Sahabat Rohis yang berbahagia kali ini kami akan memposting sebuah artikel yang semoga dapat menjadi renungan bagi kita semua, mengenai perjalanan hidup kita didunia.
Imam Ghozali rahimahullah memberikan gambaran, perjalanan hidup didunia sama dengan naik kapal laut yang besar menuju pulau akhirat untuk mencapai pantai surga bahagia. akan tetapi kapal ini akan singgah pada pulau yang bernama dunia para penumapang dipersilahkan untuk turun tapi sebelumnya oleh diingatkan terlebih dahulu bahwa ini tempat sekedar transit tempat singgah yang sementara. di pulau dunia penumpang boleh mengambil apa yang memang diperlukan untuk bekal diperjalannan tapi jangan lupa kapal akan melanjutkan perjalanan menuju pulau akhirat yang kekal dan abadi. maka turunlah penumpang ke pulau dunia. kemudianlah macam-macam tingkah laku para penumpang saat menjajakkan kakinya ke pulau dunia ini. ada yang tetap sadar terhahap nasehat nahkodanya (Al-Qur'an), ia turun kepulau dunia yang hijau ranau yang memikat mempedaya dan mempesona namun ia tetap sadar ini hanya tempat transit, tempat persinggahan sementara. kapal akan segera berangkat maka saya akan cepat-cepat mengambil apa yang memang diperlukan dan saya akan segara kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalankan. adapaun penumpang yang lalai ia lupa akan pesan sang nahkoda ia terpikat terpedaya dan terpesoana dengan manisnya dunia maka sibuklah ia mengambil semua yang ada di dunia ia menyangka dia sudah sampai pada tujuan. ketika peluit kapal berbunyi (tanda kematian) pertanda kapal akan segera berangkat maka baru tersadarlah ia bahwa ini bukanlah tujuan akhir saya walaupun ia tetap berusaha mengejar kapal tapi sayang tempatnya sudah ditempati orang lain. adapun penumpang yang paling menyedihkan adalah penumpang yang tertinggal oleh kapal merekalah orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musriq yang menganggap dunia inilah surga baginya maka apabila berakhir dunia ini maka berakhirlah surganya. Sahabat ROHIS rahimahullah marilah kita sadarkan diri ini, kita sadarkan hati ini bahwa ini adalah dunia, tempat yang sementara. maka "Ambilah yang perlu nikmati yang boleh"
semoga bermanfaat bagi kita semua
uraian ini kami ringkas dari tausiah guru kami KH. Zainuddin MZ rahimahullah.
semoga bermanfaat bagi kita semua
uraian ini kami ringkas dari tausiah guru kami KH. Zainuddin MZ rahimahullah.
2 komentar:
Semoga kita tetap terjaga
Amiin...
Posting Komentar
Berikanlah komentar Sobat, karena komentar Sobat sangat berarti bagi kami (^_^)