Sahabat ROHIS yang berbahagia, dalam kesempatan yang baik ini kami akan memposting sebuah cerita bagaimana gambaran salah satu ujian iman yang begitu berat. Apakah kita tetap berjalan lurus atau kita akan berbelok kejalan yang lain. langsung saja berikut ceritanya,
Di jaman khalifah Umar bin Abdul Azis , dalam satu pertempuran melawan kafir tentaranya mengalami kekalahan. karena kalah banyak yg ditahan jadi tawanan orang kafir termasuk 3 orang opsir setingkat komandan dan beberapa puluh prajurit. terhadap tahanan islam ini raja kafir musyawarah dengan Perdana Mentri Kafir.
Raja : “Perdana Mentri!, ini tahanan2 islam yg enak kita apain?”
Perdana Mentri: “ya terserah tuan Raja”
Raja: “kita bunuh saja supaya habis urusan”
Perdana Mentri: “yah terserah tuan raja, tapi saya pikir2 soal bunuh mah gampang. tapi apa lebih baik kalau mereka kita bujuk saja supaya ikut ke agama kita meninggalkan agama islam, agama mereka, meninggalkan khalifah sebagai pemimpinnya setelah itu kita gunakan untuk melawan islam sendiri”
Raja: “benar juga, tapi bagimana caranya?”
Perdana Mentri: “iyah, adili saja dipengadilan secara terbuka supaya jatuh mentalnya dan meninggalkan agama mereka!”
(Diadili secara terbuka, dihadirin tentara-tentara kafir. yang mula-mula diadili 3 orang komandan ini).
(Opsir Pertama)
Raja: “Opsir! kamu tahu siapa kamu sekarang?!”
Opsir1: “saya tahu saya tahanan.”
Raja:”iyah . klo tahanan bisa diatur kan?”
Opsir1:”bisa diatur bagimana tuan raja?”
Raja:”kamu mau tidak ikut saya, meninggalkan islam sebagai agamamu, menginggalkan khalifah umar bin abdul azis sebagai pemimpinmu, kalau kamu mau opsir, pindah ke agama saya, nanti kamu dapat kedudukan tinggi, gaji cukup, istri cukup, rumah cukup.”
Opsir:”tuan raja…apa tuan kira saya selama ini saya berjuang mencari kedudukan, harta, tanda jasa? TIDAK tuan raja. saya berjuang dibawah bendera khalifah menegakkan kalimat Allah, saya tidak akan tergiur dengan tawaran tuan Raja.”
Raja:”Kamu gila yah?!!”
Opsir:”biarin”
Raja:”kamu berani?!!”
Opsir:”dari kemaren”
Raja:”opsir kalau kmu tetap dengan pendirian kamu, kamu akan saya bunuh!”
Raja: “silahkan tuan raja lebih baik kepala pisah dari badan asal IMAN JANGAN PISAH DARI HATI”
Raja: “BUNUH!”
dipenggal kepalanya sama algojo jatuh menggelinding kepalanya.. muter kepala itu seperti orang thawaf, NGAJI baca Qur’an kepala itu!
sambil Raja kafir bingung..
Raja : “minggir2! ini ada kepala ngaji !”
ayatnya yg dia baca :
Al Fajr 27 -30
27.yaa ayyatuhaa alnnafsu almuthma-innatu (Wahai jiwa yang tenang!)
28.irji’ii ilaa rabbiki raadiyatan mardhiyyatan (Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang redha dan diredhai-Nya.)
29.faudkhulii fii ‘ibaadii (Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu.)
30.waudkhulii jannatii (Dan masuklah ke dalam syurga-Ku.)
dipenghujung ayat, matanya terpejam, bibirnya tersenyum.
Raja:”dasar santri gila.. sudah mau mati masih ngaji..”
(Datang opsir kedua..)
Raja: “opsir kedua!”
Opsir2: “saya tuan raja”
Raja:”kamu sudah liat temanmu opsir pertama tadi. Mati kan? “
Opsir2: “mati”
Raja: “kamu mau .. mati? ato ikut saya keluar dari islam, dengan pangkat cukup gaji cukup, rumah cukup. begimana?”
Opsir2: “sudah tuan raja.”
