Anggota Rohis

Dengan Penuh semangat semoga kita semua dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab pada Rohis SMA N 1 Demak dengan sebaik-baiknya,
@ROHIS 2011-2012. :)

Idul Adha

Alhamdulillah 2 kerbau dan 1 kambing berhasil di sembelih dan di bagikan kepada warga oleh Rohis SMA N 1 Demak,
Pada Tanggal 10 Dzulhijjah 1433 H/ 6 Nopember 2011.

Peringatan Maulid Nabi

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di selenggarakan di mushola pada tanggal 12 rabiul awal.
Acara ini diikuti oleh anak ROHIS dan sebagian siswa - siswi SMA N 1 Demak. Alhamdulillah berjalan dengan lancar. :)

ROHIS Angkatan 2009-2010

Walaupun badan ini terpisahkan oleh tempat tapi kami tetap akan bersama dalam Perjuangan.

This is featured post 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Meteor dalam Al Quran

0 komentar

Hujan Meteor
Meteor disebut juga ‘bintang beralih’. Meteor bukanlah bintang yang bergerak yang terletak jauh di angkasa luar melainkan sebuah fenomena yang terjadi dalam atmosfer bumi. Hal ini terjadi apabila sebuah benda yang bergerak cepat dari angkasa luar menembus atmosfer dan menjadi sedemikian panas karena gesekan atmosfer sehingga mulai berpijar dan kenapa disebut hujan meteor? Berdasarkan sebuah majalah pengetahuan, Hujan Meteor ada hubungannya dengan komet. Komet yang terdiri dari materi padat dan terdapat seperti es, mencair saat mendekati matahari dan jatuh di atmosfer bumi, bergesekan dan menimbulkan sinar terang di atas langit. Hal itu menyebabkan kelihatannya ada bintang yang jatuh dari langit. Namun apabila ini terjadi pada saat orbit bumi sedang beriringan dengan orbit komet, yang tampak di langit adalah bintang yang jatuh tanpa henti dari sebuah titik pusat. Itulah yang disebut hujan meteor dari sudut pandang sains. Beberapa ahli astronomi menganggap bahwa hujan meteor merupakan reruntuhan komet sebelumnya, karena sering ditemukan orbit hujan meteor sesuai dengan orbit komet yang sudah dikenal sebelumnya.

Dalam al-quran surat  Al-Hijr ayat 16-18, sebagai berikut:

"Dan Sungguh kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang di langit dan menjadikannya terasa indah bagi orang yang memandangnya"

Dijelaskan dalam Tafsir Nurul Quran, Istilah Arab, Buruj, asalnya berarti ‘kemunculan’.  Seorang wanita yang mempertontonkan perhiasannya dalam bahasa arab dikatakan tabarrajatil mar’ah. Istilah Arab, burj juga merujuk pada sebuah istana dan gedung-gedung tinggi yang menampilkan kemegahan tertentu. Dalam ayat di atas, benda-benda langit atau lokasinya diserupakan dengan konstelasi-konstelasi (perbintangan). Selagi bumi beredar mengelilingi matahari, sebuah lingkaran imajiner terbentuk, yang disebut dengan ‘zodiak’ . Lingkaran ini terbagi menjadi 12 wilayah yang setara, yang didalamnya terdapat kelompok bintang tertentu, yang diberi nama menurut bentuk kelompoknya masing-masing. Seluruh fenomena ini mencerminkan kekuasaan dan keagungan Alloh SWT.

kemudian ayat berikutnya:

"dan Kami menjaganya dari setiap gangguan setan yang terkutuk, kecuali setan yang mencuri-curi berita yang dapat didengar dari malaikat lalu dikejar oleh semburan api yang terang"

Kata Arab Istiraq, berasal dari kata sirqat. Dengan demikian, frase Arab, istiraqas-sam’a, berarti ‘mencuri kata-kata’. Beberapa ahli tafsir telah memunculkan beberapa isu mengenai ayat ini. Diantaranya Fakhr ar-Razi dan al-’Alusi yang mengatakan dalam kitab tafsirnya bahwa yang dimaksud langit dalam ayat ini adalah langit yang kita lihat di atas; sementara yang dimaksud dengan ‘semburan api’ adalah meteor yang dilemparkan dan menyala seperti yang dimaksud dalam ayat 18.

Masih berkaitan dengan Quran Surat Al-Hijr ayat 17-18, beberapa ahli tafsir lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud langit dalam ayat di atas adalah ‘alam ghaib’ dan alam kebenaran, dimana setan tak dapat dan memang tidak diizinkan masuk ke dalamnya.Manakala seseorang yang mempunyai sifat-sifat seperti setan datang menggoda kita, tentu kita akan segera melancarkan serangan terhadapnya, dengan cara mengusir dan menghancurkannya dengan senjata penalaran yang kuat dan logika yang sehat orang-orang beriman.

Alloh lah yang mengetahui dengan sebenar-benarnya (makna ayat tersebut). wallohu a’lam bishshawab.

Manfaat dari Bersin

0 komentar

manfaat bersin
Disini saya akan berbagi atau sharing tentang manfaat bersin.

Anas bin Malik RA bercerita, ada dua orang bersin di dekat Nabi Muhammad SAW. Beliau mendoakan (tasymit) salah seorang dari keduanya, namun tidak mendoakan seorang yang lain. Ditanyakan alasannya, Rasul menjawab, “Sebab, orang yang satu mengucapkan ‘alhamdulillah’, sedangkan yang satu lagi tidak membacanya.” (HR Bukhari).

Jadi, orang yang bersin dan tidak membaca alhamdulillah, tidak layak didoakan karena tidak syukur nikmat. Padahal, bersin termasuk salah satu nikmat dari Allah SWT yang manfaatnya sangat besar. Menurut Ibnul Qayyim, bersin dapat mengeluarkan uap dari dalam otak yang jika dibiarkan akan berbahaya. (Zadul Ma’ad 2: 438).

Bersin merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah masuknya zat asing ke dalam tubuh. Ketika bersin, udara kotor keluar dengan keras melalui hidung dan mulut berkecepatan sekitar 161 km/jam.

Bahkan, Dr Michael Roizen, wellness officer Cleveland clinics menegaskan, bersin merupakan kegiatan yang positif karena berfungsi membersihkan faring (rongga antara hidung, mulut, dan tenggorakan). Dalam Syarh Riyadhus Shalihin, Syekh Utsaimin mengutarakan, bersin dapat menggiatkan otak dan meringankan tubuh.

Untuk itulah, setelah bersin, sejatinya membaca hamdalah sebagai bukti syukur kepada Allah SWT. Rasul bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian bersin, ucapkan ‘alhamdulillah’ (segala pujian bagi Allah). Dan hendaklah orang yang mendengarnya mendoakan dengan ucapan yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu). Dan orang yang bersih tadi membaca doa yahdikumullahu wa yushlihu balakum (semoga Allah memberikan hidayah dan memperbaiki keadaanmu).” (HR Bukhari).

Hamdalah merupakan doa paling utama. (Lihat hadis riwayat Tirmidzi). Imam Al-Sindi menyatakan, hamdalah mengandung pengertian dua jenis (fungsi) doa, yaitu menyanjung (tsana`) dan mengingat Allah SWT (dzikir); serta mengajukan permohonan (thalab) agar nikmat ditambah.

Padahal, dengan berzikir saja, Allah menjamin akan memberikan lebih dari yang diminta. “Siapa orang yang lebih sibuk mengingat-Ku (berzikir) daripada meminta sesuatu kepada-Ku, ia akan Aku berikan sesuatu melebihi yang orang-orang mohon.” (Hadis Qudsi).

Lain bersin, lain pula menguap (tatsâ`ub berarti layu dan malas). Menguap terjadi karena minimnya oksigen dalam tubuh. Biasanya, orang menguap saat kondisi tubuh lelah, malas, bosan, atau mengantuk. Karenanya, Nabi SAW bersabda, “Menguap itu dari setan. Oleh karenanya, jika menguap, tahanlah sebisa mungkin. Sebab, jika orang menguap hingga terucap ‘ha’, setan tertawa menyaksikannya.” (HR Bukhari).

Setan tertawa gembira karena menyukai kemalasan. Sedangkan Islam sangat anti dengan kemalasan dan menganjurkan umatnya untuk giat beramal. Wallahu a’lam.

Kisah Tiga Orang Bani Israel

0 komentar

Kisah Tiga Orang Bani Israel
Kisah Tiga Orang Bani Israel itulah artikel yang akan saya sharing, mudah-mudahan mendapatkan pelajaran.

Bersedekah adalah aktivitas ibadah nan mulia, namun disadari atau tidak sering dilupakan oleh sebagian orang. Kadangkala, saat kita sedang dalam keadaan berlimpah materi, ada saja kebutuhan yang harus dipenuhi. Sedangkan dalam keadaan sempit, maka shadaqah pun terasa sulit. Bagaimana bersedekah, sedang kebutuhan saja kian membelit? Akibatnya, hati kian sempit, dan merajalelalah sifat pelit. Naudzubillah.

Banyak orang berkata, sedekah tidak akan menjadikan si pemberi pelit. Ungkapan itu  ada benarnya. Namun, setiap orang memiliki persepsi masing-masing tentang hakikat sedekah mengingat makna shadaqah itu sendiri luas.

Rasulullah Saw bersabda, “Senyum kepada saudara muslim itu sedekah.” Ada pula yang memaknai sedekah bukan dari segi senyuman, namun pemberian--yakni mereka yang membiasakan dirinya untuk bersedekah dalam keadaan apapun-- baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Ada yang kalau sedang lapang saja mau memberi, namun kala sempit ia nyaris mengesampingkan sedekah. Atau ada pula yang sama sekali enggan bersedekah.

