Anggota Rohis

Dengan Penuh semangat semoga kita semua dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab pada Rohis SMA N 1 Demak dengan sebaik-baiknya,
@ROHIS 2011-2012. :)

Idul Adha

Alhamdulillah 2 kerbau dan 1 kambing berhasil di sembelih dan di bagikan kepada warga oleh Rohis SMA N 1 Demak,
Pada Tanggal 10 Dzulhijjah 1433 H/ 6 Nopember 2011.

Peringatan Maulid Nabi

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di selenggarakan di mushola pada tanggal 12 rabiul awal.
Acara ini diikuti oleh anak ROHIS dan sebagian siswa - siswi SMA N 1 Demak. Alhamdulillah berjalan dengan lancar. :)

ROHIS Angkatan 2009-2010

Walaupun badan ini terpisahkan oleh tempat tapi kami tetap akan bersama dalam Perjuangan.

This is featured post 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Khasiat Jeruk Nipis untuk Menurunkan Kolesterol

0 komentar

jeruk nipis
Jeruk nipis sudah terkenal memiliki berbagai macam khasiat untuk kesehatan. Salah satunya ialah dalam hubungannya untuk menurunkan kadar kolesterol atau kadar lemak dalam darah.

Berikut tips-tipsnya:

1. Pilih jeruk nipis yang segar lalu cuci dengan bersih
2. Belah jeruk nipis menjadi empat bagian, lalu iris tipis-tipis
3. Masukkan irisan tadi kedalam gelas. Irisan jeruk nipis tadi adalah irisan yang lengkap dengan kulit nya
4. Tuangkan air panas hingga penuh, kemudian tutup rapat
5. Tunggu kira-kira 30 menit, lalu minum sampai habis
6. Lakukan secara rutin, sehari dua kali pagi dan malam

Berdasarkan penelitian, kulit jeruk nipis mengandung minyak yang berguna untuk kesahatan. Selain itu, jeruk nipis tidak mengakibatkan nyeri pada lambung.

Khasiat Mentimun Untuk Kesehatan

0 komentar

mentimun
Buah Mentimun yang memiliki nama ilmiah Cucumis sativus telah lama di kenal sebagai pelengkap bahan makanan: lalapan, campuran pecel, dibuat acar, atau minuman segar.

Mentimun yang memiliki nama ilmiah Cucumis sativus, mengandung 0,65 persen protein, 0.1 persen lemak dan 2,2 persen karbohidrat. Buah tanaman merambat ini juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C. Biji timun sendiri mengandung racun alkoloid jenis hipoxanti, yang berfungsi untuk mengobati cacingan.

Pemakaian luar

  • Jerawat. Buah mentimun dicuci lalu diiris-iris. lrisan mentimun ditempelkan dan digosok-gosok pada kulit yang berjerawat. Lakukan setiap hari.
  • Flek hitam bekas jerawat. Ambil ujung buah mentimum sepanjang kira-kira 5 cm, lalu parut. Ambil kunyit sebesar ibu jari, kemudian ditumbuk dan ambil airnya. Air kunyit itu dicampurkan dalam mentimum yang sudah diparut itu. Kemudian sapukanlah ke wajah. Lakukan setiap hari sampai flek menghilang. Atau, Anda bisa menggunakan spray toner buatan sendiri. Caranya, parut satu buah mentimun yang sudah dikupas. Saring dan ambil airnya, campurkan dengan dua sendok teh madu. Kemudian masukkan campuran itu ke dalam botol yang dilengkapi laat penyemprot. Semprotkan ke wajah dua kali sehari.
  • Sakit tenggorokan. Caranya, campurkan sedikit biji mentimun dengan sedikit garam. Kemudian tambahkan air. Gunakan campuran itu untuk berkumur.

Diminum atau dikonsumsi
  • Tekanan darah tinggi. Caranya, 2 buah ketimun segar dicuci bersih lalu diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
  • Sariawan. Setiap hari makan buah ketimun sebanyak 9 buah. Lakukan secara rutin.
  • Membersihkan ginjal. Mentimun segar dicuci lalu diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring. Airnya diminum sedikit demi sedikit sampai lambung terbiasa menerima cairan mentimun.
  • Demam. Ambil mentimun secukupnya, dicuci bersih, lalu diparut. Hasil parutannya diletakkan di atas perut.
  • Haid tidak teratur. Giling halus 10 lembar daun cocor bebek, 5 jari labu air, 5 buah majakan, 1 buah mentimun, 10 lembar daun dadap srep, 10 lembar daun sambaing colok, tambahkan air garam secukupnya. Kemudian diusapkan ke perut, lalu balut. Lakukan dua kali sehari.
  • Sebagai penyegar mulut. Setelah menyikat gigi, makanlah beberapa iris buah mentimun. Nafas Anda pun akan terasa segar.

dari berbagai sumber

Cara Rasulullah Melayani Istrinya

0 komentar

1. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.

2. Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan ‘Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu
urusan rumahtangga.

3. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang.’

4. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda teramat lapar waktu itu.. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada kerana Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, ‘Belum ada sarapan ya Khumaira?’ (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang bererti ‘Wahai yang kemerah-merahan’) Aisyah menjawab dengan agak serba salah, ‘Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.’ Rasulullah lantas berkata, ‘Jika begitu aku puasa saja hari ini.’ tanpa sedikit tergambar rasa kesal di raut wajah baginda.

5. Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul isterinya. Rasulullah menegur, ‘Mengapa engkau memukul isterimu?’ Lantas dijawab dengan agak gementar, ‘Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap begitu juga, jadi aku pukul lah dia.’ ‘Aku tidak menanyakan alasanmu,’ sahut Nabi s. a.. w. ‘Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?’

6. Pernah baginda bersabda, ’sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah lembut terhadap isterinya.’ Prihatin, sabar dan rendah hati baginda dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menurunkan kedudukannya sebagai pemimpin umat..

7. Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan yang sudah melekat dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa kesombongan.

8. Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai maupun dalam kesendiriannya.

9. Pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.

10. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Bila ditanya oleh Sayidatina ‘Aisyah, ‘Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?’ Jawab baginda dengan lunak, ‘Ya ‘Aisyah, apakah aku tak boleh menjadi hamba-Nya yang bersyukur.’

http://www.kaskus.us/

Kekuasaan Gaddafi menyusut di Tripoli

0 komentar

Gaddafi
TRIPOLI (Arrahmah.com) - Dengan banyaknya daerah penghasil minyak yang jatuh ke tangan oposisi, basis kekuasaan Gaddafi menyusut ke pinggiran ibukota.

Saat banyak kota yang jatuh ke tangan pendemo, Muammar Gaddafi, pemimpin diktator Libya masih bergantung pada ibukota di mana tentara keamanan yang loyal kepadanya tampaknya masih memegang teguh loyalitasnya, bahkan di tengah-tengah berbagai laporan mengenai tindakan sporadis.

PAda Minggu (27/2/2011), pendemo dilaporkan mengambil alih kota Misurata dan Zawiyah selanjtnya kendali Gaddafi menyusut di sana.

Namun, tank masih mengelilingi Zawiyah, sebuah kota yang terletak sekitar 50 Km dari Tripoli dan penduduk lokal takut akan adanya serangan dari pasukan pro-Gaddafi.

Warga ibukota Tripoli mengatakan bank masih aktif namun toko roti dan bahan bakar tetap dijatah karena oposisi mengganggu distribusi barang kebutuhan pokok di berbagai daerah.

Dengan banyaknya daerah penghasil minyak termasuk Benghazi yang jatuh ke tangan pendemo, oposisi dengan cepat mempersiapkan perlawanan di Tripoli.

Dewan Keamanan PBB memberlakukan pelarangan perjalanan dan aset Gaddafi serta orang-orang yang loyal terhadapnya dan dengan suara bulat memutuskan untuk menyelidiki kejahatan kemanusiaan yang dilakukan olehnya di Libya.

Hana elgallal, seorang ahli hukum dan HAM di Benghazi mengatakan beberapa pihak di Libya menyatakan kecewa kepada PBB karena tidak memberlakukan zona larangan terbang.

"Saya salah satu yang berharap bahwa kami akan mendapatkan itu," ujarnya seperti yang dilansir Al Jazeera.

"Kami tidak bisa bergerak dan membantu Tripoli karena takut ia menggunakan pesawatnya.  Tapi apapun yang kita dapatkan sekarang kita akan melihatnya secara positif dan menganggapnya sebagai kemenangan dan kesuksesan."

"Mudah-mudahan hal-hal yang meningkat dalam kepentingan kita dapat segera meredakan pembantaian di Tripoli."

Langkah PBB datang di tengah-tengah kecaman dan kritikan dunia internasional yang terus meningkat terkait penindasan Gaddafi melawan pendemo.

Menteri Luar Negeri Italia, sekutu terdekat Gaddafi mengatakan pada Minggu (27/2) bahwa berakhirnya kekuasaan Gaddafi tak terelakkan lagi.

Franco Frattini juga mengatakan persahabatan dan perjanjian kerjasama antara Libya dan Italia secara de facto ditangguhkan sementara.

Adab Terhadap Allah SWT

0 komentar

Adab Terhadap Allah
Allah SWT, telah menciptakan kita sebagai makhluk yang paling sempurna, melebihkan kita atas kebanyakan makhluk-Nya, memberi kita rizki dari yang baik-baik, dan tidak pernah putus mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, selalu menebarkan sifat Rahman dan Rahim-Nya kepada seluruh makhluk.

Sebagai salah satu ciptaan-Nya, merupakan hal yang semestinya bagi kita melaksanakan kewajiban-kewajiban, hak-hak, dan adab-adab kepada Allah SWT. Maka, diantara kewajiban-kewajiban dan hak-hak itu adalah sebagai berikut: Pertama, beribadah dan tidak menyekutukan-Nya."Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS Adz-Dzariyat:56).

Firman Allah tersebut menggariskan misi hidup manusia dengan tegas, yakni ibadah. Substansinya, seluruh gerak langkah, desah nafas, dan aliran darah manusia tidak boleh keluar dari kerangka pengabdian (ibadah) kepada Allah SWT.

Dengan demikian, ibadah seharusnya menjadi aktivitas keseharian kita sebagai makhluk-Nya selama dua puluh empat jam. Lalai terhadap hal ini berarti penyia-nyiaan kita akan salah satu hak-hak Allah SWT dari makhluk-Nya dan penyia-nyiaan terhadap kesempatan hidup yang akan menjadi penyesalan paling dalam di hari akhir (QS Az-Zumar:56).

Beribadah kepada Allah SWT, selain disertai dengan niat ikhlas, juga menjauhkan diri dari menyekutukan-Nya. "Dari Ibnu Mas'ud RA, berkata: aku bertanya kepada Rasulullah SAW: "Dosa apakah yang paling besar? Rasul menjawab: Engkau membuat sekutu bagi Allah padahal Dia-lah yang menjadikanmu." (HR Bukhari, 4:303).

Setiap Rasul di utus pada tiap-tiap ummat untuk menyerukan,"Sembahlah Allah dan jauhi Thagut". Hadits di atas menunjukan salah satu tugas Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya, bahwa salah satu adab kita kepada Allah SWT adalah beribadah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Termasuk dosa besar apabila kita menduakan Allah SWT dengan harta, jabatan, kedudukan, maupun dengan keyakinan-keyakinan lainnya yang menyimpang.

Dalam salah satu haditsnya yang lain, Rasulullah SAW bersabda: "Jauhilah oleh kalian tujuh perbuatan maksiat. Ditanyakan: Wahai Rasulullah! Apa tujuh perbuatan itu? Rasul menjawab: Menyekutukan Allah dan sihir.....". (HR  Muslim, 1:51).