Raja: “sudah apa?!!”
Opsir2: “sudah jangan banyak omong.”
Raja:”maksud kamu bagaimana?”
Opsir2: “saya sudah tidak sabar mnyusul teman saya yang barusan tuan raja. saya tidak sanggup bayangkan bagaimana dia disambut oleh para bidadari di surga, disambut oleh para malaikat dengan ramah tamah menikmati kehidupan yang penuh keridhoan.. OO tuan raja sudah jangan banyak omong, kalo mau potong. potong saya!”
Raja:”emmh, ini lebih gilaan dari yang tadi.. yang tadi masih bisa diajak berunding. ini langsung minta dipotong.. ALGOJO! potong!!”
dipenggal kepalanya sama algojo jatuh menggelinding kepalanya muter kepala itu seperti orang thawaf, NGAJI baca Qur’an kepala itu!
ayat yang dibaca:
wujuuhun yawma-idzin naadiratun (Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.)
ilaa rabbihaa naatsiratun
(Mereka melihat kepada RabbNya.) (Al-Qiyamah: 22-23)
terpejam matanya.. senyum bibirnya.. syahidlah dia.
(Datang opsir ketiga.)
Raja: “opsir ketiga!”
Opsir3: “sayah tuan raja”
Raja:”kamu sudah dengar nasib kedua temanmu?!”
Opsir3: “sudah, tuan raja”
Raja:”mati?!”
Opsir3: “mati”
Raja:”kamu bagimana?!!”
Opsir3:”saya mau hidup tuan raja.”
Raja:”jadi kamu mau ikut saya?”
Opsir3:”mau tuan raja, saya mau”
Raja: “mau meninggalkan islam sebagai agamamu?”
Opsir3:”mau tuan raja”
Raja:”mau mngkhianati khalifahmu Umar bin Abdul Azis?!”
Opsir3:”iyah tuan raja.. dari pada mati mendingan hidup tuan raja.. dari pada tidak punya apa-apakan mendingan punya apa-apa.”
Raja:”baik2 nanti saya musyawarah dengan Perdana Mentri. kamu saya angkat jadi pejabat tinggi”
Raja:”Perdana Menteri! “
Perdana Menteri:”saya tuan raja”
Raja:”ini opsir ketiga baik nih, dia mau keluar dari islam.. mau kita angkat jadi apah dia?”
Perdana Menteri:”itu sih urusan tuan soal angkat mengangkat. cuman saya pikir-pikir kok aneh tuan raja”
Raja: “aneh bagaimana?!”
Perdana Menteri:”ini opsir 3 ini kok mau meninggalkan agamanya, mau mgnkhianati saudaranya sendiri saudaranya sebangsa setanah air, seiman sekeyakinan, hanya karena ditawari kedudukan. orang itu kalau sudah mau mengkhianati bangsanya sendiri, apalagi sama bangsa lain?? sekarang ini dia sopan sama kita karena kepengen selamat. nanti kalau ada kesempatan, bukan kita yang ditikam dari belakang?”
Raja:”jadi menurut kmu bgimana?”
Perdana Menteri:”menurut sayah opsir ketiga ini komandan bejat. masa orang bejat jadi pejabat? rusak rakyat. malah orang dua yang mati itu yang bagus.punya prinsip punya pendirian. nyawa taruahannya iman tidak goyah. malah kalau bisa yang dua itu dihidupin lagi, ya bagaimana sudah kadung mati.”
Raja:”jadi yang ketiga ini bagaimana??”
Perdana Menteri:”kalo menurut saya, opsir ketiga ini bunuh saja tuan raja ngapain miara orang berbahaya, BUNUH saja!”
Raja:”bunuh?”
Perdana Menteri:”BUNUH!!”
Raja: “iya lah klo gitu bunuh saja, betul juga kamu.”
sidang dibuka kembali
Raja:”opsir 3!”
Opsir3: “bagaimana tuan raja? saya diangkat jadi apa?”
Raja:”kamu.. ga diangkat!!”
Opsir3:”ga diangkat bagaimana?”
Raja:”KAMU OPSIR BEJAT!”
Opsir3: “kok bejat?”
