anda yakin sudah mengucapkan syahadat ketika masih sangat kecil dan selalu melafalkannya pada saat sholat. Tapi, jujur saja kapan Anda pertama kali benar-benar menyadari makna dua kalimat Syahadat? Atau, jangan-jangan kebanyakan dari kita, berulang kali mengucapkannya tapi tidak pernah menyadari maknanya!
Lafal Dua Kalimat Syahadat
Asyhadu allaailaaha illallaah
Wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullaah
Artinya:
Aku Bersaksi tiada Tuhan selain Allah.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad Utusan Allah.
Makna Syahadat
Syahadat adalah ikrar (pengakuan) bahwa seseorang telah memeluk agama Islam dan tunduk dengan segala aturan atau hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT melalui al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.
Dalam dua kalimat syahadat, yang pertama adalah pengakuan tentang ke-Esaan Allah SWT, dalam arti, hanya Allah lah Tuhan yang menciptakan dan menguasai alam dan seluruh isinya; dan hanya Allah lah yang wajib disembah.
Syahadat yang kedua adalah pengakuan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Mengakui kerasulan Muhammad SAW sama dengan mengakui adanya Malaikat, Kitab-kitab, hari Kiamat dan semua hukum syari’at yang dibawanya. Oleh karena itu, seperti dijelaskan oleh Syaikh Mahmud Syaltut, Syahadat mengandung dua unsur: Akidah Islam dan Syari’at Islam.
Syahadat adalah Pernyataan Misi
Islam mengajarkan ikrar Syahadat kepada semua pemeluknya sejak belasan abad yang lalu. Syahadat adalah pernyataan misi. Jika dua kalimat Syahadat itu benar-benar dihayati dan diresapkan dalam hati, dan bukan sekedar diucapkan dalam bibir, maka dampaknya akan luar biasa.
Mengucapkan Syahadat adalah sumpah dihadapan Tuhan. Ketika kita bersyahadat, kita serahkan hidup dan mati kita hanya kepada Tuhan; kita menyadari bahwa jika kita melanggar aturan-aturan-Nya kita akan disiksa. Itrulah makna Syahadat yang sebenarnya.
Seiring berkembangnya peradaban manusia, para pemikir Barat mengembangkan pernyataan misi baik dalam bidang politik, ekonomi maupun bidang lainnya.
Beberapa contoh diantaranya, seperti dikutip oleh Ary Ginanjar Agustian, pernyataan misi Angkatan Laut Inggris Raya yang sangat populer, “British Rules the Waves” (Inggris lah yang Mengatur Gelombang Samudera).
Pernyataan misi ini konon dapat mengantarkan Inggris menjadi Negara koloni terbesar di dunia pada abad pertengahan masehi. “Tenno Haika” (Demi Dewa Matahari) kabarnya dapat membuat orang Jepang begitu berani hingga rela bunuh diri.
Dalam dunia bisnis, pernyataan “Kapan Saja, Di Mana Saja Minum Coca Cola” diduga keras dapat membawa minuman Coca Cola tersebar ke seluruh dunia.
Jika pernyataan-pernyataan yang dibuat manusia bisa dihayati dan dimasukkan dalam hati sehingga dapat mendobrak segala rintangan yang menghadang untuk menuju sukses hidup di dunia.
Maka sudah seharusnyalah pernyataan yang langsung diajarkan oleh Allah SWT, yakni pernyataan dua kalimat Syahadat, kita tancapkan dalam diri kita untuk meraih sukses bukan sekedar di dunia yang fana ini, tapi juga di akhirat yang kekal abadi.
Demikianlah, semoga Syahadat yang selalu kita perbaharui setiap sholat itu dapat kita resapi maknanya, agar kita dapat meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Amin. Wallahu a’lam bishshawaab.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikanlah komentar Sobat, karena komentar Sobat sangat berarti bagi kami (^_^)