"Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya." (QS An-Nur: 39)
Dalam ayat ke-39 surat An-Nur ini, Allah menyatakan bahwa amal-amal baik orang kafir itu laksana fatamorgana di tanah datar yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu, dia tidak mendapatinya sesuatu apapun.
Sering dalam kehidupan sehari-hari kita mendapati orang-orang non muslim yang berlaku baik, seperti ia sangat menghargai waktu, memiliki etos kerja tinggi, memiliki sifat dermawan kepada sesama, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Namun, sekali lagi melalui ayat ini seolah Allah ingin mempertegas bahwa apa yang mereka (orang kafir) lakukan itu tidak bernilai di sisi Allah. Mengapa? Karena orang kafir beramal tidak didasarkan atas iman.
Ada sebuah analogi sederhana untuk membuktikan betapa sia-sianya amal tanpa dilandasi keimanan. Jika ada seseorang bekerja untuk perusahaan A, lantas ia menginginkan gaji dari perusahaan B. Apakah perusahaan B akan memberikan gaji kepada seseorang yang tidak bekerja untuk perusahaannya? Seseorang tersebut ibarat orang kafir, ia beramal untuk Tuhan selain Allah, apakah mungkin Allah memberikan Surga-Nya untuk orang kafir?
Lantas kita pun berpikir tentang dosa orang kafir. Apakah orang kafir yang tidak sholat itu dosa? Jelas tidak, karena kekafirannya. Dosa bagi orang kafir adalah karena kesyirikannya, ia menyekutukan Allah dengan tuhan yang lain. Dan, dosa syirik adalah sebesar-besarnya dosa. Hanya dengan rahmat Allah-lah dosa syirik seorang kafir diampuni ketika ia bertaubat.
Namun kita yang seorang muslim pun harus berhati-hati dengan amalan kita, karena tidak tertutup kemungkinan amalan-amalan kita pun laksana fatamorgana yang tak memiliki nilai di sisi Allah manakala kita beramal tetapi tidak didasari iman kepada Allah. Mari kita merefleksikan diri kita, apakah amal-amal kita telah didasarkan atas keimanan?
wallahu'alam
0 komentar:
Posting Komentar
Berikanlah komentar Sobat, karena komentar Sobat sangat berarti bagi kami (^_^)