Dalam Qs Ali Imran, Allah berfirman, ''Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 133-134).

Allah telah berjanji--bagi siapapun hamba-Nya, lelaki maupun perempuan beriman, dalam keadaan lapang maupun sempit, tulus ikhlas, tidak ada unsur pamer dalam memberi, Allah akan melipatgandakannya sesuai dengan kehendak Allah, Sang Maha Meluaskan dan Menyempitkan Rezeki.

''Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan (Al-Baqarah: 245)

Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah Saw, “ Sedekah yang bagaimana yang paling besar pahalanya ? ” Nabi Saw menjawab, “ Saat kamu bersedekahhendaklah kamu sehat dan dalam kondisi kekurangan. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari)

Rasulullah menganjurkan kita untuk senantiasa membudidayakan sedekah dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi dalam keadaan kaya, ada amanat yang harus ditunaikan. Jika dalam keadaan kaya, itu adalah ujian dari Allah sebab Allah ingin melihat apakah hamba-Nya mampu mengolah apa yang Allah titipkan melalui sedekah. Sedangkan orang dalam keadaan sempit, itu pun cobaan dari Allah--sebab Allah ingin melihat apakah ia tetap berbagi meski dalam keadaan sulit materi.

Ada kisah mengenai tiga orang Bani Israil yang ketiga-tiganya diuji Allah Swt. semoga kita dapat memetik hikmah dari kisah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim ini.

Dari Abi Hurairah r.a, beliau mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Ada tiga orang Bani Israil (seorangnya) ditimpa penyakit kusta, seorangnya ditimpa penyakit rontok rambutnya dan seorang lagi buta. Maka Allah telah menguji ketiga-tiganya dengan mengutus kepada mereka seorang malaikat.

Malaikat tersebut telah mendatangi orang yang berpenyakit kusta dan bertanya kepadanya, “Apakah yang paling engkau sukai?”

Jawab sang penyandang kusta, “Warna yang bagus serta kulit yang baik dan sembuh dari kotoran yang menyebabkan manusia memandang jelek kepadaku.''

Maka malaikat itu menyapunya dan lalu hilanglah penyakit itu dan diberi warna serta kulit yang baik. Malaikat bertanya lagi, “Harta apakah yang paling engkau sukai?”

Ia menjawab, “Unta atau sapi.'' Maka malaikat memberikan unta yang sedang mengandung sepuluh bulan dan mendoakan orang yang berpenyakit kusta tersebut.

Kemudian malaikat mendatangi orang yang berpenyakit rambut rontok lalu bertanya, “Apakah yang paling engkau sukai?”.

Lelaki kedua menjawab, “Rambut yang bagus dan sembuh dari penyakit yang menyebabkan manusia memandang jelek  padaku.” Maka malaikat membersihkannya lalu hilanglah penyakit itu serta diberikan rambut yang baik.

Malaikat bertanya lagi, “Harta apakah yang paling Engkau sukai?” Ia menjawab, “Sapi,''. Maka ia diberikan sapi yang sedang bunting serta mendoakannya pula.

Kemudian malaikat datang ke orang buta, “Apakah yang paling engkau sukai?”

Ia menjawab, “Aku ingin Allah mengembalikan penglihatanku semoga aku dapat melihat manusia. Malaikat meyapu matanya dan Allah mengembalikan penglihatannya.

“Harta apakah yang paling kamu sukai?” tanya malaikat. Jawab si buta, “Kambing biri-biri,” Maka dia diberikan seekor biri-biri yang telah melahirkan anak lalu mendoakan si buta agar selalu mendapat barakah Allah Swt.

Maka, kedua lelaki (berpenyakit kusta dan rambut rontok) mengurusi kelahiran unta dan sapi begitu juga dengan lelaki buta. Setelah sekian lama, lelaki yang berpenyakit kusta telah memiliki satu lembah berisi unta, sedang lelaki berambut rontok telah memiliki lembah berisi sapi dan lelaki buta telah memiliki satu lembah berisi kambing biri-biri.

Selang beberapa waktu, malaikat kembali mendatangi lelaki yang berpenyakit kusta dengan menjelma sebagaimana keadaan lelaki sebelumnya (berpenyakit kusta).

Ia mengadu kepada lelaki tersebut, “Aku seorang lelaki miskin yang telah kehabisan bekal sewaktu aku bermusafir. Aku tidak mempunyai tempat untuk mengadu pada hari ini selain pada Allah dan pada Engkau. Aku memohon padamu demi yang telah memberikan padamu warna serta kulit yang baik juga harta seekor unta yang dapat membantuku meneruskan perjalananku.

''Aku mempunyai banyak tanggungan,'' jawab mantan penyandang kustal.

Malaikat menjawab, ''Aku rasa aku mengenalimu. Bukankah dulu kau berpenyakit kusta dan manusia memandang jelek kepadamu? Bukankah dulu kau orang fakir lalu Allah megaruniakan harta kepadamu ?''

''Aku mewarisi harta ini dari orangtuaku,'' jawab lelaki.

Malaikat menjawab, ''Sekiranya kamu berdusta, Allah akan menjadikanmu seperti keadaanmu sebelum ini.''

Malaikat pun mendatangi si rambut rontok serta melakukan hal yang sama, menjelma menyerupai keadaan seperti sebelum si lelaki kaya raya. Jawaban si rambut rontok pun senada. Ia enggan memberikan sebagian hartanya pada malaikat yang menjelma tersebut. Malaikat pun mendoakan agar Allah mengembalikan keadaannya seperti semula.

Terakhir, malaikat mendatangi si buta. Lalu mengadu,''Aku seorang lelaki pengembara yang miskin. Aku telah kehilangan kendaraan sewaktu aku mushafir. Maka aku tidak mempunyai tempat untuk mengadu melainkan kepada Allah dan engkau. Aku memohon darimu demi Yang telah mengembalikan penglihatanmu seekor kambing biri-biri yang bisa meneruskan perjalananku.''

Lelaki tersebut menjawab, ''Aku sebelum ini adalah lelaki buta. Allah telah mengembalikan penglihatanku. Oleh karena itu, ambilah apa yang engkau mau dan tinggalkan apa yang tidak engkau mau. Demi Allah, aku tidak akan mencegah dan mengungkit kembali pemberianku padamu untuk kau ambil karena Allah.

''Jagalah hartamu. Seseungguhnya kamu telah diuji oleh Allah. Allah telah meridhaimu dan membenci dua orang sahabatmu,'' jawab malaikat. Wallahu a'lam bishawwab.

http://www.republika.co.id

Pahala Orang yang Takut Kepada Allah SWT

0 komentar

Pahala Orang yang Takut Kepada Allah SWT
Dalam sebuah Hadist Qudsi ada riwayat yang menggembirakan hati mengenai balasan yang diberikan Allah kepada orang yang takut kepada Allah SWT.

Rasululah saw. Bersabda, “Ada seorang lelaki yang tidak pernah berbuat kebajikan sama sekali. Lelaki itu berwasiat pada keluarganya, ‘Jika aku mati maka bakarlah aku lalu lumatlah aku menjadi abu. Kemudian taburkanlah abu itu sebagian di daratan dan sebagian di laut. Demi Allah, jika Allah sampai menghisabku pasti akan mengazabku dengan azab yang tidak pernah ditimpakan pada seorang pun di alam semesta!”

Tatkala lelaki itu meninggal, keluarganya melaksanakan apa yang telah ia wasiatkan pada mereka. Allah lalu memerintahkan pada daratan untuk mengumpulkan abu yang disebar di daratan itu. Juga memerintahkan lautan untuk mengumpulkan abu yang yang disebar di lautan

Kemudia Allah Swt. Bertanya (pada lelaki itu setelah dihidupkan kembali),

‘Kenapa kau lakukan ini?’ Lelaki itu menjawab, Karena aku takut kepada-Mu Tuhanku dan Engkau lebih tahu itu. Allah Swt. Lalu mengampuninya

Kisah dalam hadist qudsi ini begitu penuh hikmah. Seorang yang selalu berbuat maksiat dan tidak pernah beramal saleh sedikitpun dalam hadist tersebut masih mempunyai rasa takut kepada Allah Swt. Keagungan Allah ada di depan matanya sehingga ia takut akan hisab dan azab-Nya atas perbuatannya di dunia. Hal ini membuatnya berwasiat bodoh. Setelah mati ia ingin mayatnya dibakar dan abunya disebar di daratan dan lautan dengan harapan tidak akan bisa dihisab Allah Swt. Ia ingin selamat dari azab Allah Swt. Ia yakin bahwa Allah itu ada. Dan ia yakin hisab Allah itu ada dan menunggunya setelah kematiannya. Ia ingin menyelamatkan dirinya dengan menyebar lumatan tubuhnya di darat dan di laut.

Namun Allah Mahakuasa untuk tetap menghisabnya. Tak ada satupun yang luput dari hisab-Nya. Dan pada akhirnya Allah mengampuni lelaki itu berkat rasa takutnya pada keagungan Allah Swt.

Hikmah yang diambil adalah bahwa sekecil apapun keimanan dalam dada seseorang akan adanya Allah, akan adanya hisab dan keadilan Allah dapat menurunkan ampunan dan rahmat Allah Swt. Bagaimana jika rasa takut kepada Allah itu dihadirkan setiap saat dengan disertai amal saleh? Tentu pahala yang disediakan Allah lebih besar dan agung. Di dalam Al Qur’an, Allah Swt. Telah berfirman :

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada keagungan Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya maka sesungguhnya surga lah tempat tinggal(nya).” (An Naaziat: 40-41).

