Anggota Rohis

Dengan Penuh semangat semoga kita semua dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab pada Rohis SMA N 1 Demak dengan sebaik-baiknya,
@ROHIS 2011-2012. :)

Idul Adha

Alhamdulillah 2 kerbau dan 1 kambing berhasil di sembelih dan di bagikan kepada warga oleh Rohis SMA N 1 Demak,
Pada Tanggal 10 Dzulhijjah 1433 H/ 6 Nopember 2011.

Peringatan Maulid Nabi

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di selenggarakan di mushola pada tanggal 12 rabiul awal.
Acara ini diikuti oleh anak ROHIS dan sebagian siswa - siswi SMA N 1 Demak. Alhamdulillah berjalan dengan lancar. :)

ROHIS Angkatan 2009-2010

Walaupun badan ini terpisahkan oleh tempat tapi kami tetap akan bersama dalam Perjuangan.

This is featured post 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Mayoritas Penghuni Neraka adalah Perempuan

0 komentar

mayoritas penghuni neraka adalah perempuan
Mayoritas Penghuni Neraka adalah Perempuan - Imam Al Bukhari rahimahullah mengatakan (1/583): “telah bercerita kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari zaid bin Aslam dari Atha dari Yasar dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Diperlihatkan kepadaku neraka, ternyata mayoritas penghuninya adalah wanita karena mereka berbuat kufur.
Beliau ditanya: “Apakah mereka mengkufuri Allah?” Beliau menjawab:

“Mereka mengkufuri suami dan mengingkari kebaikannya, seandainya engkau berbuat baik pada salah seorang dari mereka selama satu tahun kemudian ia melihat sesuatu (yang tidak ia sukai) dari, ia akan mengatakan: “Aku tidak pernah melihat satu kebaikanpun darimu.”

Adapun yang dimaksud kufur disini adalah kufur kecil/ ashghar, silahkan lihat di Fathul Bari (1/83).

Dan Imam Al Bukhari mengatakan (9/5196): “Telah bercerita kepada kami Musaddad, ia berkata telah bercerita kepada kami Ismail, ia berkata telah mengabarkan kepada kami At Taimi dari Abu Utsman dari Usamah dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam beliau bersabda :

“Aku berdiri di atas pintu surga maka kebanyakan orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin sedangkan orang-orang kaya, mereka tertahan. Hanya saja penduduk neraka telah diparintahkan untuk keneraka, dan saya berdiri di pintu neraka ternyata kebanyakan orang yang memasukinya adalah wanita.” Dikeluarkan juga oleh Muslim (4/2236).

Berkata Al Imam Al Bukhari (9/5198) : “telah bercerita kepada kami Utsman bin Al Haitsam, ia berkata telah bercerita kepada kami Auf dari Abu Raja’ dari Imran dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam beliau bersabda :

“Aku melihat kedalam sorga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang faqir dan aku menengok ke neraka maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Dikeluarkan juga oleh Muslim di (4/2096).

Al Imam Muslim mengatakan (4/2097): “Telah bercerita kepada kami Ubaidillah bin Mu’adz, ia berkata telah berkata kepadaku ayahku, ia berkata telah bercerita kepada kami Syu’bah dari Abu At Thiyah, ia berkata: “Adalah Mutharrif bin Abdillah mempunyai dua istri. Pernah suatu kali ia datang dari tempat salah satunya, lalu yang satunya lagi mengatakan: “Apakah engkau dari si fulanah?” Dia menjawab: “Aku datang dari tempat Imran bin Hushain dan ia menceritakan kepada kami, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

“Penduduk surga yang paling sedikit adalah kaum wanita.”

Al Imam Ahmad berkata (4/205): “Telah bercerita kepada kami Sulaiman bin Harb dan Hasan bin Musa keduanya mengatakan telah bercerita kepada kami Hammad bin Salamah dari Abu Ja’far Al Khathami dari umarah bin Khuzaimah dari Tsabit, ia berkata :

“Pernah kami bersama Amru bin Ash untuk menunaikan Haji atau Umrah. Sampai ketika kami sedang melewati Adz Dzahraan, ada seorang wanita didalam tandunya dan telah meletakkan tangannya di tandunya. Kata Rawi: “Dia (Amr) berbelok kesebuah jalan pegunungan dan kami ikut bersamanya, lalu dia berkata: “Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ditempat ini, kami jumpai sejumlah burung gagak di tempat itu. Diantaranya ada burung gagak a’sham yang patuk dan kedua kakinya berwarna merah, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

“Tidak akan masuk surga dari kalangan wanita kecuali seperti burung gagak ini ditengah-tengah burung gagak yang ada.” Dikeluarkan oleh Al Hakim didalam Al Mustadrak (4/602), katanya: “Shahih menurut syarat Muslim namun keduanya tidak mengeluarkannya.”