Raja:”iyah!agamamu saja mau kamu tinggalkan! saudara kamu khianati apalagi kami yang beda bangsa dengan kamu. KAMI nanti yang KAMU TIKAM DARI BELAKANG!”
Opsir3: “jadi saya bagaimana?”
Raja: “kamu DIBUNUH!”
Opsir3:”bunuh?”
Raja:”BUNUH!!”
Opsir3:”tuan raja..”
Raja:”BUNUH!!!”
Opsir:”iya lah bunuh bunuh.. tapi saya..saya mau islam lagih ah. tadinya saya mau keluar dari islam saya pikir dapet kedudukan tinggi.. kalau dibunuh juga bunuhlah tapi saya mau islam lagi..”
Raja:”terserah mau islam atau tidak. CEPET!!”
Opsir3:”ya!”
mau mngucap dua kalimah syahadat mau islam lagih tapi macet lidahnya..
Raja:”AYO CEPET!!”
Opsir3:”iyah pak.. Ashadu aaaaAA….!!”
Raja:”CEPET!!”
Opsir3:”Ashadu aaaAAAAAA..!!”
sampai keburu goloknya algojo sampai di leher si opsir 3.
putus lehernya jatuh kepalanya kebawah, masih bisa ngaji.. tapi ayat yang dia baca LAIN dari 2 opsir sebelumnya..
Ayat yang dibacanya:
afaman haqqa ‘alayhi kalimatu al’adzaabi afa-anta tunqidzu man fii alnnaari (Apakah (kamu hendak merobah nasib) orang-orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka? )
(Az-Zumar:19)
matilah opsir ketiga ini dalam keadaan kafir…
Dari cerita diatas kita bisa simpulkan bahwa sebuah perjuangan demi mempertahankan IMAN bukanlah hal yang mudah yang kadang kala mati jadi taruhannya. Jadi marilah Sahabatku kita contoh kedua opsir diatas yang tetap Istiqomah dalam menjaga iman walaupun harus mati menjadi taruhannya. Dan percayalah Sahabatku Allah tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan kita sekecil apapun untuk tegaknya agama Allah Subhanahu wata'ala.
Demikianlah sekelumit cerita yang mudah-mudahan kita dapat mengambil manfaatnya.......Amien
Di jaman khalifah Umar bin Abdul Azis , dalam satu pertempuran melawan kafir tentaranya mengalami kekalahan. karena kalah banyak yg ditahan jadi tawanan orang kafir termasuk 3 orang opsir setingkat komandan dan beberapa puluh prajurit. terhadap tahanan islam ini raja kafir musyawarah dengan Perdana Mentri Kafir.
Raja : “Perdana Mentri!, ini tahanan2 islam yg enak kita apain?”
Perdana Mentri: “ya terserah tuan Raja”
Raja: “kita bunuh saja supaya habis urusan”
Perdana Mentri: “yah terserah tuan raja, tapi saya pikir2 soal bunuh mah gampang. tapi apa lebih baik kalau mereka kita bujuk saja supaya ikut ke agama kita meninggalkan agama islam, agama mereka, meninggalkan khalifah sebagai pemimpinnya setelah itu kita gunakan untuk melawan islam sendiri”
Raja: “benar juga, tapi bagimana caranya?”
Perdana Mentri: “iyah, adili saja dipengadilan secara terbuka supaya jatuh mentalnya dan meninggalkan agama mereka!”
(Diadili secara terbuka, dihadirin tentara-tentara kafir. yang mula-mula diadili 3 orang komandan ini).
(Opsir Pertama)
Raja: “Opsir! kamu tahu siapa kamu sekarang?!”
Opsir1: “saya tahu saya tahanan.”
Raja:”iyah . klo tahanan bisa diatur kan?”
Opsir1:”bisa diatur bagimana tuan raja?”
Raja:”kamu mau tidak ikut saya, meninggalkan islam sebagai agamamu, menginggalkan khalifah umar bin abdul azis sebagai pemimpinmu, kalau kamu mau opsir, pindah ke agama saya, nanti kamu dapat kedudukan tinggi, gaji cukup, istri cukup, rumah cukup.”