Wallahu'alam

Manfaat dari Air Mata

0 komentar

Keajaiban dari Air Mata
Kita sering mengartikan bahwa menangis adalah sesuatu hal yang lemah, tidak ada gunanya, tidak bermanfaat, ternyata hal itu adalah salah, kita tidak mengetahui bahwa dalam menangis, khusunya mengeluarkan air mata karena emosional akan memberikan manfaat untuk kita.

ini ada beberapa manfaat yang akan kita rasakan dalam menangis :

1. Membantu Penglihatan
Air mata bisa membantu terhadap penglihatan seseorang, air mata yang keluar dapat mencegah dehidrasi pada membran mata seseorang yang apabila terjadi dehidarasi dapat membuat penglihatan menjadi kabur.

2. Membunuh Bakteri
Dalam air mata kita  terkandung sebuah cairan yang bernama lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri hanya dalam waktu 5 menit.

3. Meningkatkan Mood Seseorang
Biasanya dengan menangis tingkat depresi seseorang bisa turun, sebab menangis dapat meningkatkan kembali mood seseorang, air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibandingkan dari air mata yang keluar akibat iritasi.

4. Mengeluarkan Racun
Seorang ahli Biokimia William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional  terntaya mengandung racun. Tetapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.

5. Mengurangi Stress
Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stress yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.

6. Membangun Komunitas
Menagis juga bisa membantu seseorang membangun sebuah komunitas, biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya di depan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi.

7. Melegakan perasaan
Meskipun anda didera berbagai macam masalh dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega.
Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega.

Sekian artikel yang dapat saya sharing.

Menghadapai Dahsyatnya Kematian

0 komentar

dahsyatnya kematian
Kematian bukanlah sesuatu hal yang mudah ataupun bukan sesuatu yang selalu indah. Seperti halnya pandangan dan angan-angan kita, bahkan banyak ayat Al Quran dan hadits Rasulullah yang menyatakn bahwa kematian adalah sesuatu hal yang menyakitkan.

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al-An'am : 93

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat diwaktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) : "keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya."

Kemudian dalam Hadits Shohih, Rasulullha SAW telah bersabda :

"Sakratulmaut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang". (HR Tirmidzi)

Sabda Rasulullah SAW : "kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek?" (HR Bukhari).

Kematian yang datangnya secara tiba-tiba tak berarti kita diam saja dan pasrah dengan amal alakdarnya, justru dengan kematian yang mendadak itulah kita dituntut untuk selalu waspada. Kita harus merancang kematian kita nanti dengan menyiapkan bekal-bekalnya. Wallahu'alam

Dunia dan Ilusinya

0 komentar

Dunia dan ilusinya
Nilai kehidupan dunia tidak diukur dari melimpahnya harta, tingginya jabatan, ataupun kesenangan duniawi belaka, semua itu bersifat sementara. Karena itu, janganlah menjadikan semua itu sebagai tujuan akhir dari kehidupan dunia.

Alquran menggambarkan kehidupan yang menunjukkan hakikat kehidupan dunia sebenarnya tidak terlena dalam urusan dunia, dan melupakan kehidupan akhirat.

Pertama, al-la’b wa-lahwu (permainan dan senda gurau). Kesenangan dunia hanya sebentar, tidak kekal. Untuk itu, jangan mudah terpedaya olehnya, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.

Sesungguhnya kenikmatan dunia itu hanya sebagai penghilang kepedihan, dan tidak lebih dari permainan dan senda gurau belaka.

Allah SWT berfirman, “Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS Al-An’am [6]: 32).

Kedua, al-zinah (perhiasan). Kehidupan dunia berupa wanita, keturunan, harta dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang ternak, sawah ladang, dan sejenisnya hanyalah sebuah perhiasan, bukan suatu nilai.

Semuanya adalah sarana, bukan tujuan. llah SWT berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali Imran [3]: 14).

Ketiga, al-ghurur (tipuan). Penggambaran dunia dengan al-ghurur, karena dunia dapat menundukkan manusia, membuat mereka condong kepadanya, dan lalai dari apa ang seharusnya dipersiapkan untuk menghadap Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran [3]: 185).

Keempat, al-aradh (harta benda). Harta benda tidak akan kekal dan tidak akan abadi. Kehidupan dunia datang hanya untuk memberi peringatan akan ketidakabadiannya (QS Annisa’ [4]: 94).

Rasulullah SAW menegaskan, ”Kekayaan sejati bukanlah terletak pada banyaknya harta benda, akan tetapi terletak pada kelapangan hati.” (HR Muslim).

Para penghuni dunia selalu ingin saling berbangga dengan kekayaan, kekuasaan, kekuatan, keturunan, kedudukan, dan sebagainya. Mereka ingin menjadi populer dalam urusan dunia, karena ketidaktahuannya.

Sedangkan bagi mereka yang senantiasa waspada dan mengetahui hakikat kehidupan dunia, akan menjadikannya sebagai jembatan penyeberangan. Dunia bukan tujuan akhir, tetapi sebagai sarana yang dapat mengantarkannya menuju kebahagiaan yang hakiki. Wallahu a’lam.

www.republika.co.id

Ban Terbaik di Indonesia GT Radial memang oke

0 komentar

Ban Terbaik di Indonesia GT Radial


Ban Terbaik di Indonesia yaitu GT Radial merupakan salah satu cara memilih ban yang terbaik untuk dipakai di kendaraan roda empat yaitu mobil. Jangan heran jika ban produksi PT Gajah Tunggal Tbk memperoleh banyak penghargaan sebagai ban terbaik di Indonesia maupun internasional. Ini merupakan bukti bahwa kualitas ban Gajah Tunggal mampu bersaing dan melampaui merek lain, bahkan dengan merek asing sekalipun.

Wajar pula mengingat dalam perjalanan waktu yang panjang (60 tahun-red),  perusahaan ini tetap eksis di industri ban yang semakin ketat. Jadi bisa dikatakan, banyaknya penghargaan yang diperoleh Gajah Tunggal merupakan bukti otentik atas konsistensi menjaga kualitas.

Di pasar domestik, dominasi merek GT Radial di segmen kendaraan penumpang tak tergoyahkan hingga detik ini. Ban mobil GT Radial digunakan sebagai Original Equipment Manufacturer (OEM) oleh beberapa produsen utama kendaraan di Indonesia, seperti Toyota dan Daihatsu.

Memang setiap meluncurkan produk, Gajah Tunggal selalu ‘mendengarkan’ keinginan konsumen. Hal itu bukan hal yang sulit karena Gajah Tunggal sebagai bagian dari masyarakat, ‘hadir’ di tengah-tengah mereka.

Ban Terbaik di Indonesia GT Radial Gajah Tunggal jelas telah ‘berbicara’ banyak di kancah domestik maupun internasional. Sebagai brand yang dilahirkan dari rahim ibu pertiwi dan kini sudah go international, GT Radial patut menjadi kebanggaan kita bersama.

Pengakuan pun datang dari Harian Bisnis Indonesia yang pada 15 Desember 2009 menyematkan GT Radial sebagai “Anugerah Produk Asli Indonesia” (APAI), merek asli dari Indonesia yang mendapat pengakuan dunia.

Sebelumnya, Ban Terbaik di Indonesia GT Radial pada 2008 Gajah Tunggal menerima penghargaan Primaniyarta Award dari Kementerian Perdagangan. Penghargaan ini diserahkan langsung Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu perusahaan nasional terbaik dalam hal “pengembangan merek global”.

Divisi riset dan pengembangan (R&D) yang kuat dalam hal ini memegang peran penting. Divisi ini diisi oleh para ahli yang kompeten di bidangnya masing-masing. Sebagian dari mereka merupakan lulusan dari Politeknik Gajah Tunggal, salah satu institusi pendidikan ternama di tanah air.

Dari sanalah, kemudian lahir Champiro Eco yang pada 2010 mendapat penghargaan dari  Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori ban ramah lingkungan pertama yang diproduksi di Indonesia.

 Jika Ban Terbaik di Indonesia GT Radial Champiro ECO cocok untuk penggunaan sehari-hari, GT Radial Champiro HPY tampil dengan ‘Y’ rating masuk dalam kategori ultra high performance tire, yang mampu menyesuaikan performa mesin mobil konsumen yang memiliki horsepower cukup besar dan ingin menikmati laju maksimal. Artinya, Champiro HPY mampu melaju dalam kecepatan tinggi sampai 300 km/jam  dan tetap menikmati performa yang stabil. GT Radial Champiro HPY dikenal memiliki performa traksi dan grip yang prima, baik dalam kondisi jalan basah maupun kering. Alhasil pengendalian kendaraan dapat terkontrol dengan sangat baik tanpa mengurangi kenyamanan.

Pokoknya Ban Terbaik di Indonesia GT Radial memang hebat.


Ban Terbaik di Indonesia GT Radial

Rahasia Hajar Aswad

0 komentar

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :

"Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.

Mudah-mudahan artikel yang saya sharing ini memberikan manfaat. Wallhu'alam

Tanda-tanda Kiamat Menurut Ilmu Astronomi

0 komentar

Kiamat Menurut Ilmu Alam Semesta
Bahwa bumi akan hancur berkeping-keping seperti kapas berterbangan. Beberapa penelitian ilmuwan membuktikan bahwa kiamat adalah kepastian. Hanya kapan itu terjadi adalah rahasia Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun, mari kita lihat pandangan dan perhitungan para ilmuwan.
Jika kita rajin mendengar keterangan-keterangan dariweb NASA, mereka pernah mengatakan bahwa sudah banyak planet yang berbalik arah putar. Jika pada planet bumi kita ini matahari masih terbit dari arah timur, maka dalam beberapa tahun ini terdapat beberapa fenomena baru yang menurut mereka planet lain sudah mulai berbalik arah dan matahari terbit dari arah barat. Dari sisi ilmiah, inilah pertanda akhir jaman mendekati kiamat.