Kedua, bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya adalah merupakan kewajiban kita dan hak Allah SWT atas hamba-Nya. "Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah diantara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah." (QS Al-Baqarah:172).

Betapa besar karunia yang Allah berikan kepada kita, udara segar  yang kita hirup setiap hari, cahaya matahari yang selalu menghangatkan tubuh kita, berbagai jenis makananan dan tumbuh-tumbuhan, air jernih sebagai sumber kehidupan, hidup sehat, harta dan kedudukan yang kita miliki, semuanya adalah nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita sebagai makhluk-Nya. Tidak akan pernah terhitung berapa banyak nikmat yang Allah berikan, sekalipun lautan dijadikan tinta, pohon-pohon dijadikan pensilnya. Tapi, mengapa kita tidak pernah bersyukur atas segala pemberian-Nya?. "....bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian mengingkari (nikmat-Ku)." (QS Al-Baqarah:152).

Bentuk pengingkaran kita atas nikmat Allah SWT adalah bersikap kufur dan seolah-olah segala yang kita miliki mutlak hasil jerih payah kita dengan mengenyampingkan eksistensi Allah SWT sebagai pemberi rizki. Bukankah ketika kita bersyukur, Allah SWT akan menambah nikmat-Nya dan ketika kita kufur, Allah SWT telah menyediakan siksa yang sangat pedih?.

Oleh sebab itu, sebagai salah satu wujud adab kita kepada Allah SWT, adalah bersyukur dan mensyukuri segala pemberian nikmat dan karunia-Nya dan buang jauh-jauh segala sifat Qorunisme yang melekat pada diri kita.

Ketiga, bertaubat, istighfar dan sadar banyak berbuat dosa adalah adab kita kepada Allah SWT. "Katakanlah; Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengampuni lagi Maha Penyayang".(QS. Az-Zumar:53).

Dalam mengarungi kehidupan, ketika derajat keimanan "yaziid" (bertambah) manusia akan ingat dan ta'at kepada Allah SWT. Tapi, ketika derajat keimanan "yanqus" (berkurang) adakalanya manusia terjerambab dalam perbuatan dosa dan maksiat. Ketika dalam kondisi seperti itu, bersegeralah bertaubat dan memohon ampun kepada-Nya. "Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya (hari kiamat). Maka ia (Abu Hurairah) menceritakan hadits dan diantaranya: Seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi sampai mencucurkan air mata". (HR. Bukhari-Muslim).

Seberat dan sebesar apapun dosa kita, Allah SWT akan mencurahkan kasih sayang-Nya dengan mengampuni hamba-hamba-Nya yang jatuh dalam kubangan dosa. "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubatlah kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian) niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai waktu yang ditentukan........"  (QS Hud:3).

Saat ini, kita masih diberi kesempatan untuk menikmati hidup, janganlah sia-siakan hidup ini, janganlah memandang remeh akan perbuatan dosa. Sebab dosa, adalah penyebab kita akan mendapatkan murka dan siksa Allah SWT. "Bagi orang mukmin melihat dosa-dosanya itu seolah-olah ia duduk di bawah gunung dimana ia merasa takut gunung itu akan menimpanya, sedangkan bagi orang fajir, melihat dosa-dosanya itu bagaikan lalat yang lewat di atas hidungnya".(HR Bukhari 4:99).

Selagi nafas masih ada, selagi malaikat Izrail belum mencabut nyawa, hiasi hari-hari kita dengan senantiasa beribadah dan beristighfar kepada Allah SWT, atas segala perbuatan dosa kita. "Demi Allah! sesungguhnya aku (Muhammad) beristighfar (minta ampun) kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali."  (HR  Bukhari).

Itulah diantaranya kewajiban, hak-hak, dan adab kita sebagai makhluk kepada Allah SWT. Semoga dalam keseharian kita selalu beribadah kepada-Nya tanpa disertai kemusyrikan, mensyukuri segala nikmat-Nya, dan senantiasa bertaubat dan beristighfar (memohon ampun) atas dosa-dosa kita. Amien.

www.republika.co.id

Download mp3 al quran juz 29

0 komentar

al quran
Sahabat blogger, pada kesempatan saat ini saya akan posting download mp3 al quran juz 29, ayo hiasi laptop atau PC kalian dengan lantunan al quran, lebih baik mendengarkan lantunan al quran daripada mendengarkan lagu yang tidak membawa manfaat apapun. Jika ada yang berminat untuk memiliknya silahkan download pada link berikut ini :


Download mp3 al quran juz 29

Download mp3 al quran juz 30

0 komentar

download mp3 alquran juz 30
Sahabat blogger, pada kesempatan saat ini saya akan posting download mp3 al quran juz 30, ayo hiasi laptop atau PC kalian dengan lantunan al quran, lebih baik mendengarkan lantunan al quran daripada mendengarkan lagu yang tidak membawa manfaat apapun. Jika ada yang berminat silahkan download pada link berikut ini :

Download mp3 al quran juz 30

Wanita Sebagai Ujian

0 komentar

hati
Dari Usamah bin Zaid, Rosulullah shollallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tidak pernah kutinggalkan sepeninggalku godaan yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki selain daripada godaan wanita.”

Perlu kita ketahui ukhty, fakta yang terjadi memang benar bahwa banyak sekali kerusakan yang telah timbul karena wanita yang tidak mengenali kemuliaan, kehormatan dan kesucian dirinya, sehingga menjadi wanita yang tidak bermartabat bahkan “murahan.”

Banyak kita temui para wanita yang menjajakan harga diri dan kesucian di jalan-jalan tanpa ada perasaan risih dan mereka menanggalkan rasa malunya, Mereka mengumbar nafsu para lelaki, padahal telah kita ketahui bahwa laki-laki itu sangat mudah tergoda (terfitnah) apalagi oleh perempuan yang berpakaian seksi, sehingga banyak timbul kejahatan karenanya, misalnya pemerkosaan, permusuhan, pembunuhan, bahkan sangat mungkin menyebabkan perbuatan syirik, seperti slogan yang ada “cinta ditolak, dukun bertindak.”

Fitnah lain yang mungkin ditimbulkan oleh wanita adalah fitnah harta dan kekuasaan. Wanita banyak yang tertipu dengan indahnya kehidupan dunia, suka bermewah-mewahan dan berfoya-foya. Lalu mereka mempengaruhi suami-suami mereka agar melakukan perbuatan haram untuk memenuhi nafsu dunianya, hingga banyak terjadi pencuriaan, perampokan, dan korupsi, karena laki-laki itu tidak ingin ditinggalkan wanita yang terlanjur dicintainya.

Wahai saudariku, mintalah pertolongan kepada Allah, agar kita tidak menjadi wanita penebar fitnah. Jadilah wanita mulia yang dapat mencetak generasi sholih untuk kejayaan agama islam, dan untuk keselamatanmu di akhirat kelak. Dengan apakah kita melakukannya wahai saudariku? Yaitu dengan mempelajari diinul islam yang haq, sesuai Al-Qur’an, As-Sunnah, dan pemahaman salafussholih, mengenai bagaimana beraqidah, bermanhaj, berakhlak, bermuamalah, berhijab/berpakaian syar’i, dan lain-lain dari seluruh aspek kehidupan kita.

Yang terakhir, perlu kita ketahui bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi muslim & muslimah. Jadi, berdosalah bagi seseorang yang diberi kemampuan namun tidak mau menuntut ilmu. Semoga Alloh Ta’ala memberikan taufik bagi kita. Aamiin.

www.muslimah.or.id

Andai yang Dilantunkan adalah Al Quran

0 komentar

al quran
Imam adz-Dzahabi dalam Kitabnya Siyar A’lam an-Nubala’ menceritakan kisah taubatnya Zaadzan Abu Amru al-Kindy, seorang ulama senior di kalangan tabi’in,

“Dari Abu Hasyim berkata, “Zaadzan pernah bercerita, “Dahulu aku adalah seorang pemuda yang memiliki suara merdu dan terampil dalam memainkan thanbuur (semacam gitar-pen). Seperti biasa, aku sedang berkumpul dengan kawan-kawanku, ditemani dengan arak dan khamr, sementara aku mendendangkan lagu dan memetik gitarku untuk kawan-kawanku. Ketika itu, Abdullah bin Mas’ud lewat dan memergoki kami. Serta merta beliau memecahkan botol khamr dan gitar, kemudian berkata, “Andai saja yang diperdengarkan dari merdunya suaramu adalah al-Qur’an…”

(versi lain menyebutkan bahwa yang memecahkan botol dan gitar itu adalah Zaadzan sendiri setelah menyadari keteledorannya-pen)

Setelah Ibnu Mas’ud beranjak pergi, aku bertanya kepada teman-temanku, “Siapakah orang itu?” Mereka menjawab, “Beliau adalah Ibnu Mas’ud, sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.”

Lalu saya memutuskan diri untuk bertaubat, aku mengejar beliau sambil menangis. Aku memegangi ujung bajunya dan berdiri di hadapan beliau, lalu kukatakan, “Demi Allah, aku bertaubat dari apa yang telah kukerjakan dan dari memusuhi Rabbku, aku benar-benar ingin bertaubat!”

Ibnu Mas’ud juga ikut menangis haru dan berkata, “Marhaban, selamat datang sebagai orang yang dicintai oleh Allah ta’ala. Selamat datang sebagai orang yang dicintai oleh Allah.”

(Siyaru A’lam an-Nubalaa’, Imam adz-Dzahabi)

Pada gilirannya, beliau menjadi seorang imam dan qari’ setelah tadinya sebagai pemusik dan penyanyi. Beliau juga dikenal sebagai ulama yang meriwayatkan hadits.

arrisalah.net

Cara me repair Instalasi Windows XP

0 komentar

windows xp
Ada kalanya pengguna komputer mengalami masalah dengan Windows atau sistemnya. Terkadang muncul masalah serius yang menyebabkan komputer tidak bisa booting atau file-file sistem windows rusak akibat virus. Jika ini terjadi biasanya ada dua pilihan: Install Ulang atau Repair Installasi Windows.

Kali ini akan dibahas bagaimana cara me-repair ( memperbaiki) installasi Windows Xp.

Teknik Repair ini memiliki keunggulan seperti data-data yang ada di sistem masih tetap utuh ( program-program yang terinstall di komputer juga masih tetap). Dan hal itu juga akan mempersingkat waktu, karena jika install ulang maka program yang ada termasuk driver harus di install ulang lagi. Jika program yang ada sangat banyak, maka akan menghabiskan waktu cukup lama.

Tetapi meskipun demikian, Install ulang Windows biasanya akan lebih “segar” bagi komputer kita, apalagi jika sebelumnya drive di format dulu, sehingga windows benar-benar seperti bayi yang baru lahir.. :)

Kesalahan yang sering terjadi ketika ingin me repair Installasi Windows XP adalah ketika muncul pilihan / menu installasi pertama kali, kita memilih Repair Using Recovery Console, sehingga yang tampil adalah aplikasi/window Command Prompt. Memang fitur ini bisa digunakan untuk memperbaiki beberapa error, tetapi yang kita inginkan adalah memperbaiki keseluruhan file-file sistem windows XP bukan dengan command prompt.
Langkah-langkah me-repair Installasi Windows XP

  • Sebelumnya menjalankan langkah dibawah, pastikan BIOS komputer di set agar urutan booting pertama kali adalah CDROM dan catat Serial Number Windows XP.
  • Masukkan CD Intallasi Windows XP, kemudian restart (reboot) komputer.
  • Ketika muncul tulisan “Press any key to boot from CD“, tekan sembarang tombol di keyboard.
  • Windows Setup akan melanjutkan dengan me-load file-file yang diperlukan dari CD.
  • Setelah itu akan tampil “Welcome to Setup“, maka tekan ENTER (pilihan pertama).