Dan sabdanya: “Kecuali seperti burung gagak a’sham ini”, dalam An Nihayah disebutkan yaitu warna putih kedua sayapnya. Ada yang mengatakan yaitu warna putih kakinya. Yang dimaukan oleh sabda beliau ini adalah sedikitnya wanita yang masuk surga, karena itu sifat burung gagak seperti ini sangat sulit dan sedikit jumlahnya.

Keberadaan wanita sebagai penghuni neraka yang terbanyak, tiada lain disebabkan oleh perbuatan amal mereka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Dan Rabbmu tidaklah menganiaya seorangpun juga.”

Maka kita wajib mempersiapkan diri-diri kita untuk patuh terhadap syariat Rabb kita, yaitu ketika para wanita jahil (tidak mengerti diennya) kita tidak mengikuti kebodohan itu dan ketika mereka bermaksiat kita tidak melakukan kemaksiatan dan kita jangan tertipu dengan wanita modern yang mendurhakai syari’at.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Al An’am: 116)

“Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya.” (Yusuf: 103)

Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (Saba: 13)

Maka jika engkau menhendaki kemuliaan didunia dan akhirat serta keberuntungan dengan surga dan keselamatan dari neraka, maka kerjakanlah perintah-perintah Allah dan jauhi larangan-larangan-Nya, serta berpeganglah kepada Kitab dan As Sunnah di atasa pemahaman Salafus shaleh. Karena itu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirkan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (Al A’raf: 170)

[ Dikutip dari Kitab “Wahai Muslimah dengarlah nasehatku”. Terbitan Pustaka Sumayyah. Halaman 160 – 163]
 oleh : Ummu ‘Abdillah Al Wadi’iyyah

mudah-mudahan sharing artikel ini memberikan banyak manfaat, aamiin
http://ngajiyok.blogspot.com

Memuliakan Perempuan

0 komentar

Memuliakan Perempuan
Memuliakan Perempuan - Ibu adalah sosok perempuan yang menjadi pusat kerinduan anak-anaknya yang cemas karena berpisah atau tersesat saat asyik bermain yang melalaikan. Seperti planet dan galaksi, mereka merindukan matahari. Bagaikan liku-liku perjalanan panjang, seperti sungai yang merindukan pertemuannya dengan samudra. Perempuan adalah samudra cinta, tempat segala resah dihapus damai dalam pelukannya.

Kaum perempuan adalah pepohonan yang rindang di padang gersang. Para musafir lelah melepas penat didekap keteduhan bayangannya. Laksana bunga yang merekah, ia menebarkan wewangian pesona jiwa yang menenteramkan.

Karena itu, jangan engkau rusak putik-putik bunga itu, karena mereka akan tersenyum membuka rahasia keindahannya. Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik di antara kamu sekalian adalah suami yang menghormati istrinya.” Karena itu pula Rasul menyeru, agar setiap hati kaum pria memandang perempuan yang akan mendampinginya sebagai istri sebagai amanah suci dari Allah.

Bila engkau menyia-nyiakan dan menzalimi istrimu, sesungguhnya engkau sedang menantang amarah langit yang akan segera mengirimkan badainya. Merobek dan mencabik siapa pun yang menyakiti hati perempuan ciptaan Ilahi yang paling lembut.

Jagalah hati dan lidah seorang istri, karena dalam getaran hati yang terucap maupun tidak, ada doa di dalamnya. Karena perempuanlah, seseorang akan melambung-menjulang meniti karier dan menapaki kehidupan mulia.

Tetapi, karena perempuan itu pula, manusia tersungkur hancur, menapaki rasa pedih dan kemudian tersisih. Bagaikan samudera yang bergelora dan tak pernah kering, perempuan menjadi sumber inspirasi. Pelengkap mimpi-mimpi para pecinta, goresan pena para pujangga.

Sering kali kita menyaksikan, betapa banyak seseorang sukses dalam kariernya karena ada hati perempuan saleh yang senantiasa berdoa untuknya. Sebaliknya, betapa banyak manusia terjungkal dari pendakiannya, karena ia telah menyia-nyiakan atau bahkan melukai sebongkah hati yang lembut dan bersemayam di jantung perempuan.

Pada suatu saat ada seorang sahabat yang mengeluh karena semua anaknya terlahir sebagai perempuan maka Rasul bersabda, “Jika ada yang mempunyai anak perempuan saja, kemudian ia memeliharanya dengan sebaik-baiknya, anak perempuan itu akan menjadi penangkal dirinya dari api neraka.” (HR Muslim). 

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah bersabda, “Samakan di antara anak-anakmu dalam hal pemberian. Kalau sekiranya saya sendiri yang akan melebih-lebihkan, maka tentulah anak yang perempuan yang saya lebihkan.” (HR Thabrani dari al-Khatib). 