Pertama : Mengenai planet X (nibiru).
Adalah menurut para ilmuwan, dari sekian banyak planet yang berbalik arah putar. Mereka menemukan adanya planet dari galaksi lain yang bergerak memasuki orbit dalam tata surya kita. Planet ini kemudian diberi nama planet X (Nibiru).

Planet X
Planet Nibiru adalah bintang lain yang tertarik gravitasi matahari lalu masuk ke tatasurya kita. Parahnya dia berrevolusi berlawanan dengan revolusi bumi dan planet lain di tatasurya kita. Jalurnya pas di jalur bumi. Sehingga pada suatu masa bumi akan ditabrak oleh benda yang besarnya 100 kali lipat dengan sama-sama kecepatan superdahsyat. Bisa dibayangkan seperti apa kemungkinannya. Pasti hancur berkeping-keping.



Inilah perbandingan besar bumi dengan Nibiru
Ilmuwan menyebut 50 tahun lagi planet x ini akan memasuki orbit tata surya kita sejak ditemukan tahun 2003. Berarti kiamat boleh terjadi pada tahun 2053 ? Allah-lah Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.



Kira-kira seperti inilah kalau bumi kita di tabrak

Yang kedua. Awan Smith.
Awan Smith, diambil dari nama Gail Smith, seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada tahun 1963 saat meneliti di Universitas Leiden, Belanda.



Awan Smith
Awan Smith adalah Gumpalan awan raksasa yang mengandung gas hidrogen dalam volume sangat besar tengah melesat mendekati piringan Galaksi Bima Sakti, tempat tata surya kita berada. Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan. Awan Smith membawa energi sangat besar berupa gas hidrogen yang cukup untuk membentuk jutaan bintang seukuran Matahari. Awan Smith merupakan gumpalan gas yang berukuran panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar 2.500 tahun cahaya

Objek tersebut saat ini berada 40.000 tahun cahaya dari Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan Bimasakti. Objek yang pantas disebut kabut monster di ruang kosmos ini bergerak dengan kecepatan 240 kilometer perdetik dan diperkirakan menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan kemiringan 45 derajat Tabrakan dahsyat yang diperkirakan terjadi antara 20-40 juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api spektakuler di langit.

Ketiga : Tabrakan galaksi Andromeda.


Galaksi Andromeda.
Galaksi paling dekat dengan galaksi kita adalah Andromeda. Saat ini galaksi andromeda melayang mendekati bimasakti dengan kecepatan 300.000 mil per jam, 100 kali lebih cepat daripada peluru yang melesat dengan kecepatan tinggi. Ketika bertabrakan, Andromeda akan mengubah galaksi bimasakti kita selamanya.

Seperti itulah kejadian kiamat menurut ilmu astronomi, hanya Allah yang tau tepatnya seperti apa dan kapan kiamat terjadi, tetapi banyak petunjuk/ciri-ciri kiamat dalam Al Quran seperti dalam

QS. Al- Qori’ah
1- Hari Kiamat, 2- apakah hari Kiamat itu? 3- Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? 4- Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, 5- dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Al Qori’ah 1-5)

QS. Al- Zalzalah
1- Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), 2- dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, 3- dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, 4- pada hari itu bumi menceritakan beritanya, 5- karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (Al Zalzalah 1-5)

QS. Al - Infitar
1- Apabila langit terbelah, 2- dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, 3- dan apabila lautan dijadikan meluap, ( Al Infitar 1-3).

Sekian sharing ilmu yang saya dapat, mudah-mudahan kita lebih bertakwa lagi. Wallahu'alam

Bumi Kita Sangatlah Kecil

0 komentar

Ikhwan Fillah, ada satu hal yang sangat kita lupakan, bahwa bumi yang kita tempati ini sangatlah kecil, terkadang di bumi ini kita sangat sombong dengan yang kita miliki, ikhwan fillah ini ada beberapa gambar yang saya akan sharing, mudah-mudahan bisa membuat kita sadar betapa kecilnya kita.

bumi

bumi






QS 10:3 Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?

Meneladani Kepemimpinan Nabi Ibrahim as

0 komentar

Nabi Ibrahim al-Khalil as, adalah model ideal seorang pemimpin umat.  Kepemimpinan umat manusia diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS setelah melewati berbagai ujian dalam bentuk perintah dan larangan.

QS. 2:124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim AS diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim".

Menurut sebagian ulama, 'beberapa kalimat' di dalam ayat ini, berhubungan dengan perintah dan larangan Allah SWT dalam konteks ritual Haji (manasik) dan pensucian diri (thaharah).  Kebersihan di sini berarti kebersihan lahiriah mencakup kebersihan dan kesucian 5 bagian kepala dan badan.

Secara implisit, kebersihan lahiriah adalah cermin dari kebersihan jiwa dan pikiran dari seseorang calon pemimpin. Secara umum, kebersihan dan kesucian berakar pada sebagai aqidah yang bersih dan lurus (Fitrah Allah). Dari penjelasan di atas,  dapat diambil pelajaran bahwa 'kebersihan' adalah syarat pertama bagi seorang calon pemimpin.

Dalam konteks lebih luas, ujian kepemimpinan Ibrahim AS, sebagaimana dapat dipahami dari pendapat Ibnu Abbas RA, meliputi ujian intelektual, spiritual (keimanan), dan emosional (keberanian dan kesabaran).

Kematangan akal dan pikiran Ibrahim AS telah teruji dalam perjalanannya mencari Tuhan serta caranya berwacana dan beradu argumentasi. Keimanan Ibrahim AS adalah keimanan yang bulat dan utuh, yaitu aqidah yang lurus lagi bersih. 

emuanya dicapai dengan mata telinga, akal sehat, dan hati jujur. Puncak keimanannya telah terbukti dalam bentuk penyerahan diri secara menyeluruh serta kepatuhannya terhadap (perintah dan larangan) Allah Tuhan Semesta Alam.

QS.2:131. Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".

Keberanian Ibrahim AS telah terbukti dan teruji dari sikapnya terhadap kemapanan atau status quo. Dengan tegas ditolaknya ajakan orangtua, kaum, bahkan penguasa untuk mempersekutukan Allah SWT. Semua itu dilakukannya dengan cara-cara yang cerdas dan elegan, sebagaimana diabadikan dalam Al-Qur’an.

Kesabaran Ibrahim AS teruji saat ia dilemparkan ke dalam api. Ujian selanjutnya adalah saat Ibrahim AS harus berhijrah meninggalkan tanah airnya. Kesabaran Ibrahim AS lagi-lagi diuji saat harus meninggalkan anak dan istrinya di tengah lembah yang sepi dan tandus, tanpa dukungan logistik yang memadai.

Ujian lain bagi Ibrahim AS adalah kesabarannya dalam menjamu tamu-tamu, di tengah-tengah keterbatasannya secara finansial dan material. Puncak tertinggi ujian kesabaran bagi Ibrahim AS adalah saat ia diperintahkan untuk mengorbankan puteranya Ismail AS.

Kesabaran Ibrahim AS adalah kesabaran individu dengan dukungan solid dari keluarganya. Itu tercermin dari sikap Siti Hajar saat wanita mulia itu dan bayinya akan ditinggalkan di tengah lembah yang tak berpenduduk. Dukungan solid yang sama tercermin dari sikap Ismail saat diminta pendapat tentang mimpi ayah-nya.

Belajar dari ujian kepemimpinan Ibrahim AS, jelas bahwa ‘kebersihan’ adalah pra-sayarat bagi seorang pemimpin.  Selanjutnya, kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional (keberanian dan kesabaran) adalah syarat penting bagi calon pemimpin umat.  Semuanya harus terbukti dalam perkataan, sikap, dan perbuatan dan teruji oleh waktu.

Lebih jauh lagi, Ibrahim AS adalah seorang pemimpin yang memiliki visi masa depan, sebagaimana tercermin dalam doa dan harapannya, tentang negeri Mekah dan Ka’bah yang dibangunya bersama Ismail, tentang kiprah anak keturunannya di masa depan.

Semua itu di dalam bingkai “dakwah yang berkelanjutan”, bukan karena nafsu melanggengkan kekuasaan. Harapannya, saat Allah SWT mengangkatnya sebagai kalifah seluruh manusia, maka anak ketururannya akan terlahir pula pemimpin umat.

Doa Ibrahim AS dijawab langsung oleh Allah SWT, dengan syarat mereka tidak berlaku zalim (mempersekutukan Allah SWT dan/atau berbuat tidak adil).  Sejarah mencatat bahwa dari anak keturunan Ibrahim AS, telah lahir para nabi dan rasul yang juga adalah pemimpin umat.

Di antaranya adalah Nabi dan Rasul kita, Muhammad SAW, Pemimpin umat manusia hingga akhir zaman.  Di tengah-tengah kita kini, hidup pula Ulama pewaris nabi, para penjaga al-Qur'an dan as-Sunnah. Wallahu’a’lam.

http://www.republika.co.id

Tadabur QS Al-Hujuraat ayat 10 - 12

0 komentar

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat nikmat.”
“Hai orang-orang yang beriman,janganlah suatu kaum mengolok-olok suatu kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”(QS.Al-Hujuraat: 10-12)

Allah SWT menegaskan dalam ayat 10 bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara seperti hubungan persaudaraan antara orang-orang seketurunan karena sama-sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal.