  • Setelah itu akan tampil Windows XP Licensing Agreement“ 
  • Tekan tombol F8 ( I Agree ) untuk melanjutkan
  • Windows Setup akan mencari apakah sudah ada Installasi Windows XP.
  • Jika sudah ada Installasi Windows XP, maka akan ditampilkan dalam daftar. Jika tidak ada, maka tidak akan bisa me-repair Installasi Windows XP ( harus install ulang) Jangan diteruskan jika belum tahu.
  • Setelah ditemukan, maka dipilih (select) Windows XP yang di inginkan dan tekan tombol R untuk me-repair Installas windows XP tersebut.



  • Tunggu sampai selesai sampai komputer minta restart.
  • Setelah restart, dan muncul menu Press any key to boot from CD maka jangan tekan tombol apapun. Ikuti kelanjutan proses repair sampai selesai.
Setelah selesai dan komputer restart, maka Installasi windows XP sudah berhasil di perbaiki, dan program/aplikasi yang sudah ada, driver hardware dan data akan tetap ada dan berjalan normal, tanpa perlu di install lagi. Kecuali aplikasi yang mengubah file sistem windows seperti Vista Transformation Pack dan sejenisnya. Kalau menggunakan aplikasi seperti ini maka perlu di install ulang.

ebsoft.web.id

Menjaga Kehormatan Wanita Muslimah

0 komentar

wanita muslimah
Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut.

Engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya.

Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki

Allah berfirman,

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Qs. Adz-Dzaariyat: 56)

Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.

Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing.

Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.

Allah berfirman,

“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)

Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya.

Mujahid meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?” Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa’: 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)
Maka hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirkan, bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Yakinlah, di balik perbedaan ini ada hikmah yang sangat besar, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Menjaga Kehormatan Dengan Berhijab

Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala:

“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31)

Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu. Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung, akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup kepala.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:

“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)

“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”

Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan keadaan wanita zaman sahabiah.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hijab merupakan kewajiban atas diri seorang muslimah dan meninggalkannya menyebabkan dosa yang membinasakan dan mendatangkan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah bersegera melaksanakan perintah Alloh yang satu ini.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)

Mengenakan hijab syar’i mempunyai banyak keutamaan, diantaranya:
  1. Menjaga kehormatan.
  2. Membersihkan hati.
  3. Melahirkan akhlaq yang mulia.
  4. Tanda kesucian.
  5. Menjaga rasa malu.
  6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
  7. Menjaga ghirah.
  8. Dan lain-lain. Adapun untuk rincian tentang hijab dapat dilihat pada artikel-artikel sebelumnya.

Kembalilah ke Rumahmu

“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu.” (Qs. Al-Ahzab: 33)

Islam telah memuliakan kaum wanita dengan memerintahkan mereka untuk tetap tinggal dalam rumahnya. Ini merupakan ketentuan yang telah Allah syari’atkan. Oleh karena itu, Allah membebaskan kaum wanita dari beberapa kewajiban syari’at yang di lain sisi diwajibkan kepada kaum laki-laki, diantaranya:
  1. Digugurkan baginya kewajiban menghadiri shalat jum’at dan shalat jama’ah.
  2. Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi wanita disyaratkan dengan mahram yang menyertainya.
  3. Wanita tidak berkewajiban berjihad.

Sedangkan keluarnya mereka dari rumah adalah rukhshah (keringanan) yang diberikan karena kebutuhan dan darurat. Maka, hendaklah wanita muslimah tidak sering-sering keluar rumah, apalagi dengan berhias atau memakai wangi-wangian sebagaimana halnya kebiasaan wanita-wanita jahiliyah.

Perintah untuk tetap berada di rumah merupakan hijab bagi kaum wanita dari menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram dan dari ihtilat. Apabila wanita menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram maka ia wajib mengenakan hijab yang menutupi seluruh tubuh dan perhiasannya. Dengan menjaga hal ini, maka akan terwujud berbagai tujuan syari’at, yaitu:
  1. Terpeliharanya apa yang menjadi tuntunan fitrah dan kondisi manusia berupa pembagian yang adil diantara hamba-hamba-Nya yaitu kaum wanita memegang urusan rumah tangga sedangkan laki-laki menangani pekerjaan di luar rumah.
  2. Terpeliharanya tujuan syari’at bahwa masyarakat islami adalah masyarakat yang tidak bercampur baur. Kaum wanita memiliki komunitas khusus yaitu di dalam rumah sedang kaum laki-laki memiliki komunitas tersendiri, yaitu di luar rumah.
  3. Memfokuskan kaum wanita untuk melaksanakan kewajibannya dalam rumah tangga dan mendidik generasi mendatang.

Islam adalah agama fitrah, dimana kemaslahatan umum seiring dengan fitrah manusia dan kebahagiaannya. Jadi, Islam tidak memperbolehkan bagi kaum wanita untuk bekerja kecuali sesuai dengan fitrah, tabiat, dan sifat kewanitaannya. Sebab, seorang perempuan adalah seorang istri yang mengemban tugas mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus rumah, merawat anak, mendidik generasi umat di madrasah mereka yang pertama, yaitu: ‘Rumah’.

Bahaya Tabarruj Model Jahiliyah

Bersolek merupakan fitrah bagi wanita pada umumnya. Jika bersolek di depan suami, orang tua atau teman-teman sesama wanita maka hal ini tidak mengapa. Namun, wanita sekarang umumnya bersolek dan menampakkan sebagian anggota tubuh serta perhiasan di tempat-tempat umum. Padahal di tempat-tempat umum banyak terdapat laki-laki non mahram yang akan memperhatikan mereka dan keindahan yang ditampakkannya. Seperti itulah yang disebut dengan tabarruj model jahiliyah.

Di zaman sekarang, tabarruj model ini merupakan hal yang sudah dianggap biasa, padahal Allah dan Rasul-Nya mengharamkan yang demikian.

Allah berfirman:

“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah).” (Qs. Al-Ahzab: 33)

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Ada dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Bentuk-bentuk tabarruj model jahiliyah diantaranya:
  1. Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki non mahram.
  2. Menampakkan perhiasannya,baik semua atau sebagian.
  3. Berjalan dengan dibuat-buat.
  4. Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki non mahram.
  5. Menghentak-hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang tersembunyi.

Pernikahan, Mahkota Kaum Wanita

Menikah merupakan sunnah para Nabi dan Rasul serta jalan hidup orang-orang mukmin. Menikah merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya:

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. An-Nuur: 32)

Pernikahan merupakan sarana untuk menjaga kesucian dan kehormatan baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, menikah dapat menentramkan hati dan mencegah diri dari dosa (zina). Hendaknya menikah diniatkan karena mengikuti sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menjaga agama serta kehormatannya.

Tidak sepantasnya bagi wanita mukminah bercita-cita untuk hidup membujang. Membujang dapat menyebabkan hati senantiasa gelisah, terjerumus dalam banyak dosa, dan menyebabkan terjatuh dalam kehinaan.

Kemaslahatan-kemaslahatan pernikahan:
  1. Menjaga keturunan dan kelangsungan hidup manusia.
  2. Menjaga kehormatan dan kesucian diri.
  3. Memberikan ketentraman bagi dua insan. Ada yang dilindungi dan melindungi. Serta memunculkan kasih sayang bagi keduanya.

Demikianlah beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh setiap muslimah agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan dan tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa dan kemaksiatan. Allahu A’lam.

Referensi:
Menjaga Kehormatan Muslimah, Syaikh Bakar Abu Zaid.

Gawat! Islam di Indonesia Mulai Melemah

0 komentar

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengatakan, Islam di Indonesia mulai lemah dan terus mengalami upaya pelemahan. "Caranya cukup banyak, termasuk melalui konstitusional," katanya usai membuka Musyawarah Wilayah VI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Utara di Komplek Asrama Haji Medan, Jumat (25/2).

Pernyataan itu disampaikan Suryadharma Ali ketika melakukan dialog dengan puluhan ulama dan pimpinan pondok pesantren di Sumatera Utara yang mendeklarasikan dukungan dan pernyataan bergabung ke PPP. Menurut dia, indikasi kelemahan Islam itu dapat dilihat dari pemisahan politik dengan ajaran Islam yang selalu mengutamakan kesantunan dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Indikasi lain adalah mudahnya Islam di tanah air mengalami penistaan dan cukup sedikit kelompok yang merasa, sekaligus memberikan perlawanan atas upaya penistaan tersebut. "Dari situ saja, upaya tersebut sudah terlihat berhasil," katanya.

Umumnya, kata Suryadharma Ali, cara untuk melemahkan Islam itu terkesan benar dan sesuai dengan asas yang sedang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Upaya pertama dilakukan dengan menghembuskan isu kebebasan dan hak asasi manusia (HAM) yang sebenarnya sesuai dengan ajaran Islam.

Namun sayangnya, kebebasan dan HAM itu dimanfaatkan untuk merongrong ajaran Islam dengan menyebutkan berbagai ketentuan yang tercantum dalam agama tersebut usang dan ketinggalan zaman. "Tercipta pola pikir masyarakat bahwa segala yang baru itu modern dan benar," katanya.

Lalu, kata Suryadharma Ali, setelah pola pikir itu tertanam, dilakukan upaya untuk merubah ketentuan Islam melalui cara-cara yang terkesan benar dan konstitusional. Ia mencontohkan upaya untuk merubah UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang mengatur tentang pola perkawinan yang sesuai agama dan adat istiadat ketimuran.

Namun dengan alasan kebebasan dan HAM, ada kelompok tertentu yang menginginkan agar perkawinan sejenis disahkan di Indonesia yang memberlakukan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa. "Dengan alasan kebebasan dan HAM, mereka meminta kebebasan yang sebebasnya," katanya.

Demikian juga dengan upaya uji materi (judicial review) terhadap UU Nomor 1/PNPS tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan Agama ke Mahkamah Konstitusi. "Jadi, mereka ingin agar penodaan dan penistaan agama itu dianggap biasa-biasa saja," kata Suryadharma Ali yang juga Menteri Agama.

Ia menambahkan, berdasarkan perkiraan yang dilakukan, kelompok-kelompok yang ingin melemahkan Islam itu akan terus melakukan upayanya, termasuk mencari dukungan ke parlemen. Karena itu, PPP mengharapkan dukungan seluruh elemen umat Islam untuk dapat memperjuangkan kepentingan Islam tersebut.

www.republika.co.id

Kesetaraan Gender

0 komentar

gender
Mungkin kita bertanya-tanyatatkala menjelang tengah malam melewati suatu ruas jalan di luar kotakok macet. Setelah berhasil melewati kemacetan itu, barulah tahu ternyata disebabkan ribuan manusia yang keluar dari sebuah pabrik garment, ribuan yang lain masuk, agaknya sedang terjadi pergantian shift kerja. Sebagian besar wanita.

Kesetaraan Gender dalam Bantuan dan Investasi Asing

Masuknya investasi asing  ke negara-negara berkembang merupakan langkah lanjut liberalisasi dalam bidang ekonomi. Paham liberalisme, meniscayakan mereka yang dengan bakat dan keahliannya di bidang ekonomi untuk memiliki modal dan terus memperbesar modalnya tanpa batas.

Para pemilik modal itu, baik di-personifikasi-kan oleh goverment, atau semi-goverment seperti IMF, World Bank,  maupun pihak swasta, mereka pasti punya kepentingan. Apakah kepentingan itu murni ekonomi, atau kepentingan lain jangka panjang yang disembunyikan, yang pasti bukan demi menolong negara dan penduduknya yang sedang mereka pinjami, meskipun mereka menamakannya bantuan, atau bahkan ‘hibah’ sekalipun.