Maka, hormati dan berlakulah lemah lembut pada perempuan. “Jangan engkau paksa anak-anak perempuan, mereka adalah bunga yang mahal harganya.” (HR Ahmad dan Thabrani). Dunia itu adalah perhiasan, tetapi ada perhiasan yang paling mulia, yaitu perempuan yang dijaga dan menjaga diri (salehah). 

Tengoklah sejarah, betapa Islam menempatkan kedudukan perempuan sebagai makhluk mulia dan memiliki peran sama pentingnya dengan kaum pria. Maka, tempatkanlah rasa hormat kepada perempuan, jangan melecehkannya. Wallahu a’lam.

http://www.republika.co.id

4 Sifat Penghuni Surga

0 komentar

4 sifat penghuni surga
4 Sifat Penghuni Surga - Setiap muslim sangat menginginkan kebahagiaan abadi di surga kelak. Kenikmatannya tiada terkira. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Allah berfirman: Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia.” Bacalah firman Allah Ta’ala, “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As Sajdah: 17) (HR. Bukhari no. 3244 dan Muslim no. 2824)

Ada pelajaran penting dari surat Qaaf (surat yang biasa dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat khutbah Jum’at[1]) mengenai sifat-sifat penduduk surga. Ada 4 sifat penduduk surga yang disebutkan dalam surat tersebut sebagai berikut :

وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ (33) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ (34) لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ (35

“Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah surga itu dengan aman, Itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya.” (QS. Qaaf: 31-35)

Ada empat sifat yang disebutkan dalam ayat yang mulia ini, yaitu: (1) awwab (hamba yang kembali pada Allah), (2) hafiizh (selalu memelihara aturan Allah), (3) takut pada Allah, dan (4) datang dengan hati yang muniib (bertaubat).

Sifat Pertama: Awwab

Yang dimaksud dengan awwab adalah kembali pada Allah dari maksiat kepada ketaatan pada-Nya, dari hati yang lalai mengingat-Nya kepada hati yang selalu mengingat-Nya.

‘Ubaid bin ‘Umair rahimahullah mengatakan, “Awwab adalah ia mengingat akan dosa yang ia lakukan kemudian ia memohon ampun pada Allah atas dosa tersebut.”

Sa’id bin Al Musayyib[2] rahimahullah berkata, “Yang dimaksud awwab adalah orang yang berbuat dosa lalu ia bertaubat, kemudian ia terjerumus lagi dalam dosa, lalu ia bertaubat.”

Sifat Kedua: Hafiizh

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Ia menjaga amanat yang Allah janjikan untuknya dan ia pun menjalankannya.”

Qotadah rahimahullah mengatakan, “Ia menjaga kewajiban dan nikmat yang Allah janjikan untuknya.”

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Perlu diketahui nafsu itu ada dua kekuatan yaitu kekuatan offensive (menyerang) dan kekuatan defensive (bertahan). Yang dimaksud dengan awwab adalah kuatnya offensive dengan kembali pada Allah, mengharapkan ridho-Nya dan taat pada-Nya. Sedangkan hafiizh adalah kuatnya defensive yaitu menahan diri dari maksiat dan hal yang terlarang. Jadi hafiizh adalah menahan diri dari larangan Allah, sedangkan awwab adalah menghadap pada Allah dengan melakukan ketaatan pada-Nya.”

Sifat Ketiga: Takut pada Allah


Dalam firman Allah (yang artinya), “Orang yang takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya)”, terkandung makna pengakuan akan adanya Allah, akan rububiyah-Nya, akan ketentuan-Nya, akan ilmu dan pengetahuan Allah yang mendetail pada setiap keadaan hamba. Juga di dalamnya terkandung keimanan pada kitab, rasul, perintah dan larangan Allah. Begitu pula di dalamnya terkandung keimanan pada janji baik Allah, ancaman-Nya, dan perjumpaan dengan-Nya. Begitu pula di dalamnya terkandung keimanan pada janji baik Allah, ancaman-Nya, dan perjumpaan dengan-Nya. Seseorang dikatakan takut pada Allah (Ar Rahman) haruslah dengan memenuhi hal-hal yang telah disebutkan tadi.

Sifat Keempat: Datang dengan hati yang muniib


Yang dimaksudkan dengan datang dengan hati yang muniib dijelaskan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, “Kembali (dengan bertaubat) dari bermaksiat pada Allah, melakukan ketaatan, mencintai ketataan tersebut dan menerimanya.”

Intinya yang dimaksud dengan sifat penghuni surga yang keempat adalah kembali kepada Allah dengan hati yang selamat, bertaubat pada-Nya, dan tunduk pada-Nya.

Semoga dengan mengetahui empat sifat penghuni surga ini membuat kita semakin dekat pada Allah, bertaubat, menjauhi maksiat dan kembali taat pada-Nya. Sehingga kita dapat berjumpa dengan Allah dengan hati yang selamat. Aamiin Yaa Mujibas Saailin.

wallahu'alam

http://www.rumaysho.com/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...