Setiap muslim memiliki hak atas saudaranya yang sesama muslim. Dalam hadits riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda, “Orang muslim itu adalah saudara orang muslim,jangan berbuat aniaya kepadanya, jangan membuka aibnya, jangan menyerahkannya kepada musuh, dan jangan meninggikan bagian rumah sehingga menutup udara tetangganya kecuali dengan izinnya, jangan mengganggu tetangganya dengan asap makanan dari periuknya kecuali jika ia memberi segayung dari kuahnya. Jangan membeli buah-buahan untuk anak-anak, lalu dibawa keluar (diperlihatkan) kepada anak-anak tetangganya kecuali jika mereka diberi buah-buahan itu. “Kemudian Nabi saw bersabda, “Peliharalah (norma-norma pergaulan) tetapi (sayang) hanya sedikit di antara kamu yang memeliharanya. “Dalam hadits shahih lain yang dinyatakan, “Apabila seorang muslim mendo’akan saudaranya yang ghaib, maka malaikat berkata ‘Amin’, dan semoga kamu pun mendapat seperti itu.”

Dalam ayat 11 dan 12 Allah SWT menjelaskan bagaimana sebaiknya pergaulan di antara orang-orang beriman. Di dalamnya terdapat hal-hal yang diperingatkan Allah agar kaum beriman menjauhinya karena dapat merusak persaudaraan di antara mereka.

Diriwayatkan bahwa ayat 11 ini diturunkan berkenaan dengan tingkah laku kabilah Bani Tamim yang pernah berkunjung kepada Rasulullah saw lalu mereka memperolok-olokkan beberapa shahabat yang fakir-miskin, seperti Amar, Suhaib, Bilal, Khabbab, Salman al-Farisi, dll. karena pakaian mereka sangat sederhana.

Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa dan hartamu tetapi Ia memandang kepada hati dan perbuatanmu.”

Pada ayat ini pula Allah menyebutkan wanita secara khusus sebagai peringatan terhadap kebiasaan tercela kaum wanita dalam bergaul. Terdapat riwayat yang melatarbelakangi turunnya ayat ini ialah berkenaan dengan kisah Shafiyah binti Huyay bin Akhtab yang pernah datang menghadap Rasulullah saw dan melaporkan bahwa beberapa wanita di Madinah pernah menegur dia dengan kata-kata yang menyakitkan hati, seperti: “Hai perempuan Yahudi,Keturunan Yahudi dan sebagainya”, sehingga Nabi saw bersabda kepadanya, “Mengapa tidak engkau jawab saja, ayahku Nabi Harun, pamanku Nabi Musa, dan suamiku adalah Muhammad.”

Dalam ayat 10 Allah SWT memperingatkan kaum mukmin supaya jangan saling mengolokkan karena boleh jadi kaum yang diperolok-olokkan pada sisi Allah jauh lebih mulia dan terhormat dari mereka yang mengolok-olokkan dan kaum wanita pun jangan saling mengolokkan karena boleh jadi wanita yang diperolok-olokkan pada sisi Allah lebih baik dari wanita yang mengolok-olokkan.Kemudian Allah SWT melarang kaum mukmin mencela diri mereka sendiri karena mereka bagaikan satu tubuh yang diikat dengan persatuan.

Dilarang pula panggil-memanggil dengan gelar yang buruk seperti panggilan kepada seseorang yang sudah beriman dengan kata-kata : hai fasik,kafir,dsb. Panggilan yang buruk dilarang diucapkan karena gelar-gelar buruk itu dapat mengingatkan kefasikan setelah beriman. Barang siapa tidak bertaubat dari memanggil dengan gelar-gelar buruk maka akan menerima konsekuensi dari Allah berupa azab pada Hari Kiamat.

Dalam ayat 12 Allah SWT memberi peringatan kepada orang-orang yang beriman, supaya mereka menjauhkan diri dari su’uzhan / prasangka buruk terhadap orang-orang beriman. Jika mereka mendengar sebuah kalimat yang keluar dari saudaranya yang mukmin maka kalimat itu harus diberi tanggapan dan ditujukan kepada pengertian yang baik, jangan sampai timbul salh paham, apalagi menyelewengkannya sehingga menimbulkan fitnah dan prasangka. Kemudian Allah SWT menerangkan penyebab wajibnya orang mukmin menjauhkan diri dari prasangka yaitu karena sebagian prasangka itu mengandung dosa.

Allah melarang pula ghibah,namimah, dan mencari-cari aib orang lain. Mengenai definisi ghibah, Rasulullah saw bersabda, “Ghibah ialah engkau menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci. “Si penanya kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu bila yang diceritakannya itu benar ada padanya? “Rasulullah menjawab, “Kalau memang benar ada padanya, itu ghibah namanya. Jika tidak benar engkau berbuat buhtan (dusta).”(HR.Muslim,Tirmizi,Abu Daud, dan Ahmad). Sedangkan namimah dapat dibagi menjadi hamz (mencaci maki) dan lamz (mencela).(QS.Al-Humazah: 1)

Rasulullah mengecam orang yang suka ghibah dan mencari-cari kesalahan orang. Diriwayatkan oleh Abi Barzah al-Islami, sabda Rasulullah saw, “Wahai orang-orang yang beriman dengan lidahnya, tetapi iman itu belum masuk juga dalam hatinya, jangan sekali-kali kamu berghibah (bergunjing) terhadap kaum muslimin dan jangan sekali-kali mencari noda atau auratnya. Karena barang siapa mencari-cari noda mereka, maka Allah akan membalas pula dengan membuka noda-nodanya. Dan barang siapa yang diketahui kesalahannya oleh Allah, niscaya Dia akan menodai kehormatannya dalam lingkungan keluarganya sendiri.”

Adapun beberapa pengecualian dibolehkannya ghibah adalah sbb:
  • Orang yang mazlum (dianiaya) menceritakan keburukan orang yang menzaliminya dalam rangka menuntut haknya.
  • Jika bertujuan memberi nasehat pada kaum muslimin tentang agama dan dunia mereka.
    Dilakukan dengan niat baik dan mengharapkan ridha Allah semata.
artikel sambung ke Tadabur QS Al-Hujuraat ayat 13

Wallahu'alam

Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik

0 komentar

Kembali lagi dengan artikel kontes SEO, sekarang artikel yang akan saya review adalah mengenai laptop dari acer yaitu Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik. Namanya adalah Acer Aspire S3 Ultrabook™.

Acer Aspire S3 Ultrabook™ ini diperkuat dengan processor generasi kedua intel yaitu Intel® Core™ i5. Dengan  Intel® Turbo Boost Technology yang mengadopsi performa sesuai dengan kebutuhan dan memiliki kemampuan visual yang mengagumkan dan dengan stylis yang tipis.

keunggulan lain dari Acer Aspire S3 Ultrabook™ adalah di layarnya, dengan layar 13" HD di desain dengan ultra aerodinamis ber-finishing metal, konektivitas yang cepat dan long battery life dan bobot yang begitu ringan.

Sedangkan fitur andalan yang dimiliki Acer Aspire S3 Ultrabook™ adalah acer Green Instant On yaitu teknologi yang memungkin laptop tetap standby dalam keadaan sleep dan deep sleep, dan memiliki ketahanan battery sampai 50 hari.

Teknologi lainnya yang tidak kalah mengagumkan dari ultrabook ini adalah dapat mendeteksi wifi hanya dalam waktu 2,5 detik lebih cepat dari netbook konvensional. Wow acer aspire S3 ini memang hebat tidak salah dijuluki Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik.

Mungkin cukup sekian riview dari saya mengenai Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik, walaupun sedikit semoga membantu.

Fenomena Riya dan Sum'ah

0 komentar

Riya
Agar seorang Muslim mengetahui posisinya dalam riya dan sum'ah, hendaknya dia memahami betul fenomena atau tanda-tandanya, yaitu antara lain:

1. Giat bekerja dan melipatgandakan tenaganya jika mendapat pujian atau sanjungan, dan malas atau cenderung mengurangi amal, jika mendapat celaan dan kecaman. Juga apabila sedang bersama-sama dengan orang lain cenderung mengurangi amal, ketika ia seorang diri atau jauh dari pantauan orang lain.

Terhadap ciri ini, Sayyidina Ali ra pernah bertutur, "Ada beberapa tanda bagi orang yang berlaku riya, yakni malas ketika seorang diri, tetapi akan sangat rajin ketika sedang bersama orang banyak. Bertambah amalnya, jika mendapat pujian dan berkurang amalnya jika mendapat celaan". (Kitab Ihya Ulumuddin, al-Gazali, 3/298)

2. Menjauhi larangan-larangan Allah jika bersama manusia dan melanggar larangan-larangan-Nya, jika ia seorang diri dan jauh dari penglihatan manusia.

Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda:

"Aku akan mengetahui beberapa kaum dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan laksana pegunungan yang tinggi berkilau. Akan tetapi, Allah menjadikannya debu yang berterbangan (tidak berharga). Mereka itu adalah saudara-saudara kalian, dan berasal dari keturunan kalian. Mereka mengerjakan amalan pada waktu malam sebagaimana kalian mengerajakannya. Akan tetapi, mereka adalah kaum yang jika dalam keadaan sendiri akan melanggar larangan-larangan Allah." (HR. Ibnu Majah)

Dampak Buruk Akibat Riya dan Sum'ah

Riya atau sum'ah mempunyai pengaruh dan akibat yang berbahaya dan membinasakan, baik kepada para aktivis secara pribadi atau terhadap amal Islami secara umum.

Terhadap Pribadi.

Terhalang Dari Petunjuk (Hidayah) dan Pertolongan (Taufik) Ilahi.

