Anda sering diminta membuat makalah agama Islam, dan bingung bagaimana memulainya?
Menulis makalah agama Islam pada dasarnya sama dengan menulis makalah-makalah lain. Bedanya, sesuai dengan namanya, dalam Makalah Agama Islam, yang dibahas adalah tema-tema dalam kajian Islam. Karenanya, tentu saja rujukan-rujukan yang dipakai tidak boleh keluar dari sumber-sumber ajaran Islam.
Berikut panduan sederhana dalam menulis makalah agama Islam:
1. Tentukan terlebih dahulu topik yang akan menjadi pembahasan. Kalau Anda sendiri yang akan menentukan topik, buatlah yang spesifik, jangan terlalu umum. Topik “Hukum Islam” misalnya, adalah terlalu umum dibandingkan, misalnya “Keluarga Berencana Menurut Hukum Islam”.
2. Tulislah mengapa topik itu harus dibahas. Apa alasannya? Apa manfaatnya? Apakah belum ada pembahasan mengenai topik itu sebelumnya? Semuanya ini dapat Anda tuangkan pada bagian “Pendahuluan” atau “Pengantar”. Makalah yang menarik biasanya yang belum pernah dibahas sebelumnya. Dengan membaca bagian ini, pembaca akan tergerak atau termotivasi untuk meneruskan makalah yang Anda tulis.
3. Identifikasi permasalahan. Ada masalah apa, sehingga Anda membahas topik itu? Masalah timbul biasanya ditandai dengan gejala-gejala permasalahan. Kalau Anda melihat sekarang ini semakin banyak anak muda yang mengkonsumsi narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), yang Anda lihat itu namanya gejala. Gejala adalah realitas atau kenyataan yang dapat dilihat atau dirasakan. Apa masalahnya?
Perlu diketahui bahwa kata masalah berasal dari bahasa Arab yang berarti pertanyaan. Jadi, pertanyaan yang bisa ditarik dari gejala di atas, misalnya: mengapa banyak pemuda mengkonsumsi narkoba? Siapa yang mengedarkan narkoba? Apakah pemuda yang mengkonsumsinya beragama Islam? dsb.
Dari sekian banyak masalah, mana yang akan Anda bahas? Tentu tidak semuanya. Jadi, ambil beberapa saja. Ini yang disebut dengan perumusan masalah.
4. Langkah berikutnya adalah bagian Anda mencari jawaban-jawaban atas permasalahan yang sudah dirumuskan. Sebelum benar-benar menjawab pertanyaan-pertantaan tersebut, Anda dapat menyampaikan dugaan-dugaan atau asumsi-asumsi. Misalnya, bisa saja Anda berasumsi bahwa banyak anak muda menkonsumsi narkoba karena mereka kurang mendapat informasi mengenai kesehatan tubuh dari bahaya narkoba dan mengkonsumsinya adalah dosa. Namun, ini baru sebatas dugaan sementara. Untuk meyakinkan kepada pembaca bahwa dugaan itu benar, atau paling tidak mendekati kebenaran, maka Anda perlu mengajukan argumentasi.
5. Dalam berargumentasi, Anda dapat menggunakan pendapat sendiri atau orang lain. Dalam kajian Islam, semua pendapat itu harus merujuk kepada sumber-sumber agama Islam, yakni: Kitab Suci al-Qur’an, Sunnah Nabi SAW, Ijma’ (kesepakatan Ulama) dan Qiyas (analogi, yakni metode yang dirumuskan oleh para Ulama Fiqh).
Pendapat yang digunakan sebagai dalil dalam berargumentasi ini biasa disebut dengan teori. Jika Anda menggunakan pendapat sendiri, maka pendapat tersebut sebelumnya harus sudah teruji, bukan pendapat dalam arti dugaan. Pendapat yang teruji bisa berupa pengalaman yang berulang kali terjadi. Anda bisa saja mengutip pendapat orang lain di luar Islam, misalnya orientalis, tapi pendapat itu harus ditakar keabsahannya dalam literatur Islam.
6. Setelah memaparkan argumentasi, giliran membuat kesimpulan bahwa dugaan Anda benar dan beralasan sehingga layak untuk dipercaya pembaca. Kesimpulan yang Anda buat ini harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam permasalahan yang dirumuskan. Kemudian, Anda memberikan saran-saran kepada pembaca berdasarkan kesimpulan yang dibuat.
Misalnya, kalau kesimpulan Anda benar bahwa adanya banyak anak muda mengkonsumsi narkoba karena mereka kurang informasi bahwa mengkonsumsinya adalah dosa dalam agama Islam, maka Anda dapat menyarankan kepada pembaca atau pihak-pihak yang relevan, untuk mensosialisasikan dosa mengkonsumsi narkoba melalui berbagai cara.
Demikian panduan singkat ini, semoga dapat mengurangi kebingungan Anda yang sedang dituntut menulis makalah agama Islam.