Mereka tidak melakukan investasi modal tanpa syarat, ‘tidak ada makan siang gratis’. Syarat-syarat itu diantaranya : demokratisasi di bidang politik, menghilangkan hambatan biaya masuk dalam bidang perdagangan dan kesetaraan gender. Yang dimaksud persyaratan kesetaraan gender, bahwa bantuan atau investasi yang dikucurkan harus memberi konsesi ruang keterlibatan wanita dalam proyek yang dimaksud. Jika dalam bentuk pembukaan pabrik, maka pabrik itu harus memperkerjakan sekian persen tenaga kerja wanita. Jika bantuan kepada goverment, maka pemerintah tersebut harus punya political will untuk keterlibatan lebih luas bagi wanita dalam berbagai ruang publik.

Mengapa? Semua produk barat dalam seluruh aspeknya, tumbuh dari spirit liberalisme, penjebolan terhadap norma-norma agama dan pemberontakan sistem politik monarchi. Maka seluruh turunan produknya, secara otomatis pasti mengandung nafas dan detak jantung kehidupan paham liberal, baik transparan maupun hidden agenda, agenda terselubung.

Sikap Kebanyakan Goverment terhadap Bantuan dan Investasi Asing

Pemerintahan di negara-negara berkembang, mayoritas bersikap inferior. Mereka selalu berharap agar negaranya menjadi tujuan menarik investasi modal asing. Agar menjadi negara yang eksotik sebagai tujuan investasi, mereka berusaha mati-matian mencitrakan diri sebagai negara dengan pemerintahan yang stabil jauh dari gonjang-ganjing politik, kondisi keamanan mantap tidak ada gangguan aksi terorisme dan kemudahan regulasi peraturan yang membuat investor merasa nyaman.

Di sisi lain, para politisi yang memerintah itu, mengambil keuntungan dari hidupnya perputaran ekonomi, berkurangnya jumlah pengangguran karena terserap oleh perusahaan yang ber-investasi tersebut,… dan yang terpenting, jika pemerintahannya stabil,pertumbuhan ekonomi positif, hal itu (juga) merupakan investasibagi para politisi itu untuk masuk bursa pencalonan lagi periode selanjutnya.

Jadi, ilustrasi yang digambarkan pada awal tulisan ini, sejatinya bukan sesuatu yang terjadi secara kebetulan tetapi by design, setidaknya bagi para investor. Mereka sadar betul bahwa uang yang mereka miliki adalah kekuatan.Uang merupakan alat penjajahan baru yang efektif. Disatu sisi mereka dapat menekan para peminjam dengan menggunakan modal yang dimiliki, disisi lain negara terjajah tidak begitu sadar bahwa sejatinya mereka berada dalam penjajahan bentuk baru yang lebih halus.

Begitu halusnya, sehingga dapat meminimalkan perlawanan penduduk terjajah, karena mereka tidak merasa terjajah, bahkan merasa dibantu. Meskipun dalam jangka panjang mereka merasakan akibatya;mereka tergantung kepada asing, posisi tawar mereka rendah di hadapan pemberi hutang, kekayaan alam mereka terkuras habis, antara biaya hidup dan pendapatan makin jauh jaraknya, sementara hutang negara terus terakumulasi.

Kerusakan Institusi Keluarga Akibat Kesetaraan Gender Kaum Liberal

Salah satu prinsip yang diusung oleh negara-negara penganut paham kebebasan adalah kesamaan derajat antara kaum laki-laki dan wanita. Konsep kebebasan yang mereka anut pun, bukan konsep berbagi tugas sesuai dengan fitrah dan bersekutu pahala seperti dalam Islam. Kebebasan yang mereka tuntut adalah kebebasan dalam nuansa pemberontakan seperti pada awal kelahiran liberalisme di akhir abad 18 masehi.

Mereka menginginkan kesamaan hak penuh antara laki-laki dan perempuan, berebut kesempatan yang sama dimana kaum laki-laki berkiprah. Mereka menuntut bebas keluar rumah, bebas bekerja, bebas mengelola hasil kekayaan mereka sendiri, bebas menentukan pasangan hidup, bebas menentukan untuk tidak terikat dengan ikatan pernikahan, bebas ber-ekspresi tanpa terikat oleh norma-norma agama yang dalam pandangan mereka membelenggu. Juga hak di dalam bidang politik.

Sebagian yang mereka tuntut, pada dasarnya hak itu diakui oleh Islam, seperti mengelola dan men-tashorruf-kan (mendistribusikan) hartanya sendiri (hasil usahanya, hibah dari orang lain maupun warisan). Islam tidak menghalangi mereka untuk membelanjakannya dalam perkara-perkara yang ma’ruf. Tetapi banyak tuntutan lain yang sejatinya keluar dari fitrahnya dan merusakkan sendi-sendi kehidupan masyarakat muslim dalam jangka panjang.

Tuntutan kaum wanita atas nama emansipasi seperti kampanye kaum liberal yang mengaku Islam, kesetaraan gender, atau apapun, ketika keluar dari fitrahnya, akan meruntuhkan sendi-sendi masyarakat Islam. Kebebasan itu ber-implikasi langsung tidak terurusnya anak-anak dan suami mereka, rumah tangga mereka menurun kualitas dan intensitas komunikasinya, kasih sayang mengering, akhirnya ikatan keluarga terburai. Terampasnya ruang kaum lelaki untuk bekerja, akibat terisinya peluang kerja tersebut oleh kaum wanita, apalagi sering kali bayaran yang dikeluarkan untuk mereka lebih kecil dibandingkan jika memperkerjakan laki-laki.

Keluarnya mereka juga berakibat terjadinya ikhtilath, bercampurnya kaum laki dan kaum wanita dalam pekerjaan dan interaksi intensif antara laki-laki dan wanita dalam durasi yang panjang dan frekuensi yang terus terulang, menimbulkan masalah baru seringnya terjadi pelanggaran moral dan agama. Disisi lain, intensitas dan kualitas hubungan mereka dengan suami dan anak-anaknya semakin menurun. Hal ini meniscayakan kemerosotan kualitas institusi keluarga sebagai basis pengkaderan generasi dan efeknya pasti akan  terasa dalam jangka panjang. Pendirian pabrik-pabrik, selalu diikuti dengan menjamurnya mess-mess pekerja di sekitar pabrik untuk menampung buruh yang tempat tinggalnya jauh. Interaksi sosial sesama mereka dan kebutuhan-kebutuhan biologis mereka, disertai rendahnya tingkat pendidikan dan kehidupan keber-agama-an mereka, sering berimplikasi merosotnya kualitas moral dan terjadinya pelanggaran etika.Apalagi, atas nama efisiensi, banyak pabrik yang membagi shift kerja hingga tiga daur dalam 24 jam, dan tidak mengecualikan pekerja wanita dalam daur shift tersebut. Masih atas nama kesetaraan gender tadi.Sulit sekali untuk memandang masalah ini sebagai suatu kebetulan, mengingat latar belakang ideologi yang dianutnya, sejarah pertumbuhannya dan segala aspek yang melingkupi.

Barat sendiri menyadari keruntuhan moral dalam kehidupan masyarakat mereka. Tetapi nyatanya mereka tetap meng-eksport cara hidup itu dengan berbagai bentuk kekuatan dan tekanan agar dapat diterima. Tampaknya barat tidak mau tercebur jurang sendirian. Sedihnya, para penguasa di negara-negara berkembang yang mayoritas Islam itu tidak menyadari bahaya tersebut. Semua disebabkan karena mata hati mereka tertutup oleh tujuan-tujuan politis yang membutakan itu,wal-’iyaadzu billah.

arrisalah.net

Tertutupnya Pintu Taubat

0 komentar

Tertutupnya Pintu Taubat
Sebusuk apapun maksiat yang telah dilakukan, sebanyak apapun dosa yang telah diperbuat, bila manusia kembali kepada jalan Allah, maka Allah SWT akan menerima tobatnya. Bahkan terhadap orang yang kafir sekalipun, bila ia memeluk agama Islam, Allah akan mengampuni segala dosanya.

Pintu tobat senantiasa terbuka. Dan Allah SWT akan senantiasa menanti kedatangan hamba-Nya yang akan bertaubat. Namun demikian, tidak selamanya pintu tobat terbuka ada saatnya pintu tobat tertutup rapat.

Pintu tobat akan tertutup rapat pada dua keadaan; pertama, ketika nyawa manusia sudah berada di tenggorokan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Yang Mahamulia lagi Mahaagung menerima tobat seseorang sebelum nyawanya sampai di tenggorokan.” (HR Tirmidzi)

Kedua, ketika matahari terbit dari tempat terbenamnya. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah menerima taubatnya." (HR Muslim)

Tertutupnya pintu tobat merupakan batas dimana penyesalan, permohonan ampun, perbuatan baik dan keimanan orang kafir tidak bermanfaat lagi, karena Allah SWT tidak menerimanya.

Allah SWT berfirman, “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula)." (Q S Al-An’am [6]: 158)

Hal ini harus menjadi perhatian kita untuk tidak menunda-nunda untuk bertaubat, bila hal ini terjadi besar kemungkinan akan menenggelamkan kita pada kemaksiatan dan pada akhirnya akan menganggap baik bahkan bangga dengan kemaksiatan yang dilakukannya.

Selagi kita  hidup didunia, mari kita gunakan kesempatan ini untuk menyikapi adanya penutupan pintu taubat ini dengan cara: Pertama, bersegera melakukan taubat. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya tobat di sisi Allah hanyalah tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertobat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah tobatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nisa [4]: 17)

Kedua, bersegera melakukan berbagai macam kebaikan sebelum datangnya masa yang menyebabkan kita sulit untuk melakukan kebaikan. Rasulullah saw. bersabda, “Bersegeralah kalian untuk mengerjakan amal-amal saleh, karena akan terjadi berbagai fitnah yang menyerupai malam yang gelap gulita..” (HR Muslim dan Tirmidzi)

Ketiga, berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan takwa kita akan diberi kemampuan untuk membedakan yang benar dan salah. (QS Al-Anfaal [8]: 29)

republika.co.id

Daun Sirih dan Manfaatnya

0 komentar

daun sirih
Tentu kita tahu tumbuhan SIRIH yang sangat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tumbuhan Sirih adalah tumbuhan yang berbentuk seperti hati dan memiliki garis di tengah daun dan daun sirih ini terkenal dengan khasiatnya yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, yaitu dari mimisan (keluar darah dari hidung) sampai dengan diare dan sakit gigi.

Mimisan
Ambil daun sirih satu lembar lalu gulung sambil di tekan agar keluar minyaknya dan selanjutnya gunakan untuk menyumbat hidung yang mengeluarkan darah atau mimisan.

Diare
Mengambil 4 – 6 lembar daun sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyak kelapa.Menumbuk semua bahan bersama-sama sampai halus, Kemudian gosokkan pada bagian perut. Ulangi penggosokan pada bagian yang sakit sampai sembuh

Sakit gigi
Pengobatan: Mengkumur 1. daun sirih direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan air rebusan tersebut.Gunakan air rebusan untuk berkumur. Diulang secara teratur sampai sembuh.2. Ambil 2 lembar daun sirih yang telah diremas, garam secukupnya.Caranya, bahan tersebuh diseduh dengan air panas sebanyak 1 gelas, kemudian aduk sampai garam larut, biarkan sampai dingin. Air tersebut digunakan untuk berkumur.
AlergiPengobatan: luar, di oleskan pada bagian yang gatalBahan: 6 lembar daun sirih, 1 potong jahe kuning, 1,5 sendok minyak kayu putih.Caranya, semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama hingga halus, kemudian digosokkan pada bagian badan yang gatal-gatal.