Hanya Allah Ta'ala semata yang berwenang memberi hidayah dan taufik kepada siapa saja yang dikehendaki, serta menghalanginya dari siapa saja yang Dia kehendaki. Tidak ada yan mampu menonlak ketentuan-Nya dan tiada seorang pun yang dapat menghalangi kebijakan-Nya. Ketetapan-Nya sudah pasti dan pelaksanaannya psati berlaku bahwa Dia tidak akan memberi petunjuk dan pertolongan kecuali kepada orang yang ikhlas dan benar-benar menghadapkan diri kepada-Nya. Firman-Nya :

وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ 

"Dan Ia menunjuki orang-orang yang bertobat kepada-Nya." (QS. Ar-Ra'd [13] : 27)

وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ

"Dan ia memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali kepada-Nya." (QS. As-Syuura [42] : 13)

Seseorang yang berlaku riya dan sum'ah pada dasarnya telah merobek-robek ikhlas dan berpaling dari kebenaran. Maka bagtiamana mungkin orang seperti itu akan mendapat limpahan hidayah atau taufiq dari-Nya? Maha benar firman Allah Ta'ala:

فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ 

"Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (QS. Ash-Shaf [61] : 5)

Menderita Kesempitan dan Ditimpa Rasa Gelisah

Orang yang riya dan sum'ah itu hanya akan melaksanakan sesuatu hal atau pekerjaan semata-mata untuk memperoleh pujian atau penghormatan dari manusia. Akan tetapi, dapat saja ketentuan dan ketetapan Allah akan menghalangi orang-orang untuk melakukan apa yang dia kehendaki itu, sebab sesungguhnya Allah Mahakuasa untuk melakukan hal semacam itu. Jika hal itu sampai terjadi maka orang yang berperilaku riya dan sum'ah itu akan segera menderita kesempitan dan kegelisahan, karena cita-citanya tidak tercapai. Sehubungan hal itu Allah Ta'ala mengingatkan:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا

"Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya penghidupan yang sempit." (QS. Thaha [20] : 124)
وَمَن يُعْرِضْ عَن ذِكْرِ رَبِّهِ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًا

"Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya dalam azab yang amat berat." (QS. Jin [72] : 17)

Tercabutnya Kewibawaan dari Hati Orang-orang

Hanya Allah saja yang mutlak berkuasa menanamkan kewibawaan pada hati manusia yang Ia kehendaki. Sedangkan keikhlasan seseorang dalam setiap perbuatannya adalah laksana tebusan untuk mewujudkan hal itu. Seseorang yang berlaku riya atau sum'ah tidak memiliki tebusan tersebut. Karena itu, Alah mencabut kewibawaan dirinya dari h ati manusia. Sebaliknya, Allah akan menumbuhkan rasa hina manusia. Sebaliknya, Allah akan menumbuhkan rasa hina dalam pandangan mereka terhadap dirinya.

Firman-Nya:

وَمَن يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِن مُّكْرِمٍ


"Barangsiapa yang dihinakan oleh Allah, maka niscaya tidak ada seseorangpun yang akan memuliakannya." (QS. Al-Hajj [22] : 18)

Para salafush shalih benar-benar telah mengantisipasi hal ini. Mereka adalah kelompok manusia yang palihng memelihara keikhlasan amal kepada Allah. Dengan demikian, wibawa atau kedudukan mereka tetap melekat di dalam dada dan hati manusia. Banyak sekali kisah yang tercecer dari mereka tentang hal ini. Akan tetapi, cukuplah bagi kita memperhatikan wasiat yang diungkapkan oleh Umar ibnul Khattab ra kepada ABu Musa al-Asy'ari. Ia berkata antara lain:

"Siapa saja yang mengikhlaskan niatnya (kepada Allah) niscaya Allah akan mencukupkan (urusan) antara dia dan manusia.". (Kitab Ihya Ulumuddin, 4/378).

http://www.eramuslim.com

Tadabur QS Al-Hujuraat ayat 13

0 komentar

civil society
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.Al-Hujuraat: 13)

pada ayat diatas Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan-Nya bermacam-macam bangsa dan suku supaya saling mengenal dan saling menolong dalam kehidupan bermasyarakat. Dan tidak ada kemuliaan seseorang di sisi Allah kecuali dengan ketakwaannya.

Dalam suatu hadits riwayat Abu Hatim yang bersumber dari Ibnu Mulaikah berkenaan turunnya ayat ini ialah bahwa ketika fathu Makkah, Bilal naik ke atas Ka’bah untuk adzan. Beberapa orang berkata, “Apakah pantas budak hitam adzan di atas Ka’bah?”. Maka berkatalah yang lain, “Sekiranya Allah membenci orang ini, pasti Allah akan menggantinya. “Maka datanglah malaikat Jibril memberitahukan kepada Rasulullah saw apa yang mereka ucapkan. Maka turunlah ayat ini yang melarang manusia menyombongkan diri karena kedudukan,pangkat, kekayaan, dan keturunan dan bahwa kemuliaan seseorang di sisi Allah dinilai dari derajat ketakwaannya.

Ayat ini juga menyatakan bahwa persaudaraan Islam berlaku untuk seluruh umat manusia tanpa dibatasi oleh bangsa, warna kulit, kekayaan dan wilayah melainkan didasari oleh ikatan aqidah. Persaudaraan merupakan pilar masyarakat Islam dan salah satu basis kekuatannya. “Seorang mukmin terhadap mukmin yang lainnya bagaikan bangunan yang saling mengikat dan menguatkan serta bagaikan jalinan antara jari-jemari.” (HR.Muttafaq’alaih dari Abu Musa r.a.)

Rasulullah saw pernah menganggap persaudaraan antar umat Islam adalah basis yang sangat penting sehingga hal yang dilakukan beliau adalah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar secara formal satu dengan yang lainnya ketika hijrah ke Madinah. Wallahu'alam

Gedung Tertinggi dan Tanda Kiamat

0 komentar

Gedung Tertinggi di dunia saat ini adalah berada di Dubai, Uni Emirat Arab, gedung pencakar langit itu diresmikan tahu lalu, senin 4 Januari 2010 dan diberi nama BURJ DUBAI dengan ketinggian 818 meter.

Gedung yang terletak di jantung kota Dubai itu memiliki 124 lantai. dari puncaknya bisa terlihat panorama dari seluruh kota Dubai. gedung tersebut memiliki 160 toko, Burj Duabi juga memiliki hotel Armai, yang merupakan hotel elite dunia pertama dengan kelengkapan yang sangat mewah.

Selain itu Burj Duabi juga memiliki bagian yang merupakan tempat tinggal dan perkantoran, gedung ini diperkirakan bisa menampung 12 ribu orang.

terlepas dari itu, mari kita renungkan, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda

"Hari kiamat tidak akan terjadi, sehingga manusia berlomba-lomba membuat bangunan yang menjulang tinggi"

Pernah Rasulullah SAWdidatangi malaikat Jibril di depan Umar dan para sahabat di uji oleh Allah dengan beberapa pertanyaan yang disampaikan malaikat Jibril yang menjelma menjadi manusia

Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda." Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat." Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)

Berlomba-lomba membangun gedung bertingkat, itulah salah satu tanda-tanda kiamat yang dikatakan Rasulullah SAW.

Apakah dimulainya saat ini tiap negara berlomba membangun gedung tertinggi merupakan tanda kiamat sudah dekat?, akankah ada gedung tandingan yang menyaingi Burj Dubai? ataukah menjadi gedung terakhir sebelum kiamat?

Kita jangan pernah takut, tapi mari kita persiapkan segalanya, persiapkan bekal di akhirat, mulai saat ini, jangan ditunda-tunda. Wallahu'alam

Makkah Sebagai Pusat Bumi

0 komentar

Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan. Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).

Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’. Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.

Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.

Adakah hadits yang nabawi yang menunjukkan fakta yang mengejutkan ini? Jawaban adalah ya.
Nabi bersabda, ‘Ka’bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.’ Dan ini didukung oleh fakta tersebut.

Menjadi tempat yang pertama diciptakan itu menambah sisi spiritual tempat tersebut. Juga, yang mengatakan nabi yang tempat di dalam dahulu kala dari waktu menyelam di dalam air dan siapa yang mengatakan kepada dia bahwa Ka’bah adalah pemenang pertama yang untuk dibangun atas potongan dari ini tempat seperti yang didukung oleh studi dari basalt mengayun-ayun di Makkah?

Makkah Pusat Bumi

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.

Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.

Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:

‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (asy-Syura: 7)

Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.

Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.

Makkah atau Greenwich

Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.

Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.

Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit

Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)

Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.

Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi)
Nabi bersabda, ‘Wahai orang-orang Makkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit.’

Thawaf di Sekitar Makkah

Dalam Islam, ketika seseorang thawaf di sekitar Ka’bah, maka ia memulai dari Hajar Aswad, dan gerakannya harus berlawanan dengan arah jarum jam. Hal itu adalah penting mengingat segala sesuatu di alam semesta dari atom hingga galaksi itu bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.

Elektron-elektron di dalam atom mengelilingi nukleus secara berlawanan dengan jarum jam. Di dalam tubuh, sitoplasma mengelilingi nukleus suatu sel berlawanan dengan arah jarum jam. Molekul-molekul protein-protein terbentuk dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam. Darah memulai gerakannya dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam.

Di dalam kandungan para ibu, telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Sperma ketika mencapai indung telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Peredaran darah manusia mulai gerakan berlawanan dengan arah jarum jamnya. Perputaran bumi pada porosnya dan di sekeliling matahari secara berlawanan dengan arah jarum jam.