Menulis makalah agama Islam pada dasarnya sama dengan menulis makalah-makalah lain. Bedanya, sesuai dengan namanya, dalam Makalah Agama Islam, yang dibahas adalah tema-tema dalam kajian Islam. Karenanya, tentu saja rujukan-rujukan yang dipakai tidak boleh keluar dari sumber-sumber ajaran Islam.
Berikut panduan sederhana dalam menulis makalah agama Islam:
1. Tentukan terlebih dahulu topik yang akan menjadi pembahasan. Kalau Anda sendiri yang akan menentukan topik, buatlah yang spesifik, jangan terlalu umum. Topik “Hukum Islam” misalnya, adalah terlalu umum dibandingkan, misalnya “Keluarga Berencana Menurut Hukum Islam”.
2. Tulislah mengapa topik itu harus dibahas. Apa alasannya? Apa manfaatnya? Apakah belum ada pembahasan mengenai topik itu sebelumnya? Semuanya ini dapat Anda tuangkan pada bagian “Pendahuluan” atau “Pengantar”. Makalah yang menarik biasanya yang belum pernah dibahas sebelumnya. Dengan membaca bagian ini, pembaca akan tergerak atau termotivasi untuk meneruskan makalah yang Anda tulis.
3. Identifikasi permasalahan. Ada masalah apa, sehingga Anda membahas topik itu? Masalah timbul biasanya ditandai dengan gejala-gejala permasalahan. Kalau Anda melihat sekarang ini semakin banyak anak muda yang mengkonsumsi narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), yang Anda lihat itu namanya gejala. Gejala adalah realitas atau kenyataan yang dapat dilihat atau dirasakan. Apa masalahnya?
Perlu diketahui bahwa kata masalah berasal dari bahasa Arab yang berarti pertanyaan. Jadi, pertanyaan yang bisa ditarik dari gejala di atas, misalnya: mengapa banyak pemuda mengkonsumsi narkoba? Siapa yang mengedarkan narkoba? Apakah pemuda yang mengkonsumsinya beragama Islam? dsb.
Dari sekian banyak masalah, mana yang akan Anda bahas? Tentu tidak semuanya. Jadi, ambil beberapa saja. Ini yang disebut dengan perumusan masalah.
4. Langkah berikutnya adalah bagian Anda mencari jawaban-jawaban atas permasalahan yang sudah dirumuskan. Sebelum benar-benar menjawab pertanyaan-pertantaan tersebut, Anda dapat menyampaikan dugaan-dugaan atau asumsi-asumsi. Misalnya, bisa saja Anda berasumsi bahwa banyak anak muda menkonsumsi narkoba karena mereka kurang mendapat informasi mengenai kesehatan tubuh dari bahaya narkoba dan mengkonsumsinya adalah dosa. Namun, ini baru sebatas dugaan sementara. Untuk meyakinkan kepada pembaca bahwa dugaan itu benar, atau paling tidak mendekati kebenaran, maka Anda perlu mengajukan argumentasi.
5. Dalam berargumentasi, Anda dapat menggunakan pendapat sendiri atau orang lain. Dalam kajian Islam, semua pendapat itu harus merujuk kepada sumber-sumber agama Islam, yakni: Kitab Suci al-Qur’an, Sunnah Nabi SAW, Ijma’ (kesepakatan Ulama) dan Qiyas (analogi, yakni metode yang dirumuskan oleh para Ulama Fiqh).
Pendapat yang digunakan sebagai dalil dalam berargumentasi ini biasa disebut dengan teori. Jika Anda menggunakan pendapat sendiri, maka pendapat tersebut sebelumnya harus sudah teruji, bukan pendapat dalam arti dugaan. Pendapat yang teruji bisa berupa pengalaman yang berulang kali terjadi. Anda bisa saja mengutip pendapat orang lain di luar Islam, misalnya orientalis, tapi pendapat itu harus ditakar keabsahannya dalam literatur Islam.
6. Setelah memaparkan argumentasi, giliran membuat kesimpulan bahwa dugaan Anda benar dan beralasan sehingga layak untuk dipercaya pembaca. Kesimpulan yang Anda buat ini harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam permasalahan yang dirumuskan. Kemudian, Anda memberikan saran-saran kepada pembaca berdasarkan kesimpulan yang dibuat.
Misalnya, kalau kesimpulan Anda benar bahwa adanya banyak anak muda mengkonsumsi narkoba karena mereka kurang informasi bahwa mengkonsumsinya adalah dosa dalam agama Islam, maka Anda dapat menyarankan kepada pembaca atau pihak-pihak yang relevan, untuk mensosialisasikan dosa mengkonsumsi narkoba melalui berbagai cara.
Demikian panduan singkat ini, semoga dapat mengurangi kebingungan Anda yang sedang dituntut menulis makalah agama Islam.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikanlah komentar Sobat, karena komentar Sobat sangat berarti bagi kami (^_^)