Opsir:”tuan raja…apa tuan kira saya selama ini saya berjuang mencari kedudukan, harta, tanda jasa? TIDAK tuan raja. saya berjuang dibawah bendera khalifah menegakkan kalimat Allah, saya tidak akan tergiur dengan tawaran tuan Raja.”
Raja:”Kamu gila yah?!!”
Opsir:”biarin”
Raja:”kamu berani?!!”
Opsir:”dari kemaren”
Raja:”opsir kalau kmu tetap dengan pendirian kamu, kamu akan saya bunuh!”
Raja: “silahkan tuan raja lebih baik kepala pisah dari badan asal IMAN JANGAN PISAH DARI HATI”
Raja: “BUNUH!”
dipenggal kepalanya sama algojo jatuh menggelinding kepalanya.. muter kepala itu seperti orang thawaf, NGAJI baca Qur’an kepala itu!
sambil Raja kafir bingung..
Raja : “minggir2! ini ada kepala ngaji !”
ayatnya yg dia baca :
Al Fajr 27 -30
27.yaa ayyatuhaa alnnafsu almuthma-innatu (Wahai jiwa yang tenang!)
28.irji’ii ilaa rabbiki raadiyatan mardhiyyatan (Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang redha dan diredhai-Nya.)
29.faudkhulii fii ‘ibaadii (Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu.)
30.waudkhulii jannatii (Dan masuklah ke dalam syurga-Ku.)
dipenghujung ayat, matanya terpejam, bibirnya tersenyum.
Raja:”dasar santri gila.. sudah mau mati masih ngaji..”
(Datang opsir kedua..)
Raja: “opsir kedua!”
Opsir2: “saya tuan raja”
Raja:”kamu sudah liat temanmu opsir pertama tadi. Mati kan? “
Opsir2: “mati”
Raja: “kamu mau .. mati? ato ikut saya keluar dari islam, dengan pangkat cukup gaji cukup, rumah cukup. begimana?”
Opsir2: “sudah tuan raja.”
Raja: “sudah apa?!!”
Opsir2: “sudah jangan banyak omong.”
Raja:”maksud kamu bagaimana?”
Opsir2: “saya sudah tidak sabar mnyusul teman saya yang barusan tuan raja. saya tidak sanggup bayangkan bagaimana dia disambut oleh para bidadari di surga, disambut oleh para malaikat dengan ramah tamah menikmati kehidupan yang penuh keridhoan.. OO tuan raja sudah jangan banyak omong, kalo mau potong. potong saya!”
Raja:”emmh, ini lebih gilaan dari yang tadi.. yang tadi masih bisa diajak berunding. ini langsung minta dipotong.. ALGOJO! potong!!”
dipenggal kepalanya sama algojo jatuh menggelinding kepalanya muter kepala itu seperti orang thawaf, NGAJI baca Qur’an kepala itu!
ayat yang dibaca:
wujuuhun yawma-idzin naadiratun (Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.)
ilaa rabbihaa naatsiratun
(Mereka melihat kepada RabbNya.) (Al-Qiyamah: 22-23)
terpejam matanya.. senyum bibirnya.. syahidlah dia.
(Datang opsir ketiga.)
Raja: “opsir ketiga!”
Opsir3: “sayah tuan raja”
Raja:”kamu sudah dengar nasib kedua temanmu?!”
Opsir3: “sudah, tuan raja”
Raja:”mati?!”
Opsir3: “mati”
Raja:”kamu bagimana?!!”
Opsir3:”saya mau hidup tuan raja.”
Raja:”jadi kamu mau ikut saya?”
Opsir3:”mau tuan raja, saya mau”
Raja: “mau meninggalkan islam sebagai agamamu?”
Opsir3:”mau tuan raja”
Raja:”mau mngkhianati khalifahmu Umar bin Abdul Azis?!”
Opsir3:”iyah tuan raja.. dari pada mati mendingan hidup tuan raja.. dari pada tidak punya apa-apakan mendingan punya apa-apa.”
Raja:”baik2 nanti saya musyawarah dengan Perdana Mentri. kamu saya angkat jadi pejabat tinggi”
Raja:”Perdana Menteri! “
Perdana Menteri:”saya tuan raja”
Raja:”ini opsir ketiga baik nih, dia mau keluar dari islam.. mau kita angkat jadi apah dia?”