Bronkhitis
Mengambil 7 lembar daun sirih dan 1 potong gula batu.Caranya, daun sirih dirajang halus, kemudian direbus bersama gula batu dengan air 2 gelas sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, lalu disaring. Air rebusan diminum 3 kali sehari, masing-masing 3 sendok makan.

Keputihan
Mengambil 7 – 10 lembar daun sirih.Caranya, daun sirih direbus dengan 2,5 liter air sampai mendidih. Saat masih hangat, air rebusan daun sirih tersebut dipakai untuk membasuh dan membersihkan seputar kemaluan secara berulang-ulang.dari berbagai sumber

Dengan banyak mangfaat daun sirih itu, tentu dapat membantu kita dalam menjaga kesehatan karena Obat yang Alami itu adalah obat yang sangat baik bagi tubuh kita.

Manfaat Buah Zaitun

0 komentar

buah zaitun
Zaitun sejak lama terkenal dengan khasiatnya untuk kesehatan. Terdiri dari : Meningkatkan metabolisme Makan ½ cup buah zaitun setiap hari dapat mencegah kegemukan.Menghaluskan kulit Makan buah zaitun yang merupakan sumber terkaya oleic acid, membantu mengurangi tampilan garis-garis halus. Asam lemak ini dapat mengenyalkan kulit dan melindungi elastin kulit dari kerusakan.

Meningkatkan sirkulasi Zaitun adalah sumber istimewa dari polyphenois, senyawa antioksidan yang membantu mencegah penggumpalan darah yang berbahaya. Sebuah studi dalam Journal Of American College of Cardiology mengaitkan senyawa ini dengan peningkatan kadar nitric oxide, molekul jantung sehat yang meningkatkan pelebaran pembuluh darah dan aliran darah.


Sekilas Tentang Tanaman Olive

Olive juga dikenal dengan sebutan buah zaitun buah dari tanaman berkayu ini tumbuh di negara-negara Mediterania, seperti Italia, Prancis, Spanyol Maroko dll. Tanaman olive termasuk tanaman tahunan yang dapat tumbuh di lahan gersang sekalipun. Pohon biasanya akan berbunga pada musim semi dan buahnya mulai bisa dipanen pada akhir musim gugur sampai musim dingin.
Buah olive mentah berwarna hijau terang, seiring dengan matangnya buah, warna akan berubah menjadi ungu kehitaman. Olive mentah rasanya sedikit masam, getir dan agak pahit sehingga tidak cocok dihidangkan sebagai buah meja. Buah ini biasanya diolah dengan larutan garam berbumbu menjadi pickle olive seperti yang kita kenal, atau diekstrak sarinya menjadi olive oil atau minyak zaitun.

Pickle Olive
Buah olive biasanya dikonsumsi dalam bentuk asinan atau pickle. Proses membuatnya dengan merendam buah olive segar di dalam larutan garam berbumbu selama beberapa minggu. Selama perendaman akan terjadi proses fermentasi merubah citarasa buah olive menjadi lebih baik. Untuk memperkaya rasa dan mempercantik penampilan, adakalanya buah olive dikeluarkan bijinya dan diisi dengan paprika atau wortel.
Di Eropa maupun Middle East tradisi mengkonsumsi olive biasanya untuk campuran salad, dimakan dengan keju dan roti, topping pizza, campuran aneka hidangan atau untuk garnish masakan. Bagi mereka pickle olive sudah menjadi kebutuhan harian yang selalu ada disetiap waktu makan.

Olive Oil
Selain pickle, buah olive juga di ekstrak sarinya menjadi olive oil. Di pasaran banyak beredar ragam olive oil, berikut berikut beberapa diantaranya:
  • Extra Virgin Olive Oil. Merupakan minyak olive paling murni dengan kadar asam 0,5-1%. Warnanya kehijauan, cocok untuk campuran saus salad.
  • Virgin Olive Oil. Kandungan asamnya sekitar 4% dengan warna hijau kekuningan. Biasanya digunakan sebagai campuran masakan atau hidangan tumisan.
  • Light Olive Oil. Adalah minyak olive dengan kadar asam lebih dari 4%. Berwarna kekuningan dan biasanya digunakan sebagai pengganti minyak goreng, terutama pada masakan Italia seperti pasta, pizza dan aneka masakan lainya.


Nutrisi Terkandung dan Manfaatnya

Hippocrates, bapak kedokteran moderen telah lama merekomendasikan untuk mengkonsumsi juice olive segar sebagai obat sakit mental dan gangguan pencernaan. Lain lagi dengan temuan Dr Dimitrrios Trichopoulos, kepala Departemen Epideminology Universitas Harvard. Hasil risetnya menunjukan, wanita yang banyak mengkonsumsi olive oil menurun 50% dari resiko terkena kanker payudara.

Olive oil juga mengandung antioksidan, zat yang dapat memerangi LDL Cholesterol penyumbat arteri penyebab penyakit jantung. Tidaklah salah kalau orang-orang Mediterania yang banyak mengkonsumsi olive oil jarang berpenyakit jantung. Selain itu olive oil juga mengandung vitamin E dan monounsaturated yang dapat meremajakan kulit, menjaga kelembaban dan menjaga kelenturan. Pantas saja jika Celeopatra, ratu cantik dari Mesir telah menggunakanya sejak dulu, sekarang bagaimana dengan Anda?

http://massaidi.blogspot.com/

Manfaat Buah Apel

0 komentar

buah apel
Apel, adalah buah yang lezat dan enak dan banyak diminati dan banyak kandungannya. Apel merupakan buah yang salah satunya dapat di jadikan sebagai Anti Oksidan bagi tubuh kita. Dengan Banyak manfaat itu maka, Buah apel dapat di jadikan sebagai obat dari beberapa penyakit..

Manfaat buah apel bagi tubuh :

1.mampu melakukan regenerasi sel / menunda proses penuaan
2.memperbaiki otot - otot pencernaan pada saluran pembuangan
3.mampu menstabilkan gula darah
4.mampu menyerap kelebihan cairan dan membersihkan racun di dalam usus
5.mampu menyembuhkan penyakit jantung kronis
6. menurunkan kolesterol dan meningkatkan HDL
7. mampu melawan radang sendi (arthritis)
8. mampu mengendalikan dan mencegah obesitas / kegemukan / kelebihan berat badan
9. mengatasi diare
10. menyembuhkan sembelit
11. menurunkan tekanan darah
12. sebagai obat anti kanker

Kandungan yang bermanfaat dari buah apel :

1. Fosfor
2. Magnesium
3. Potassium
4. Karoten
5. Pektin

Tips memilih buah apel yang baik :

1. pilihlah buah apel yang masih keras, jangan pilih yang lembek / bonyok
2. buah apel tersebut memiliki warna yang cerah (tidak pucat) dan terlihat segar
3. berbentuk bulat tanpa ada lubang ataupun kerutan di kulitnya

Anak Hiperaktif? Cek Menu Makan, Bisa Jadi Tinggi Zat Aditif

0 komentar

Hiperaktivitas pada anak meningkat pada beberapa tahun ini. Istilah itu tidak berlaku bagi perilaku yang sekedar nakal atau buruk. Ini mengacu pada anak yang cenderung merusak, mengganggu, berpotensi menggunakan kekerasan dan agresif.

Bocah hiperaktif hanya mampu memperhatikan sesuatu dalam jangka pendek dan sulit berkonsentrasi. Mereka sulit belajar, sulit duduk diam dan kadang tidak tidur sama sekali.

Dalam studi skala besar mengenai anak-anak dengan hiperaktif pada 1960-an oleh dokter Ben Feingold, satu grup senyawa kimia bernama salisilat, ditemukan terutama di zat tambahan makanan, ternyata membuat anak-anak jadi lebih hiperaktif. Ketika anak-anak tersebut diberi donat yang berisi selai mengandung rasa dan warna artifisial, perilaku mereka memburuk hanya dalam beberapa jam.

Ia menyimpulkan bahwa banyak bahan kimia yang digunakan dalam makanan artifisial adalah salisilat. Ia menyatakan bahan-bahan kimia itulah akar masalah bagi beberapa anak.

Anak dengan sindrom ADHD atau attention-deficit hyperactivity disorder, terbukti pula sensitif terhadap beberapa jenis zat kimia. Salah satu yang terburuk adalah pewarna tartrazine, dikenal dengan E102, parahnya zat pewarna ini menyebar di hampir seluruh jenis panganan dan minuman moderen, termasuk gula-gula, kue dan roti yang kerap dikonsumi anak.

Sejak itu, studi lain kian memperkuat pengaruh buruk zat aditif pada makanan dan ADHD. Studi-studi tadi menyimpulkan bahwa kombinasi pola makan berkualitas baik serta suplemen vitamin sederhana dapat mengubah kecerdasan dan perilaku anak-anak yang sulit dikendalikan.

Asam lemak esensial omega-3 dan -6 yang ditemukan pada minyak ikan juga krusial bagi pembentukan fungsi otak normal. Studi minyak ikan dari Universitas Oxford yang dipimpin Alex Richardson dengan reputasi mendunia, menyimpulkan bahwa enam puluh hingga tujuh puluh persen anak-anak dengan ADHD dan masalah serupa akan membaik secara nyata bila mengonsusi suplemem ekstrak minyak ikan murni dalam konsentrasi tinggi,

Pola makan ideal yang disarankan bagi anak-anak adalah makanan sehat yang bebas zat aditif, jika memungkinkan berbahan organik dengan menu bervariasi. Semua anak menikmati santapan manis sesekali, jadi lebih baik sediakan kue, biskui, pai atau pastri dan puding dalam rumah. Tentu lebih baik jika itu hasil karya orang tua sendiri, sehingga anda bisa memstikan mereka bebas dari zat pewarna dan perasa aditif.

Bila anda ingin lebih ketat lagi, berikut adalah daftar zat aditif yang patut dihindari

Pewarna Artifisial
102 tartrazine
104 quinoline yellow
107 yellow 2G
110 sunset yellow
122 azorubine, carmoisine
124 ponceau, brilliant scarlet
127 erythrosine
128 merah 2G 129 allura red
132 indigotine, indigo carmine
133 brilliant blue
142 green S, food green, acid brilliant green
151 brilliant black
155 brown, chocolate brown

Dosa dan Penebus Dosa

0 komentar

Apabila para pelaku dosa besar di antara umat Nabi Muhammad saw meninggal dunia sebagai orang-orang yang bertauhid dan masuk neraka, mereka  tidak akan kekal di dalamnya meskipun mereka belum bertaubat (dari dosa besar yang mereka lakukan) setelah mereka berjumpa Allah sebagai orang-orang yang bermakrifah. Kedudukan mereka tergantung kepada kehendak dan keputusan Allah. Jika Allah berkehendak, Dia mengampuni dan memaafkan mereka dengan kemurahan-Nya, sebagaimana difirmankan-Nya: “… dan mengampuni selain dosa syirik bagi yang dikehendaki-Nya…” Jika Allah berkehendak (lain), Dia mengazab mereka di neraka dengan keadilan-Nya kemudian mengeluarkan mereka dari neraka dengan rahmat-Nya dan syafaat mereka—orang-orang yang taat—yang diizinkan memberi syafaat. Kemudian Allah mengirim mereka ke surga-Nya. Yang demikian itu karena Allah adalah wali orang-orang yang bermakrifah kepada-Nya. Dia tidak menjadikan mereka seperti orang-orang ingkar yang jauh dari hidayah-Nya dan tidak mendapatkan perwalian dari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Ya Allah, Wali Islam dan orang-orang Islam, teguhkanlah kami di atas Islam sampai kami berjumpa denganmu.

Berbeda dengan matan-matan sebelumnya yang relatif pendek-padat, matan ke-75 ini terbilang matan yang panjang-detail. Dengan matan ini Abu Ja’far ath-Thahawi menerangkan akidah Ahlussunnah wal Jamaah tentang status dan nasib pelaku dosa besar di dunia dan di akhirat.