Perputaran matahari pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam. Matahari dengan semua sistimnya mengelilingi suatu titik tertentu di dalam galaksi berlawanan dengan arah jarum jam. Galaksi juga berputar pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam.

http://www.eramuslim.com

Al Quran Sebagai Pembela di Akhirat

0 komentar

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."

Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."

Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?"
Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"
Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."

Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca menghadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.

Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?" Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

Subhanallah, untuk itu mari kita membiasakan mempelajari al quran, minimal kita membacanya dengan membaca terjemahannya juga. Wallahu'alam

Pengaruh Do'a dalam Hati

0 komentar

Doa adalah obat yang mujarap untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Aktivitas doa, tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Ibarat sebuah permohonan atau seperti istilah proposal yang diajukan kepada Allah SWT. Dengan proposal itu, Allah SWT akan tahu yang diungkapkan hambanya.

Selain itu, doa juga bisa menyembuhkan penyakit di dalam ‘dada’. Dada yang dimaksud dalam konteks ini adalah hati. Jika hati sudah digerogoti virus, maka akan sangat sulit disembuhkan. Tak ada cara lain, pengobatannya hanya dengan ayat-ayat Allah, karena penyakit di dalam dada bukan hanya sekedar penyakit jantung atau penyakit tubuh saja, melainkan banyak penyakit yang tidak bisa dilihat secara kedokteran atau medis.

Penyakit hati adalah penyakit berbahaya, sebab hati tongkat pertama yang akan memerintahkan anggota tubuh lainnya untuk berbuat maksiat. Misalnya penyakit dengki, iri, sombong dan masih banyak penyakit yang akan bersarang di hati.

Mengapa obatnya hanya dengan doa? Sebab do’a itu pada dasarnya merupakan pengakuan kepada Allah. Dari Allah dan hanya Allah yang bisa menyembuhkan. Seperti ditegaskan dalam Surat Yunus ayat 57 yang artinya : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat dari bagi orang-orang beriman. Dalam ayat itu sangat jelas, jika hati selalu mendapat suntikan ayat-ayat Allah, niscaya akan menghasilkan kebersihan dan kemurnian hati. Anggota tubuh lainnya juga tidak akan menjalankan kemaksiatan.

Dengan demikian, jika hati bersih maka akan bersih pula kehidupan sosial. Tidak akan ada lagi masalah-masalah yang berpangkal dari kedengkian hati. Dengki itu ibarat api, makin membesar apabila tidak segera dipadamkan. Jika sudah demikian, maka akan sulit disembuhkan. Kejadian yang terjadi selama ini, seperti pembunuhan, perceraian, pemerkosaan, korupsi dan banyak lagi perbuatan akibat dari ‘hati’. Semua itu tidak akan terjadi apabila hati kita selalu terpenuhi ayat-ayat Allah, yang pasti akan menuai dan menghasilkan kebajikan dan jalan kebaikan.

Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim menegaskan, Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging, bila ia baik, maka baik pula seluruh jasad, dan apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa gumpalan itu adalah hati. Jadi sudah jelaskan bahwa betapa bahayanya penyakit hati ini, jadi hanya dengan doa dapat tersembuhkan penyakit hati itu.

Tujuan utama dari doa adalah untuk pendakian spiritual menuju Sang Khalik, proses penyatuan diri hamba dengan penciptanya. Sholat dan dzikir juga bagian dari doa tersebut. Doa akan cepat terkabul apabila disampaikan dengan lemah lembut, santun dan lebih penting lagi penuh keyakinan. Bisa juga banyak berdzikir, maka Allah akan selalu mengabulkan permohonan hambanya, seperti ditegaskan dalam Al-Quran Berdzikirlah kepada-Ku, niscaya Aku berdzikir kepadamu. Lalu dalam ayat lain Aku mengabulkan permohonan orang yang meminta kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi permintaan-Ku, dan beriman kepada-Ku.

Dan, apa saja permintaan Allah itu? Permintaan itu tidak lain adalah supaya kita selalu mengingat Allah. Tidak merusak alam, tidak menyakiti orang lain, tidak menggunjing, ringan bersedekah dll. Itu semua merupakan wujud dari iman. Lalu bagaimana agar bisa melakukan semua itu? Jawabnya tidak lain adalah dengan kembali kepada Quran dan Hadist. Jika Quran dan Hadist terlalu luas, dipersingkat saja menjadi Sholat dan Dzikir. Bukankah dengan sholat itu akan jauh dari perbuatan keji dan mungkar?

Nah, jika sudah sholat dan dzikir tetapi masih berbuat keji dan mungkar, berarti ada yang salah dari sholat dan dzikir kita itu. Itu pasti !!!. Kok bisa? Ketika sudah niat sholat, lalu mengucap takbir, sebenarnya adalah pengakuan kepada Allah sudah jelas terucap. Allahu Akbar, Allah Maha Besar, artinya manusia ini tidak ada apa-apanya.

Mengapa? Tujuan dari ibadah; sholat dan dzikir adalah amar makruf nahi mungkar. Makna tersembunyi padahal yang utama adalah ‘menabung’ di akhirat. Kita perlu rumah di akhirat, dan rumah itu adalah surga. Bagaimana kita mau memilki sebuah rumah, jika kita tidak pernah membuatnya? Pondasi, tembok, kamar tidur dan atap bahkan taman, perlu dibuat sedikit demi sedikit. Nah, sholat dan dzikir serta aplikasi dalam kehidupan sehari-hari itu adalah “proses” pembuatan sebuah rumah yang indah itu.

Membuat sebuah rumah di dunia saja membutuhkan banyak biaya, waktu dan pengorbanan. Demikian juga membangun sebuah rumah impian di surga, betapa besar dan berat godaan itu menerpa. Mengendalikan hawa nafsu duniawi, emosi dsb. Dalam konsep “Jawa” adalah “nutupi babahan howo songo”, Menutup 9 lubang yang ada dalam tubuh, yaitu mata, telinga, mulut, hidung, kelamin dan dubur. Artinya, menjaga semua lubang itu dari maksiat, dosa dan barang haram dsb. Dan, aku ingin memiliki rumah yang indah di surga itu bersama dengan kedua orang tuaku, istri dan anak-anaku dan guru-guruku serta dengan seluruh-saudara muslimku. Amin.

http://ilma-site.blogspot.com

Etika Menuntut Ilmu

0 komentar

Menuntut ilmu adalah satu keharusan bagi kita kaum muslimin. Banyak sekali dalil yang menunjukkan keutamaan ilmu, para penuntut ilmu dan yang mengajarkannya.

Adab-adab dalam menuntut ilmu yang harus kita ketahui agar ilmu yang kita tuntut berfaidah bagi kita dan orang yang ada di sekitar kita sangatlah banyak. Adab-adab tersebut di antaranya adalah yang pernah saya baca :

1. Ikhlas karena Allah SWT

Hendaknya niat kita dalam menuntut ilmu adalah karena Allah Azza Wa Jalla dan untuk negeri akhirat. Apabila seseorang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi atau ingin menjadi orang yang terpandang atau niat yang sejenisnya, maka Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam telah memberi peringatan tentang hal ini dalam sabdanya :

“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu dengan mengharap wajah Allah, tidaklah ia mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, dia takkan mendapatkan harumnya bau surga di hari kiamat.” [Dekeluarkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang hasan]

Tetapi kalau ada orang yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan syahadah (MA atau Doktor, misalnya) bukan karena ingin mendapatkan dunia, tetapi karena sudah menjadi peraturan yang tidak tertulis kalau seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, segala ucapannya menjadi lebih didengarkan orang dalam menyampaikan ilmu atau dalam mengajar. Niat ini - insya Allah - termasuk niat yang benar.

2. Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.

Semua manusia pada mulanya adalah bodoh. Kita berniat untuk menghilangkan kebodohan dari diri kita, setelah kita menjadi orang yang memiliki ilmu kita harus mengajarkannya kepada orang lain untuk menghilang kebodohan dari diri mereka, dan tentu saja mengajarkan kepada orang lain itu dengan berbagai cara agar orang lain dapat mengambil faidah dari ilmu kita.

Apakah disyaratkan untuk memberi manfaat pada orang lain itu kita duduk dimasjid dan mengadakan satu pengajian ataukah kita memberi manfa’at pada orang lain dengan ilmu itu pada setiap saat? Jawaban yang benar adalah yang kedua; karena Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :

“Sampaikanlah dariku walaupun cuma satu ayat (HR: Bukhari)

Imam Ahmad berkata: Ilmu itu tidak ada bandingannya apabila niatnya benar. Para muridnya bertanya: Bagaimanakah yang demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.

3. Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari’at.


Sudah menjadi keharusan bagi para penuntut ilmu berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari’at. Karena kedudukan syari’at sama dengan pedang kalau tidak ada seseorang yang menggunakannya ia tidak berarti apa-apa. Penuntut ilmu harus membela agamanya dari hal-hal yang menyimpang dari agama (bid’ah), sebagaimana tuntunan yang diajarkan Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam. Hal ini tidak ada yang bisa melakukannya kecuali orang yang memiliki ilmu yang benar, sesuai petunjuk Al-Qor’an dan As-Sunnah.

4. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat.

Apabila ada perbedaan pendapat, hendaknya penuntut ilmu menerima perbedaan itu dengan lapang dada selama perbedaan itu pada persoalaan ijtihad, bukan persoalaan aqidah, karena persoalan aqidah adalah masalah yang tidak ada perbedaan pendapat di kalangan salaf 1). Berbeda dalam masalah ijtihad, perbedaan pendapat telah ada sejak zaman shahabat, bahkan pada masa Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam masih hidup. Karena itu jangan sampai kita menghina atau menjelekkan orang lain yang kebetulan berbeda pandapat dengan kita.

5. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.

Termasuk adab yang tepenting bagi para penuntut ilmu adalah mengamalkan ilmu yang telah diperoleh, karena amal adalah buah dari ilmu, baik itu aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. Karena orang yang telah memiliki ilmu adalah seperti orang memiliki senjata. Ilmu atau senjata (pedang) tidak akan ada gunanya kecuali diamalkan (digunakan).

6. Menghormati para ulama dan memuliakan mereka.

Penuntut ilmu harus selalu lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan ulama. Jangan sampai ia mengumpat atau mencela ulama yang kebetulan keliru di dalam memutuskan suatu masalah. Mengumpat orang biasa saja sudah termasuk dosa besar apalagi kalau orang itu adalah seorang ulama.

7. Mencari kebenaran dan sabar

Termasuk adab yang paling penting bagi kita sebagai seorang penuntut ilmu adalah mencari kebenaran dari ilmu yang telah didapatkan. Mencari kebenaran dari berita berita yang sampai kepada kita yang menjadi sumber hukum. Ketika sampai kepada kita sebuah hadits misalnya, kita harus meneliti lebih dahulu tentang keshahihan hadits tersebut. Kalau sudah kita temukan bukti bahwa hadits itu adalah shahih, kita berusaha lagi mencari makna (pengertian ) dari hadits tersebut. Dalam mencari kebenaran ini kita harus sabar, jangan tergesa-gasa, jangan cepat merasa bosan atau keluh kesah. Jangan sampai kita mempelajari satu pelajaran setengah-setengah, belajar satu kitab sebentar lalu ganti lagi dengan kitab yang lain. Kalau seperti itu kita tidak akan mendapatkan apa dari yang kita tuntut.

Di samping itu, mencari kebenaran dalam ilmu sangat penting karena sesungguhnya pembawa berita terkadang punya maksud yang tidak benar, atau barangkali dia tidak bermaksud jahat namun dia keliru dalam memahami sebuah dalil.Wallahu ‘Alam.

Sikap Rasulullah SAW Terhadap Orang Miskin

0 komentar

Suatu hari ada seseorang datang meminta-minta kepada Rasulullah SAW yang sedang berkumpul dengan para sahabat. Melihat kehadiran pengemis itu, Rasulullah lantas bertanya, "Apakah kamu mempunyai sesuatu di rumahmu?"

Dia menjawab, "Tentu, saya mempunyai pakaian yang biasa dipakai sehari-hari dan sebuah cangkir." Rasulullah lalu berkata, "Ambil dan serahkan ke saya!"

Pengemis itu langsung bergegas pulang dan kembali dengan membawa cangkir. Rasulullah kemudian menawarkan cangkir itu kepada para sahabat, "Adakah di antara kalian yang ingin membeli ini?" Seorang sahabat menyahut, "Saya beli dengan satu dirham."

Rasulullah lalu menawarkannya kepada sahabat yang lain. Seorang sahabat yang sanggup membelinya dengan harga dua dirham. Rasulullah kemudian memberikan dua dirham itu kepada si pengemis. Rasul mengharapkan agar uang itu digunakan untuk membeli makanan buat keluarganya, dan sisa uangnya digunakan untuk membeli kapak. "Carilah kayu yang banyak dan juallah, selama dua minggu ini aku tidak ingin melihatmu," kata Rasulullah.

Dua minggu kemudian, pengemis itu datang kembali menghadap Rasulullah SAW, tapi tidak untuk mengemis. Ia datang kepada Rasullah membawa uang 10 dirham hasil dari berjualan kayu. Rasulullah SAW kemudian menyuruhnya untuk membeli pakaian dan makanan untuk keluarganya.

Rasulullah berkata, "Hal ini lebih baik bagi kamu, karena meminta-meminta hanya akan membuat noda di wajahmu di akhirat nanti. Tidak layak bagi seseorang meminta-minta kecuali dalam tiga hal, fakir miskin yang benar-benar tidak mempunyai sesuatu, utang yang tidak bisa terbayar, dan penyakit yang membuat seseorang tidak bisa berusaha."

Kisah ini menggambarkan sifat Rasulullah saw yang gemar membantu orang yang tidak mampu. Bantuannya tidak hanya berupa uang, tapi juga pekerjaan agar kelak orang yang tidak mampu itu bisa hidup mandiri.

Tidak dapat dimungkiri, jumlah pengemis dan pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi. Alangkah indahnya, jika setiap orang mampu (secara ekonomi) di negeri ini mau meniru perilaku Rasulullah tersebut. Dengan memberi shodaqoh dan pekerjaan, setidaknya jumlah anak jalanan dan pengangguran bisa diminimalisasi.

Rasullullah memberikan contoh bahwa kesalehan spiritual belum dikatakan sempurna, sebelum dibarengi dengan kesalehan sosial.

Dalam Alquran disebutkan bahwa orang yang bertakwa yaitu: "Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang (QS Ali Imran [3]: 134).

Saatnya kita berbagi dengan orang di sekeliling kita yang fakir dan miskin. Jika orang yang diberi kecukupan ekonomi di negeri ini mau peduli terhadap yang miskin, pasti perempuan Indonesia tidak akan berbondong-bondong menjadi tenaga kerja dan pembantu rumah tangga di negeri orang. Jika orang kaya di negeri ini mau membantu yang lemah dan fakir, tentu tidak banyak anak negeri ini yang putus sekolah. "Sesungguhnya kefakiran (kemiskinan) itu bisa menjerumuskan ke jurang kekafiran."

Do'a Tiga Pengembara

0 komentar

Hari itu mendung tiba-tiba saja menutup langit. Dalam sekejap hujan pun turun dengan lebatnya. Tiga orang pengembara yang saat itu sedang berjalan bersama, cepat-cepat mencari perlindungan. Kebetulan ada sebuah gua di depan mereka. Tanpa pikir panjang, ketiganya segera masuk dan berteduh di dalamnya.

Hujan yang deras membuat tanah menjadi longgar, dan sebongkah batu yang besar jatuh dari atas gua dan menutup lubang guanya. Ketiga pengembara itu pun terperangkap di dalamnya.

Berkali-kali mereka mencoba mendorong batu itu, namun batu itu terlalu berat sehingga sedikit pun tidak bergeser dari tempatnya. Tiba-tiba salah seorang di antaranya berkata “Demi Alloh, tidak akan ada yang menyelamatkan kita kecuali sifat jujur dan ikhlas. Marilah kita berdoa kepada Alloh dengan perantara (wasilah) amal perbuatan yang pernah kita lakukan dengan hati yang ikhlas. Semoga Alloh mau memberikan pertolongannya.”

Mereka bergegas mensucikan diri kemudian mulai mengucapkan doa.

Pengembara pertama berdoa, “Ya Alloh, Engkau tahu bahwa hamba dulu pernah memiliki seorang pekerja yang hamba upah dengan tiga gantang padi. Suatu hari pekerjaku itu pergi tanpa mengambil upahnya. Maka aku menyemai padi-padi itu hingga membuahkan hasil. Hasilnya kau belikan seekor sapi yang kemudian beranak pinak. Saat pekerja itu datang dan menagih upahnya, aku menyuruhnya mengambil semua sapi itu. Awalnya dia menolak karena merasa upahnya hanyalah tiga gantang padi. Namun aku bersikeras karena sapi-sapi itu berasal dari tiga gantang berasnya.
Ya Alloh, jika Engkau tahu apa yang kulakukan itu hanya karena aku takut pada-Mu, maka keluarkan kami dari gua ini.”

Tiba-tiba batu besar itu bergeser sedikit, sehingga mereka bisa mengintip keluar dan mengetahui bahwa hujan telah berhenti.

Pengembara kedua berdoa, “Ya Alloh, Engkau tahu bahwa aku memiliki orang tua yang sudah tua. Aku begitu mencintai mereka. Setiap malam aku membawakan mereka susu kambing yang kuperah sendiri. Suatu malam aku terlambat memerah kambing dan mereka sudah tertidur saat aku tiba di kamar mereka. Saat itu anak dan istriku sudah menangis kelaparan, namun aku tidak mau mereka meminum susu kambing itu sebelum orang tuaku. Sementara kau tidak berani membangunkan tidur mereka. Akhirnya aku menungguinya hingga fajar tiba.
Ya Alloh, jika Engkau tahu apa yang kulakukan itu hanya karena aku takut pada-Mu, maka keluarkan kami dari gua ini.”

Batu besar itu kembali bergeser, membuat lubang yang cukup lebar, namun tidak cukup lebar untuk mereka keluar dari dalam gua.

Pengembara ketiga berdoa, “Ya Alloh, Engkau tahu bahwa aku memiliki seorang sepupu perempuan yang sangat aku cintai. Aku sering menggoda dan merayunya untuk berbuat dosa, namun ia selalu menolak. Suatu hari ia datang untuk meminjam uang sebesar 100 dinar. Aku memberinya dengan syarat dia harus memberikan kehormatannya. Dia terpaksa mengabulkanku karena dia dalam situasi yang terdesak. Namun saat aku hampir melakukan niatku, ia berkata ‘Bertaqwalah engkau kepada Alloh, janganlah kau merusak cincin kecuali sudah menjadi hakmu!’ Maka aku segera membatalkan niatku.
Ya Alloh, jika Engkau tahu apa yang kulakukan itu hanya karena aku takut pada-Mu, maka keluarkan kami dari gua ini.”

Akhirnya batu besar itu bergulir dan terbukalah mulut gua tersebut sehingga mereka dapat keluar dengan selamat.

wallahu'alam

http://ghazi.abatasa.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...