Perdana Menteri:”itu sih urusan tuan soal angkat mengangkat. cuman saya pikir-pikir kok aneh tuan raja”
Raja: “aneh bagaimana?!”
Perdana Menteri:”ini opsir 3 ini kok mau meninggalkan agamanya, mau mgnkhianati saudaranya sendiri saudaranya sebangsa setanah air, seiman sekeyakinan, hanya karena ditawari kedudukan. orang itu kalau sudah mau mengkhianati bangsanya sendiri, apalagi sama bangsa lain?? sekarang ini dia sopan sama kita karena kepengen selamat. nanti kalau ada kesempatan, bukan kita yang ditikam dari belakang?”
Raja:”jadi menurut kmu bgimana?”
Perdana Menteri:”menurut sayah opsir ketiga ini komandan bejat. masa orang bejat jadi pejabat? rusak rakyat. malah orang dua yang mati itu yang bagus.punya prinsip punya pendirian. nyawa taruahannya iman tidak goyah. malah kalau bisa yang dua itu dihidupin lagi, ya bagaimana sudah kadung mati.”
Raja:”jadi yang ketiga ini bagaimana??”
Perdana Menteri:”kalo menurut saya, opsir ketiga ini bunuh saja tuan raja ngapain miara orang berbahaya, BUNUH saja!”
Raja:”bunuh?”
Perdana Menteri:”BUNUH!!”
Raja: “iya lah klo gitu bunuh saja, betul juga kamu.”
sidang dibuka kembali
Raja:”opsir 3!”
Opsir3: “bagaimana tuan raja? saya diangkat jadi apa?”
Raja:”kamu.. ga diangkat!!”
Opsir3:”ga diangkat bagaimana?”
Raja:”KAMU OPSIR BEJAT!”
Opsir3: “kok bejat?”
Raja:”iyah!agamamu saja mau kamu tinggalkan! saudara kamu khianati apalagi kami yang beda bangsa dengan kamu. KAMI nanti yang KAMU TIKAM DARI BELAKANG!”
Opsir3: “jadi saya bagaimana?”
Raja: “kamu DIBUNUH!”
Opsir3:”bunuh?”
Raja:”BUNUH!!”
Opsir3:”tuan raja..”
Raja:”BUNUH!!!”
Opsir:”iya lah bunuh bunuh.. tapi saya..saya mau islam lagih ah. tadinya saya mau keluar dari islam saya pikir dapet kedudukan tinggi.. kalau dibunuh juga bunuhlah tapi saya mau islam lagi..”
Raja:”terserah mau islam atau tidak. CEPET!!”
Opsir3:”ya!”
mau mngucap dua kalimah syahadat mau islam lagih tapi macet lidahnya..
Raja:”AYO CEPET!!”
Opsir3:”iyah pak.. Ashadu aaaaAA….!!”
Raja:”CEPET!!”
Opsir3:”Ashadu aaaAAAAAA..!!”
sampai keburu goloknya algojo sampai di leher si opsir 3.
putus lehernya jatuh kepalanya kebawah, masih bisa ngaji.. tapi ayat yang dia baca LAIN dari 2 opsir sebelumnya..
Ayat yang dibacanya:
afaman haqqa ‘alayhi kalimatu al’adzaabi afa-anta tunqidzu man fii alnnaari (Apakah (kamu hendak merobah nasib) orang-orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka? )
(Az-Zumar:19)
matilah opsir ketiga ini dalam keadaan kafir…
Dari cerita diatas kita bisa simpulkan bahwa sebuah perjuangan demi mempertahankan IMAN bukanlah hal yang mudah yang kadang kala mati jadi taruhannya. Jadi marilah Sahabatku kita contoh kedua opsir diatas yang tetap Istiqomah dalam menjaga iman walaupun harus mati menjadi taruhannya. Dan percayalah Sahabatku Allah tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan kita sekecil apapun untuk tegaknya agama Allah Subhanahu wata'ala.
Demikianlah sekelumit cerita yang mudah-mudahan kita dapat mengambil manfaatnya.......Amien
0 komentar:
Posting Komentar
Berikanlah komentar Sobat, karena komentar Sobat sangat berarti bagi kami (^_^)