Epistemologi Dosa Besar

Para ulama akidah berbeda pendapat dalam mendefinisikan dosa besar. Ada yang mengatakan dosa besar adalah dosa-dosa yang keharamannya disepakati dan yang kecil adalah yang diperselisihkan. Ada yang menyatakan bahwa dosa besar adalah perkara yang dapat menghalangi makrifah kepada Allah atau hilangnya harta dan nyawa. Ada juga yang menyatakan, dosa besar adalah besar dibandingkan dengan dosa yang lebih kecil. Yang paling kuat adalah mereka yang menyatakan bahwa  dosa besar adalah dosa yang pelakunya diancam dengan hukum had, atau murka Allah, atau laknat, atau neraka, atau Rasulullah saw menyatakan berlepas diri dari pelakunya.

Ada empat alasan penarjihan definisi terakhir, yaitu:

Pendapat inilah pendapat yang ma`tsur dari para salaf seperti Ibnu ‘Abbas, Ibnu ‘Uyaynah, Imam Ahmad.

Allah telah berfirman,

“Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kalian dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil).” (An-Nisa`: 31)

Orang yang terancam murka, laknat Allah, dan neraka tidak akan mendapatkan janji ini. Pun mereka yang terancam hukum had kesalahannya tidak dimaafkan dengan menjauhi dosa besar.

Dengan pendapat ini, dapat dibedakan mana dosa besar dan mana dosa kecil. Mereka yang mengatakan bahwa dosa besar adalah yang disepakati syara’ dan yang kecil adalah yang diperselisihkan akan menganggap beberapa perkara besar yang diperselisihkan seperti menikahi sebagian mahram karena persusuan dan perbesanan sebagai dosa kecil dan bahwa memakan sesuap nasi milik anak yatim, mencuri sebiji kurma, dan berdusta sekali dan ringan sebagai dosa besar. Yang menyatakan bahwa dosa besar adalah perkara yang dapat menghalangi makrifah kepada Allah atau hilangnya harta dan nyawa akan menyatakan bahwa makan daging babi, makan bangkai, dan makan darah bukan sebagai dosa besar. Orang yang mengatakan bahwa dosa besar adalah besar dibandingkan dengan yang lebih kecil tidak akan pernah mengklasifikasi dosa menjadi besar dan kecil.

Status Pelaku Dosa Besar

Matan ini menegaskan bahwa menurut Ahlussunnah pelaku dosa besar –selama tidak menghalalkannya—masih memiliki iman. Iman muqayyad bukan iman mutlak. Mereka mukmin dengan imannya dan fasiq lantaran dosa besar yang dilakukannya. Ini berbeda dengan pendapat Murji`ah yang mengatakakan, mereka adalah mukmin yang sempurna imannya selagi di hati mereka meyakini iman. Kemaksiatan tidak mengurangi iman mereka.

Pelaku dosa besar selain syirik besar dan kufur besar tidaklah batal imannya. Jika mereka meninggalkan dunia ini sebelum bertaubat dari dosa besar yang mereka lakukan, status mereka adalah tahtal masyiah, tergantung kepada kehendak Allah. Bisa jadi Allah mengampuni dan memaafkan mereka dengan kemurahan-Nya. Bisa jadi juga Dia mengazab mereka di neraka dengan keadilan-Nya kemudian mengeluarkan mereka dari neraka dengan rahmat-Nya dan syafaat orang-orang taat yang diizinkan memberi syafaat, kemudian Allah memasukkan mereka ke surga-Nya. Ini berbeda dengan akidah Khawarij dan Mu’tazilah yang menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang kekal di neraka.

Pijakan Ahlussunnah dalam hal ini adalah hadits-hadits shahih. Di antaranya adalah:

Akan keluar dari neraka siapa saja yang di hatinya ada iman seberat debu. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

“Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ pasti masuk surga.” (HR. al-Bukhari)

“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selailn Allah, tulus-murni dari hatinya, pasti masuk surga.”          (HR. Ahmad, shahih)

Selain itu banyak ayat yang menerangkan, Allah tidak akan menyamakan orang-orang yang taat kepada-Nya dengan yang bermaksiat. Janji dan ancaman ini berlaku di dunia dan di akhirat. Di antara ayat-ayat itu adalah:

“Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi?” (Shad: 28)

“Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.” (Al-Jatsiyah: 21)

Masuknya pelaku dosa besar ke dalam neraka adalah ancaman dari Allah. Boleh saja Allah tidak melaksanakan ancaman-Nya sebagai bentuk rahmat dan anugerah-Nya. Jika pelaku dosa besar bertaubat di dunia, Allah pasti mengampuninya dan tidak melaksanakan ancaman-Nya. Demikian pula jika dosanya telah dibersihkan dengan pemberlakuan hukum had atau ia melakukan amalan penghapus dosa atau karena sebab lain, atau Allah mengampuninya tanpa sebab selain rahmat dan anugerah-Nya.

Ibnu Taymiyah berkata, “Apabila sebab-sebab yang dapat menggugurkan sanksi terbesar ini—yakni masuk neraka—tidak ada, dan itu hanyalah untuk orang yang berpaling dan lari dari Allah sebagaimana larinya onta yang lepas dari kawanannya, ia akan diazab oleh Allah di neraka, kemudian akan dikeluarkan darinya.”

Sebab-sebab yang dimaksud Ibnu Taymiyah adalah taubat, istighfar, amal kebajikan, doa seorang muslim untuk saudaranya, musibah yang dapat menghapus dosa, kengerian dan azab kubur, dan kengerian hari kiamat.

Tawadhu’nya Abu Ja’far


Doa di akhir matan adalah gambaran ketawadhu’an Abu Ja’far ath-Thahawi, penulis matan akidah ini. Meskipun beliau orang yang sangat paham akidah Ahlussunnah, namun beliau tidak merasa sombong dan yakin akan selamat di dunia dan di akhirat. Karena itulah beliau memohon kepada Allah agar diistiqamahkan di jalan yang benar. Dalam hal ini kiranya beliau meneladani Nabi Ibrahim.

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, ‘Duhai Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari paganisme!’.” (Ibrahim: 35)

Meskipun al-Khalil pernah menghancurkan ratusan berhala, ia tidak merasa sombong dan yakin akan selamat dari paganisme, penyembahan kepada berhala. Maka beliau pun memohpn kepada Allah agar dijauhkan darinya.

Wallahul Muwaffiq.

arrisalah.net

Bumi yang Mulai Rapuh

0 komentar

lubang
Tanah itu amblas begitu saja membentuk lubang berdiameter 10 meter dengan kedalaman lebih dari 5 meter. Lubang menganga itu berada di tengah jalan besar di daerah Sleman, Yogyakarta (ahad, 12 Desember 2010).

Kejadian serupa terjadi di Guatemala City, Rep. Guatemala. Fenomena tanah amblas muncul di tengah kota dan menelan sebuah gedung berlantai tiga. Meski tak dilaporkan adanya korban, lubang raksasa berdiameter 20 meter dengan kedalaman 30 meter ini membuat penduduk kota shock. Fenomena semisal muncul secara berturut-turut di China sebanyak lebih dari 5 kali. Bahkan, lubang-lubang tersebut amblas pada saat ada mobil yang lewat di atasnya..

Jika anda melacak di internet, fenomena tanah amblas seperti itu ternyata muncul di berbagai Negara dan akhir-akhir ini frekuensinya semakin sering.  Orang-orang menamakannya sinkhole (tanah amblas). Mengenai faktor alami yang menjadi penyebabnya, sebagian dapat ditemukan sedang yang lain masih masih belum terungkap. Rata-rata, sinkhole ditengarai merupakan dampak dari runtuhnya bantalan bebatuan di atas aliran air di bawah tanah. Fenomena ini dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.

Sekedar Fenomena Alam ataukah…?

Selalu ada penjelasan rasional dari semua fenomena alam yang muncul. Baik dengan teori menurut disiplin ilmu tertentu atau sekadar dugaan yang dirasionalkan. Gunung meletus, gempa, tsunami dan lain sebagainya, juga fenomena sinkhole ini. Karenanya, sebagian orang berpendapat, fenomena seperti ini tidak perlu dikait-kaitkan dengan agama atau hal-hal metafisik; adzab atau tanda kiamat. Semua ini hanya fenomena alam yang lumrah dan rasional.

Memang, pendapat seperti ini sedikit ada benarnya. Selalu mengaitkan fenomena alam dengan hal-hal metafisik, khususnya tanda kiamat, tidak selalunya dapat dibenarkan. Hanya saja, itu berlaku jika tidak ada nash syar’i yang menjelaskan tentang hal tersebut. Tapi jika memang ada nash yang mensinyalir, maka menafikan sama sekali benang merah antara keduanya juga bukan hal yang benar. Walaupun untuk memastikan bahwa fenomena itulah yang dimaksud dalam nash, juga memerlukan kajian yang mendalam.

Nah, menyangkut fenomena sinkhole, ada sebuah hadits yang mensinyalir munculnya fenomena seperti ini dan menyebutnya sebagai salah satu tanda kiamat. Disebutkan dalam riwayat Aisyah, di akhir zaman nanti akan ada fenomena al-khasaf atau tanah amblas. Fenomena alam yang dulu Allah jadikan sebagai adzab bagi Qarun dan hartanya.

Dari Ibunda Aisyah berkata bahwa Nabi bersabda, “Manusia terakhir dari umat ini akan mengalami kejadian al-maskh (pengubahan rupa), al khasaf (tanah amblas) dan qadzaf (lemparan). Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami binasa padahal di tengah kami ada orang-orang shalih?” Rasulullah menjawab, “Ya. Jika perbuatan keji merajalela.” (HR. at Tirmidzi, dishahihkan Imam al Albani dalam as Silsilah ash Shahihah).

Di dalam riwayat lain disebutkan, “Umat ini akan mengalami peristiwa al maskh, al khasaf dan qadzaf.” Seorang lelaki bertanya, “ Wahai Rasulullah kapan itu terjadi?” Rasulullah bersabda, “ Jika biduanita dan alat-alat musik sudah bertebaran.” (HR. at Tirmidzi, akan tetapi sanadnya mursal).

Melalui kacamata iman, kita melihat alam ini tidaklah berjalan sesuai instingnya. Ada yang menguasai, mengatur dan memunculkan segala bentuk fenomena alam yang terjadi. Dialah Allah Rabb semesta alam. Sabda Nabi di atas menjadi bahan peringatan bagi manusia bahwa perbuatan keji akan mendatangkan bencana. Dan al khasaf adalah salah satunya.

Meskipun hadits kedua diatas mursal (ada keterputusan dalam sanad), tapi secara makna tidaklah bertentangan dengan hadits dari Aisyah. Biduanita dan alat musik dapat menjadi sampan yang mengantarkan seseorang pada perbuatan keji. Sudah berulangkali diberitakan, setelah menonton konser dangdut yang hampir pasti berisi tarian mesum, seseorang lalu berzina atau bahkan memperkosa.

Dunia Mulai Rapuh

Fenomena ini seperti mengungkapkan bahwa bumi seakan sudah tak kuasa lagi menanggung beban dosa manusia. Beban kesaksiannya serasa kian berat hingga tanah-tanah penopangnya mulai rapuh dan akhirnya runtuh. Manusia, kian hari kian bertambah jumlahnya dengan kualitas keislaman yang kian memburuk.

Sebenarnya fenomena ini adalah peringatan dari yang kuasa. Tapi malangya, kebanyakan manusia hanya mengetahui dan melihat fenomena kauniyahnya saja. Sedang ayat-ayat syariyah yang membicarakan hal itu, sangat sedikit dari mereka yang tahu. padahal ayat kauniyah dan syariyah ibarat dua rel yang harus diposisikan berjajar berimbang. Maka wajar saja jika kemudian, kebanyakan orang hanya menganggap hal itu sebagai fenomena yang lumrah. Langkah yang ditempuh pun sebatas langkah-langkah yang kauniyah sesuai logika; memperkuat bangunan, membangun gedung anti gempa, memasang alat pendeteksi bencana dan sebagainya. Padahal menghadapi alam, langkah-langkah itu tak akan banyak berarti.  Karena pokok masalahnya, hakikatnya bukan pada alamnya, tapi manusia yang diberi amanah untuk mengelola alam oleh Yang Maha Kuasa.

Akhirnya, kita hanya bisa berharap agar dijauhkan dari keburukan akhir zaman. Terlindungi dari musibah raga lebih-lebih musibah jiwa. Tetap merengkuh cahaya iman, hingga nyawa lepas dari badan. Amin. (Abu Abdillah R.)

arrisalah.net

Demi Ganti yang Lebih Baik

0 komentar

Ibnu Rajab al-Hanbali menyebutkan dalam Kitabnya, Dzailuth Thabaqaat, tentang kisah al-Qadhi Abu Bakar al-Anshary al-Bazzaz yang berkata,

“Saya tinggal di Mekah yang dijaga oleh Allah. Suatu hari aku merasakan lapar. Akupun keluar untuk mencari rejeki yang bisa aku makan, namun tidak juga mendapatkannya. Tatkala aku sedang berjalan, tiba-tiba aku menemukan bungkusan sutera yang diikat dengan pita dari sutera yang mahal. Aku membawanya pulang, dan kucoba membukanya. Ternyata di dalamnya terdapat kalung yang terbuat dari mutiara, belum pernah aku melihat kalung sebagus itu. Aku segera membungkusnya kembali dan mengikatnya seperti sedia kala.

Aku kembali keluar, tiba-tiba aku mendengar orang tua yang sedang berhaji  berseru, ”Barangsiapa yang menemukan sebuah bungkusan yang ciri-cirinya begini dan begini, maka akan aku beri hadiah 500 dinar emas.”

Aku berkata dalam hati, ”Saya sedang terdesak kebutuhan, apakah sebaiknya aku mengambil dinar itu, dan mengembalikan bungkusan itu kepadanya, ya?” Lalu aku berkata, ”Kemarilah, aku telah menemukannya.” Aku membawa orang tua itu ke rumah, kutanyakan ciri-ciri bungkusan, tentang kalung mutiara, jumlah barang dan sesuatu yang berada di dalamnya. Ternyata apa yang diutarakan persis dengan apa yang kutemukan. Maka aku keluarkan bungkusan itu, dan kuserahkan kepadanya. Diapun menyerahkan uang 500 dinar emas seperti yang ia janjikan. Kukatakan kepadanya, ”Saya hanya menyampaikan amanah yang harus saya kembalikan kepada Anda, saya tidak meminta upah.” Dia mendesakku untuk menerima upah itu, sementara aku sudah berjanji untuk tidak mengambilnya sedikitpun.

Orang itu pergi meninggalkanku, lalu pulang ke negerinya setelah menyelesaikan hajinya. Sedangkan saya makin terdesak kebutuhan. Hingga aku memutuskan keluar dari Mekah dan mengarungi lautan dengan kapal tua bersama segolongan orang. Di tengah laut, kapal kami diterpa ombak dan badai yang dahsyat hingga kapalpun pecah. Orang-orang tenggelam, sementara Allah menyelamatkan aku, di mana aku bisa berpegangan pada sebuah kayu, hingga aku terdampar di sebuah pulau.

Aku memasuki pulau itu, dan ternyata di sana tinggal kaum muslimin yang rata-rata masih awam, belum bisa membaca dan menulis. Aku mendatangi masjid, shalat dan membaca al-Qur’an. Orang-orang yang berada di masjid memerhatikan aku, lalu berkumpul mengerumuni aku. Setiap orang yang bertemu denganku, memintaku untuk mengajarkan al-Qur’an kepadanya. Akupun mengajarkan al-Qur’an kepada mereka. “Apakah Anda bisa membaca dan menulis?” Tanya mereka.  “Ya, bisa!” Jawabku. Merekapun berkata, “Kalau begitu, ajarilah kami membaca dan menulis!” lalu mereka datang dengan membawa anak-anak dan remaja mereka dan akupun mengajari mereka. Banyak sekali faedah dari kegiatan yang saya lakukan. Hingga mereka ingin, agar aku tetap tinggal bersama mereka. Mereka berkata, “Di tengah kami ada gadis yatim yang baik dan kaya, kami ingin Anda menikahinya dan tetap tinggal bersama kami di Pulau ini.” Awalnya aku menolak, namun mereka terus membujukku hingga akupun menyanggupinya. Mereka mengadakan walimah untuk saya. Dan tatkala bertemu dengan gadis itu, ternyata aku melihat kalung mutiara yang pernah kutemukan di Mekah dahulu melingkar di lehernya. Aku keheranan dan terus memerhatikan kalung itu. Hingga salah seorang keluarganya berkata, “Wahai Syeikh, Anda telah menyinggung perasaannya, Anda tak sudi melihatnya, dan hanya melihat kalung yang dikenakannya.” Buru-buru saya berkata, “Tentang kalung itu, ada kisah yang saya alami.” “ Kisah apa itu?” Tanya mereka penasaran. Lalu saya bercerita kepada mereka tentang kalung dan pertemuanku dengan orang tua yang memilikinya. Usai aku bercerita, mereka tersentak dan meninggikan suara tahlil dan takbir. Lalu saya bertanya, ”Subhanallah, apa yang terjadi atas kalian.” Mereka berkata, ”Sesungguhnya orang tua yang bertemu denganmu itu adalah ayah dari gadis ini. Beliau juga sempat bercerita perihal Anda setelah kembali dari haji. Beliau berkata, ”Demi Allah, aku belum pernah melihat pemuda muslim sebaik orang yang mengembalikan kalung itu, ya Allah kumpulkanlah aku dengannya, aku ingin menikahkan ia dengan puteriku.” Sekarang beliau sudah meninggal namun doanya telah dikabulkan oleh Allah.”

Subhanallah, beliau meninggalkan upah 500 dinar meskipun itu boleh, demi kemuliaan yang lebih di sisi Allah, lalu Allah menggantikan beliau dengan kalung mutiara sekaligus pemiliknya. Allah memberikan beliau ganti yang jauh lebih baik.

Kisah ini mengingatkan kita akan kaidah yang sangat populer, ”Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberikan untuknya ganti yang lebih baik.”

Ketika seseorang meninggalkan sesuatu yang mubah, demi mendapatkan keutamaan agamanya, demi mengharap pahala yang besar dari Allah, maka Allah akan menggantikan untuknya sesuatu yang lebih baik, lebih nikmat dan lebih berharga dari apa yang ditinggalkannya itu. Apalagi jika yang ditinggalkan itu adalah sesuatu yang berstatus haram dan dosa.

Ganti yang Lebih Baik di Dunia


Kita hidup di suatu zaman, di mana peluang-peluang kemaksiatan terbuka lebar, program-program syaithani telah menghegemoni, menawarkan jalan haram untuk meraih kebutuhan yang diingini. Makin banyak orang yang mentolelir jalan dosa untuk mencapai tujuan. Banyak yang merasa sulit untuk berkelit dari debu dosa dan getahnya. Dalam hal mencari rejeki misalnya. Sampai tercetus kesimpulan yang diamini banyak orang, ”Mencari rejeki yang haram saja susah, apalagi yang halal!”

Tapi, orang yang beriman memiliki logika yang berbeda; bahwa justru dengan meninggalkan cara yang haram, niscaya Allah akan memberikan kemudahan untuk mendapatkan rejeki yang halal dan lebih bernilai. Dia yakin akan janji Allah l,

”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (QS. ath-Thalaq 2-3)

Dia juga yakin akan janji Rasul-Nya,

”Sesungguhnya, tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah Azza wa Jalla, melainkan pasti Allah akan menggantikan dengan sesuatu yang lebih baik bagimu.” (HR Ahmad, al-Albani mengatakan, sanadnya shahih sesuai syarat Muslim)

Allah tidak akan membiarkan orang yang meninggalkan riba menjadi bangkrut. Tidak mungkin juga seseorang jatuh miskin karena  mereka meninggalkan korupsi, curang dalam timbangan maupun  jual beli yang haram. Allah pasti memberi ganti yang lebih baik di dunia, sebelum ganti yang lebih kekal di akhirat.

Ganti yang dimaksud mungkin saja secara jenis dan bentuknya sama, tapi dengan nilai yang lebih berharga. Tapi ada juga kemungkinan, Allah memberi ganti dalam wujud lain yang tak dikenali pelakunya. Namun dipastikan, bahwa ganti itu lebih besar manfaatnya dari yang ditinggalkannya.

Ganti yang Lebih Kekal di Akhirat

Ketika seorang hamba rela mencampakkan kelezatan yang ada di depan mata, demi meraih kenikmatan akhirat yang didamba, maka Allah akan memberikan ganjaran lebih dari apa yang diinginkannya,

”Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya..”                        (QS. asy-Syuura 20)

Ya, dia akan mendapatkan bonus bagian di dunia, juga kenikmatan jannah yang lebih menyenangkan dari apa yang diidamkannya. Kenikmatan jannah yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terbersit dalam hati manusia. Apapun yang kita bayangkan dan harapkan tentang kenikmatan jannah, hakikatnya jauh melebihi dari itu semua.

Allah telah memberikan percontohan yang klimak. Betapa Asiyah, istri Fir’aun al-mal’un rela meninggalkan suaminya yang kafir durjana, demi iman dan mengharap ridha Pencipta-Nya. Dia juga rela tersingkir dari kemegahan istana suaminya, demi mendapatkan istana yang lebih baik dan lebih kekal di sisi-Nya. Beliau berdoa,

“Wahai Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam jannah dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS at-Tahrim 11)

Apa hasilnya? Di akhirat, beliau masuk dalam daftar wanita paling terhormat di jannah, sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam.,

“Wanita penghuni jannah yang paling utama adalah Khadijah bintu Khuwailid, Fathimah bintu Muhammad, Maryam bintu ‘Imraan dan Asiyah bintu Muzaahim istri Fir’aun.” (HR Ahmad, al-Albani menshahihkannya)

Maka Allah menggantikan untuk beliau istana yang lebih indah di jannah, dan sudah pasti, pasangan hidup yang jauh lebih baik dan terhormat daripada Fir’aun. Semoga kita tak ragu lagi untuk mencampakkan yang haram, demi mendapatkan yang lebih baik dan lebih kekal, wallahul muwaffiq. (Abu Umar Abdillah)

arrisalah.net

Pilihan Terbaik

0 komentar

Allah ta’ala tidak memerintahkan ma-nusia melakukan sesuatu, jika tidak ada maslahatnya. Begitupula, tidak melarang sesuatu kecuali ada mudharat di baliknya. Sebenarnya, ketaatan manusia kepada aturan Allah ta’ala untuk kebaikannya sendiri. Agar hidupnya semakin tenteram dan sejahtera. Sehingga, sering dikatakan bahwa jalan kunci kebahagiaan adalah melakukan sesuatu demi mencapai ridha Allah ta’ala.

Abu Sa’id al-Hudry menceritakan pengalaman unik dalam hidupnya. Beliau bukan berasal dari keluarga kaya. Derita dan kesulitan hidup menjadi teman pendamping keluarga beliau. Jangankan barang mewah, bahan makanan pun belum tentu tersedia setiap hari di rumahnya.Bahkan, pernah mengalami problem keuangan yang parah.

Saat itu keluarga Abu Said tidak memiliki apapun untuk ditukar dengan makanan. Rasa lapar yang tak tertahankan membuatbeliau mengikatkan batu di perutnyasekadarmeringankanrasa sakit yang melilit perut. Abu Saidtak tahu harus meminta bantuan kepada siapa. Kemudian,  istri Abu Said memintanya menemui Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam guna meminta bantuan.

“Si fulan menemui Nabi dan beliau memberinya sedekah. Sifulan yang lain juga datang kepada nabi, dan beliau  juga memberinya sedekah.” Kata istri Abu Said meyakinkan suaminya. Beliau sebenarnya malu meminta-minta kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Namun, untuk menenangkan istrinya beliau katakan, “Saya akan keluar rumah. Semoga bisa mendapatkan sesuatu.”

Beliau meninggalkan rumah dan tak kunjung mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Tidak ada solusi lain selain meminta sedekah kepada Rasulullah yang dermawan. Saat menemui Rasulullah, kebetulan beliau sedang berkhutbah,

“Barangsiapa menjaga diri (tidak meminta-minta) maka Allah akan menjaganya, barangsiapa merasa kaya maka Allah akan mengayakanya, dan barangsiapa meminta kepada kami, baik kami beri atau pun tidak, Abu Hamzah merasa ragu, dan barangsiapa menjaga diri dari kami, atau ia merasa kaya (cukup), maka itu lebih Aku sukai dari orang yang meminta-minta kepada kami.”(HR. Ahmad)

Abu Said pun urung meminta-minta. Bukan karena Rasulullah akan menolaknya. Sebab, Rasulullah bukan tipe orang yang suka mengecewakan para peminta. setiap ada orang meminta Rasulullah selalu mengabulkan. Abu Said yakin jika ia tinggalkan sifat meminta-minta, Allah lah yang mencukupi kebutuhannya. Allahpun memenuhi janji-Nya. Setelah itu rizki Allah turun bagai air bah. Beliau gambarkan bahwa rumahnya adalah rumah yang paling banyak menyimpan kekayaandi kota Madinah.

Kisah nyata yang dialami Abu Said adalah satu dari sekian banyak bukti Janji Allah kepada Manusia. Bahwa jika Seseorang meninggalkan sesuatu karena Allah, dia menggantinya dengan yang lebih baik. Abu said merupakan salah satu orang yang beruntung tersebut karena ganti yang Allah berikan ada di dunia dan akherat.

Contoh lainnya, bagi orang yang menjaga penglihatan dan meninggalkan kebiasaan ‘cuci mata’, memperoleh ganti yang lebih baik. Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah,ada manfaat besar dari ghadul bashar, yaitu:

Pertama, merasakan betapa bahagia dan nikmatnya iman kepada Allah. Naluri manusia pasti menyukai pemandangan indah yang sebenarnya patulan dari obyek tertentu. Mata melihat gambaran tersebut. Tapi, hati lah yang menyatakan bahwa gambar tersebut indah. lalu, merasakan sensasi suka dan senang. Menurut ibnu qayyim kenikmatan iman melebihi sensati hati melihat keindahan duniawi. Kenikmatan tersebut hanya dapat dirasakan jika manusia menjaga pandangannya, sebagai imbalan yang setimpal.

Kedua, ketajaman firasat atau perasaan. Hal ini sering kali disebut dengan bashirah atau mata hati. Menurut beliau, hati ibarat cermin, jika bersih dari noda pantulannya terlihat jelas. berbeda dengan cermin kusam yang pernuh dengan noda. tak dapat digunakan untuk bercermin.

Ganti yang lebih baik merupakan balasan atau jaza’ dari Allah atas usaha manusia mendahulukan ridha Allah di atas segalanya. Sehingga faktor utama seorang muslim mengambil keputusan dalam hidupnya sebetulnya sederhana. Ridha siapakah yang dia cari? Apakah ridha dan balasan Allah ataukah demi kenikmatan sesaat? Benarkan Allah akan memberi ganti?

Sekilas, rumus di atas terkesan absurd atau sekedar kalimat penghibur saat musibah terjadi. Karena memang manusia baru dapat memetik hikmah di akhir cerita bukan di awal. Saat seseorang dihadapkan pada pilihan untuk meninggalkan sesuatu karena Allah. Tidak ada orang yang dapat memastikan bahwa gantinya akan langsung tiba atau turun dari langit. Anda baru bisa mengatakan bahwa Allah memberi ganti setelah hal tersebut benar-benar terjadi. Dan kadang ganti yang Allah berikan, tak sama dengan yang kita bayangkan.

Jika yang kita harapkan tidak terjadi. Bukan berarti pilihan tersebut sia-sia. Apalagi menyesal karena telah berbuat baik. Sebab, itu merupakan salah satu bisikan setan untuk memperdaya manusia. Sungguh, Allah tak pernah menyia-nyiakan kebaikan manusia sekecil apapun.

“Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik” (QS.Yusuf: 90)

Selain itu, seorang hamba yang berhasil meninggalkan sesuatu hanya karena Allah,  membuktikan dirinya tengah menggapai kesempurnaan takwa dan wara’. Bukankah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Dari Athiyyah As-Sa’di zmenuturkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersaba, “Manuasia tidak termasuk golongan orang yang bertakwa, hingga meningglkan sesuatu yang tidak apa-apa karena takut menimbulkan persoalan.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Wallahu A’lam bis Shawab.

arrisalah.net

Hidup Bukan untuk Main-main

0 komentar

permainan
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami. (QS al-Mukminun 115)

Ibrahim bin Adham termasuk keturunan orang terpandang. Ayahnya kaya, memiliki banyak pembantu, kendaraan dan kemewahan. Ia terbiasa menghabiskan waktunya untuk menghibur diri dan bersenang-senang. Ketika ia sedang berburu, tak sengaja beliau mendengar suara lantunan firman Allah Ta’ala,

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami.” (QS al-Mukminun 115)

Serasa disambar petir. Ayat itu betul-betul menyentak beliau. Menggugah kesadaran, betapa selama ini telah bermain-main dalam menjalani hidup. Padahal hidup adalah pertaruhan, yang kelak akan dibayar dengan kesengsaraan tak terperi, atau kebahagiaan tak tertandingi. Yakni saat di mana mereka dikembalikan kepada Allah untuk bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Sejak itulah beliau tersadar, dan itulah awal beliau meniti hidup secara semestinya, hingga saksi sejarah mencatat beliau sebagai ahli ibadah dan ahli ilmu yang ‘bukan main’.

Bila Hidup Dianggap Main-Main

Rasa-rasanya, ayat ini seperti belum pernah diperdengarkan di zaman kita ini. Meski tidak terkalamkan, lisaanul haal menjadi bukti, banyak manusia yang menganggap hidup ini hanya iseng dan main-main. Aktivitasnya hanya berkisar antara tidur, makan, cari makan dan selebihnya adalah mencari hiburan. Seakan untuk itulah mereka diciptakan.

Ayat ini menjadi peringatan telak bagi siapapun yang tidak serius menjalani misi hidup yang sesungguhnya. Kata ‘afahasibtum’, (maka apakah kamu mengira), ini berupa istifham inkari, kata tanya yang dimaksudkan sebagai sanggahan. Yakni, sangkaan kalian, bahwa Kami menciptakan kalian hanya untuk iseng, main-main atau kebetulan itu sama sekali tidak benar. Dan persangkaan kalian, bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami, adalah keliru.

Allah tidak akan membiarkan manusia melenggang begitu saja, bebas berbuat, menghabiskan jatah umur, lalu mati dan tidak kembali,

”Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS. Al-Qiyamah 36)

Orang yang tidak mengetahui tujuan ia diciptakan, tak memiliki pathokan yang jelas dalam meniti hidup. Tak ada panduan arah yang bisa dipertanggungjawabkan, hingga ia akan terseok dan tertatih di belantara kesesatan.

Hanya ada tiga ’guide’ yang mungkin akan mereka percaya untuk memandu jalan. Pertama adalah hawa nafsu. Dia berbuat dan berjalan sesuai petunjuk nafsu. Apa yang diingini nafsu, itulah yang dilakukan. Kemana arah nafsu, kesitu pula dia akan berjalan. Padahal, nafsu cenderung berjalan miring dan bengkok, betapa besar potensi ia terjungkal ke jurang kesesatan.

Pemandu jalan kedua adalah setan. Ketika seseorang tidak secara aktif mencari petunjuk sang Pencipta sebagai rambu-rambu jalan, maka setan menawarkan peta perjalanan. Ia pun dengan mudah menurut tanpa ada keraguan. Karena sekali lagi, dia tidak punya ’kompas’ yang bisa dipertanggungjawabkan dalam menentukan arah perjalanan. Sementara, peta yang disodorkan setan itu menggiring mereka menuju neraka yang menyala-nyala,

”Sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni naar yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 6)

Rambu-rambu ketiga adalah tradisi orang kebanyakan. Yang ia tahu, kebenaran itu adalah apa yang dilakukan banyak orang. Itulah kiblat dan barometer setiap tingkah laku dan perbuatan. Padahal,

”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. al-An’am: 116)

Misi Hidup yang Bukan Main

Allah menciptakan manusia untuk tugas yang sangat agung; agar mereka beribadah kepada-Nya. Untuk misi itu, masing-masing diberi tenggat waktu yang sangat terbatas di dunia. Kelak, mereka akan mempertanggungjawabkan segala perilakunya di dunia, adakah mereka gunakan kesempatan sesuai dengan misi yang diemban? Ataukah sebaliknya; lembar catatan amal dipenuhi dengan aktivitas yang sama sekali tidak berhubungan dengan apa yang diperintahkan.

Di hari di mana mereka dinilai atas kinerja mereka di dunia, tak ada satu episode pun dari kehidupan manusia yang tersembunyi dari Allah. Bahkan semua tercatat dengan detil dan rinci, hingga manusiapun terperanjat dan keheranan, bagaimana ada catatan yang sedetil itu, mereka berkata,

”Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis).” (QS. al-Kahfi: 49)

Sebelum peluang terlewatkan, hendaknya kita bangun motivasi, untuk menjadikan hidup lebih berarti. Mudah-mudahan, fragmen singkat di bawah ini membantu kita untuk membangkitkan semangat itu.

Suatu kali Fudhail bin Iyadh bertanya kepada seseorang, “Berapakah umur Anda sekarang ini?” Orang itu menjawab, “60 tahun.” Fudhail berkata, “Kalau begitu, selama 60 tahun itu Anda telah berjalan menuju perjumpaan dengan Allah, dan tak lama lagi perjalanan Anda akan sampai.”

“Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un,” tukas orang itu.

Fudhail kembali bertanya, ”Tahukah Anda, apa makna kata-kata yang Anda ucapkan tadi? Barangsiapa yang mengetahui bahwa dirinya adalah milik Allah, dan kepada-Nya pula akan kembali, maka hendaknya dia menyadari, bahwa dirinya kelak akan menghadap kepada-Nya. Dan barangsiapa menyadari dirinya akan menghadap Allah, hendaknya dia juga tahu bahwa pasti dia akan ditanya. Dimintai pertanggungjawaban atas tindakan yang telah dilakukannya. Maka barangsiapa mengetahui dirinya akan ditanya, hendaknya dia menyiapkan jawaban.”

Orang itu bertanya, ”Lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang? Sedangkan kesempatan telah terlewat?”

Fudhail menjawab, ”Hendaknya Anda berusaha memperbagus amal di umur yang masih tersisa, sekaligus memohon ampunan kepada Allah atas kesalahan di masa lampau.”

Semoga kita mampu mengubah hidup kita, dari main-main, menjadi bukan main. Amien. (Abu Umar Abdillah)

arrisalah.net

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...